Appa!

117 15 13
                                    

Selain itu di koridor sekolah yang berbeda, gadis SMP yang sudah kita ketahui namannya--siapa lagi kalau bukan Sinb--menaikkan kecepatan dari langkah kakinya agar segera sampai di klinik kesehatan sekolah. Dia bahkan kembali membuat sepupunya itu kesal karena tiba-tiba saja melepaskan bopongan tangannya. Padahal Sinb sendiri yang meminta bantuan pada Yewon untuk dibopong tadi. Tapi begitu jaraknya mulai menipis--meski masih merasa lemas dan sedikit pening--Sinb melepaskannya dan berlalu begitu saja.

"Dasar sepupu kurang ajar!" Dumel Yewon dalam hatinya.

Begitu sampai di depan ruangan, tanpa mengetuk pintunya terlebih dahulu, Sinb langsung masuk dengan binar yang memenuhi wajahnya sambil berteriak dengan senang,

"Appa!"

BRUUK!!...

***

"Sinb-ya, Neo gwaenchana?" pertanyaan yang sama kembali terucap dari mulut Eunseo untuk kedua kalinya, sambil sesekali ikut meringis persis seperti Sinb yang sedang ditangani oleh Seung Gi sekarang. Membuat Yewon memutar kedua bola matanya saat mendengar pertanyaan yang dilontarkan Eunseo. "Apakah tidak ada pertanyaan lain yang lebih berbobot, Eunseo?"

"Kau ini tidak mengerti basa-basi ya, Yewon?" Balas Eunseo, tepat di samping telinga Yewon.

Lagaknya saja berbisik tapi satu ruangan penuh dengan suaranya. Sengaja! Tujannya apalagi kalau bukan untuk meledek Sinb yang sedang duduk pada posisi condong ke depan--setelah diatur sedemikian rupa oleh Seung Gi dengan maksud untuk mencegah darah agar tidak mengalir ke belakang tenggorokan dan menyebabkan muntah-muntah--hingga refleks mengerutkan kening lecetnya dan mengalihkan pandangannya, lalu memberikan death glare pada Eunseo.

Ya... dengan segera Sinb mendapatkan pertolongan pertama karena mimisan, beberapa luka lecet, serta lebam yang dia dapatkan setelah terjatuh dengan tidak elitnya akibat kecerobohan dirinya sendiri karena tidak mengikat tali sepatu dengan benar. Jadilah dia tersandung! Tidak ketinggalan pula dengan suara "Gedebuk" yang besar sebagai pengiringnya.

Eunseo dan Yewon bahkan sempat menahan nafas mereka selama beberapa detik. Ngilu karena melihat Sinb yang terjatuh dan miris karena kejadian naas itu buah akibat dari kecerobohannya sendiri.

Jika kalian baru saja berpikir seperti itu, maka kalian salah besar! Alasan mengapa Eunseo dan Yewon menahan nafas mereka adalah karena miris begitu melihat kotak bekal milik Eunseo yang dipegang Sinb ikut terjatuh dengan mengenaskan hingga memperlihatkan isi bekal yang sebelumnya tertata dengan rapih dan indah menjadi berserakan di lantai tanpa sempat dicicipi sedikitpun. Uh... benar-benar mengenaskan!

Beruntung saja orang yang diteriaki oleh Sinb sebagai Appanya itu--kita sebut saja Seung Gi mulai dari sekarang--benar-benar sedang berada di klinik kesehatan sekolah. Jadi lukanya bisa ditangani dengan segera.

"Hei, jangan bergerak dulu Sinb!" Tukas Seung Gi, membenarkan kembali posisi tubuh Sinb.

"Ne, Appa!" Jawab Sinb. Dia tersenyum penuh binar begitu penglihatannya kembali menangkap sosok Pria yang menegurnya barusan.

Eunseo jelas hanya bisa melongo melihat kelakuan Sinb yang seperti itu untuk pertama kalinya. Sedangkan Yewon, dia asik menertawai raut wajahnya Eunseo.

Seung Gi membereskan peralatan kesehatannya dengan telaten, setelah memastikan jika semua luka yang ada di tubuh Sinb sudah dia obati. Dia juga tertawa kecil saat melihat Sinb duduk dengan tenang menuruti perintahnya serta melihat tingkah dari kedua teman "Anaknya" yang kehilangan kata-kata karena apa yang dilakukan Sinb. Kecuali Yewon, sih.

Jung Family: Monster PeniruTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang