48. END

557 45 23
                                    

" sayang.. apa yang kau pikirkan? Kumohon.. jangan terpengaruh. Aku tahu aku dulu jahat, aku menyakitimu.. tapi kau tahu sendiri aku sudah ber taubat, aku mencintaimu.. dan aku akan mempertanggung jawabkan semua perbuatanku padamu. Tapi tolong.. jangan diam saja seperti ini.."

Guanlin berlutut di hadapan Jihoon dan meremas tangan Jihoon yang saat ini terasa sangat dingin seperti es.

" aku tidak tahu.. pikiranku serasa kosong di hantam kenyataan bertubi-tubi, belum lagi kondisi ibuku yang mengkhawatirkan..

Aku hanya—"

Belum selesai bicara , dokter keluar dari ICU, dan Jihoon langsung berdiri lalu menghampirinya..

" bagaimana kondisi ibuku dok?"

" nyonya Lee anfal tuan Park, kami berusaha melakukan yang terbaik. Kami sudah memasangkan ventilator pada beliau. Dan saat ini kondisi nyonya Lee dinyatakan koma."

Mendengar hal itu, Jihoon langsung terduduk lemas..

" Jihoon.. sayang."

Seru Guanlin khawatir..

" dokter.." panggil Jihoon dengan suara lirih..

" ya, tuan Park?"

" bagimana kemungkinannya?"

Dokter hanya memandang Jihoon dengan tatapan prihatin..

" waktunya tidak lama lagi, tuan. Penyakit beliau sudah sangat parah.. kita hanya bisa berdoa dan berharap keajaiban datang."

Jihoon menunduk saat mendengar berita itu, dan Guanlin hanya bisa terdiam tanpa tahu harus berkata apa..

Saat ini Jihoon sedang duduk sambil melamun dan mengelus-elus perut nya yang sudah terlihat agak membuncit..

Guanlin ada di sampingnya dan menatap Jihoon khawatir..

" sayang.. pulanglah dulu, istirahat sajalah dulu di rumah. Nanti kalau ada perkembangan apapun, pihak rumah sakit pasti akan langsung menghubungimu.."

Tapi Jihoon menggeleng mendengar perkataan Guanlin..

" kau pulanglah.. biar aku yang ada di sini menunggu ibu ku, kau terlihat lelah. Pulanglah.. dan tolong jaga Eunsang juga Junho.."

" tapi kau.."

" pulanglah.. ya.. aku bukan anak yang baik, biarkan aku berbakti pada ibuku untuk terakhir kali nya. Kau sendiri tadi mendengar apa kata dokter bukan? Kalau ibu ku kritis.. jadi paling tidak aku ada di sini dan menemani nya sampai akhir. Hanya itu yang bisa kulakukan untuk menebus semua dosa-dosa ku pada nya."

Kata Jihoon dengan nada sedih, dan Guanlin tahu kalau tidak ada guna nya memaksa Jihoon kalau dia sudah berkata seperti itu..

Jihoon keras kepala, dan Guanlin tahu itu.

" kalau begitu aku akan menyewa kamar vvip untukmu..

Kalau ibumu sudah baikan, maka dia akan di pindahkan ke sana. Tapi sementara ini.. kau bisa menempati kamar itu. Dan kau bisa langsung menemui ibumu kalau terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.. ya?"

" tidak usah.."

" kumohon.. demi si kembar."

Kata Guanlin sambil mengelus pelan perut Jihoon..

Pada akhirnya Jihoon hanya mengangguk, dan Guanlin mengurus semuanya sebelum dia pulang ke rumah..

Sesampainya dia di rumah, dia di sambut oleh kedua anak nya..

" Daddy.. di mana Appa?"

" Appa masih di rumah sakit sayang... nenek Eunsang sakit, jadi Appa harus menja ganya."

WHEN YOU'RE GONE! PANWINK VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang