33.

702 81 51
                                    

Jihoon amat sangat lelah, sepagian dia berkeliling mencari pinjaman uang, lalu dia di rumah sakit menjaga Eunsang, dan kini.. dia bercinta dengan Guanlin sampai habis-habisan.. membuat Jihoon kehilangan tenaga dan akhirnya dia pingsan..

Guanlin yang melihat itu hanya tersenyum puas, dia lalu mengambil tisu dan membersihkan sisa - sisa cairan di tubuhnya dan di tubuh Jihoon..

" tubuhmu masih senikmat dulu, dan sesuai perjanjian.. kau akan menjadi milikku lagi, Jihoon. Kau tidak akan bisa lari membawa anak ku.. kau terikat disini bersamaku.. dan kau tidak akan bisa melawannya.

Jika kau coba - coba maka aku akan menghancurkanmu, akan mudah sekali menghancurkanmu, semudah aku menghancurkanmu dulu."

Guanlin lalu mencium dan menggigit bahu telanjang Jihoon yang sudah pingsan sampai berbekas..

" aaaah sial, aku terangsang lagi..

Sial... aku selalu seperti ini saat bersama dengannya. Entah kenapa, tubuhnya terasa pas di pelukanku, seperti ini."

Tangan Guanlin menelusuri tubuh telanjang Jihoon..

Dia lalu membalik tubuh Jihoon agar menghadap padanya, kali ini jari Guanlin terangkat dan menelusuri wajah tidur Jihoon, alis nya, bulu mata lentiknya, hidungnya yang kecil dan mancung, bibir indahnya yang semerah Cherry,..

Guanlin juga merapikan rambut dan poni Jihoon..

" perasaan apa yang aku miliki padamu? Aku yakin tidak memiliki perasaan untukmu, sama sekali. Tapi enam tahun lalu, saat aku mengusirmu, dan aku pulang kembali ke Taiwan untuk melanjutkan pendidikanku, tidak sedikitpun aku melupakanmu, wajahmu yang penuh air mata dan tangisan itu.. aku masih mengingatnya sampai sekarang.

Aku menyakitimu , sampai seperti itu..

Aku mencintai Seongwoo hyung. Tidak, aku menyayanginya, jadi aku tidak suka melihatnya bersedih.. dan semua itu karenamu. Maka salahkah aku kalau aku memberimu pelajaran karena kau sudah menghancurkan hidup orang yang aku sayang?"

Kali ini tangan Guanlin menelusuri perut Jihoon, dan terdapat bekas operasi di sana.. Guanlin terus menyentuh bekas luka itu

" kau benar-benar mengandung dan melahirkan anakku? Kau benar-benar istimewa sampai bisa hamil dan melahirkan?

Tapi kau bilang kalau kau sudah menggugurkan anakku atas perintahku dulu. Benarkah demikian? Apakah Eunsang anakku? Atau seperti yang kau bilang.. kalau dia anak nya Eunwoo?

Tidak, Eunsang pasti anak ku, dari data dan informasi yang aku terima.. kau menikah dengan Eunwoo ketika usia kandunganmu sudah masuk enam bulan.. jadi ini pasti anakku.. Eunsang darah dagingku dan pewaris Lai's group..

Tapi kau menikah dengan pria lain, dan dia juga menyentuhmu kan? Tidak mungkin dia tidak menyentuhmu, sama sekali."

Guanlin geram dan jadi marah membayangkan kalau Jihoon dijamah pria lain.

Sehingga dia menarik Jihoon dan memeluknya erat.

" kau milikku , hanya milikku.. dan tidak ada seorangpun yang boleh menyentuhmu. Tidak ada.."

Guanlin mencium dahi Jihoon lama sampai dia juga tertidur.

..................................................

Keesokan harinya..

Jihoon terbangun karena suara jam dinding..

Jihoon mencoba mengumpulkan kesadarannya dan melihat jam di dinding, yang sudah menunjukkan pukul enam pagi.

" ah.. aku harus pergi sekarang, atau aku akan terlambat."

Saat Jihoon ingin beranjak , ada tangan kekar yang memeluknya dari belakang. Dan ketika dia menoleh kebelakang, dia bisa melihat Guanlin yang memeluknya dengan erat dari belakang.

WHEN YOU'RE GONE! PANWINK VERSIONTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang