Serangan Monster (bagian 2)

286 36 3
                                    


Di tempat lain dan diwaktu yang sama, seorang lelaki bersetelan jas rapi dengan nametag berlogo BIN tengah berjuang membebaskan diri dari kejaran monster.

Bang!

Bang!

Bang!

"mereka ini makluk apa?!" peluru sama sekali tak menggores kulit monster, membuatnya harus putar otak mencari cara untuk betahan hidup.

Brakk!

"sial!" hampir saja tangan raksasa itu menampar tubuhnya. "tidak ada cara lain," ia memutuskan memancing monster-monster itu ke lokasi paling berbahaya di gedung BIN. Yaitu ke dua buah tower setinggi sepuluh meter yang menyimpan cadangan listrik seluruh area BIN, yang jaraknya sekitar 300 menter dari lokasinya saat ini.

Ia pun mempercepat laju, sekuat tenaga memancing para moster agar mengikutinya.

Tapi sebelum benar-benar sampi ke lokasi, sebuah mobil khusus milik tim SWAT datang membawa dua orang. Seorang yang duduk di kursi penumpang menyembulkan kepala ke luar jendela sambil melambaikan tangan dan memanggil namanya.

"oy Markeu Lee!"

"heh, hati-hati Lee Haechan! Hais, anak ini." hardik si pengemudi, fokusnya buyar antara mengendalikan roda kemudi sambil menghindari moster yang siap menangkap mobil dan tangan yang satunya memegangi bagian belakang seragam khusus Haeachan supaya anak itu tidak kebablasan jatuh mengelinding ke aspal.

Tibalah saat mobil itu bersimpangan dengan Mark yang sedang berlari.

"lanjutkan rencana mu, aku dan kapten Doyoung akan menunggumu disebrang!!" seru Haechan lagi sebelum menutup kaca mobil. Kendaraan roda empat itu pun melaju kencang meninggalkan Mark yang semakin semangat berlari.

Sedikit lagi,

Dan ketika hampir tiba di lokasi, Mark melepas jas nya untuk melindungi kepala dari listrik yang memercik di beberapa bagian tower. Mark pun terus berlari melewati cela di antara dua tower.

Srakk!

Kabel-kabel yang menghubungken dua tower berhasil menjerat dua monster. Raungan mengerikan dan suara gemlombang listrik jutaan volt yang mengalir ke tubuh dua moster yang mengejar Mark terdengar memekakan telinga hingga-

DUARR!

Mark merunduk melindungi diri dari puing salah satu tower yang meledak karena tubrukan medan listrik. Menara itu pun roboh ke kiri, tak kuasa menahan beban dua monster yang telah mati terpanggang.

Citt!!

"cepat masuk, Mark!" seru Haechan membuka pintu belakang mobil. Tanpa membuang waktu dan mengabaikan lecet disana sini, Mark segera bangkit menyongsong mobil yang melaju pelan. Tangannya terulur berusaha meraih tangan Haechan yang siap menyambutnya.

Greb!

"dapat!" Haechan menarik Mark masuk ke mobil, pintu mobil pun ia tutup rapat-rapat. "gas pol, Kapten!"

"ck, aku pasti melakukannya tanpa kau suruh, bocah!"

Setelah mobil keluar dari kawasan gedung BIN, Haechan mengecek keadaan Mark.

"apa ada yang terluka? apa ada yang sakit?"

Mark menepis tangan Haechan yang hendak meraba wajahnya yang terdapat beberapa luka gores di sana, "aku baik-baik saja. lebih baik kau duduk di tempatmu dengan tenang."

"ow, oke." Haechan buang muka, mengulum bibirnya menyembunyikan senyum getir. Tak apa perhatiannya di tolak, tapi bisakah Mark tidak menatapnya sedingin itu?

7 Son of God : Noren (ft nctship)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang