8. Hang Out

719 93 6
                                    

Rencananya hari ini ibu-ibu rempong pergi ke cafe yang instagramable. Siapa lagi kalau bukan Nayeon yang menemukan tempat itu. Ibu-ibu sosialita yang eksis tidak mengenal usia.

Kini Nayya, Momo, dan Jihyo sudah berada di depan gerbang rumah Sana. Satu persatu tetangga mereka hampiri. Nayya juga mengajak mereka secara mendadak sehingga tidak ada persiapan penuh dari ibu-ibu sosialita di kompleknya.

"Buset bel udah dinyalain gak keluar-keluar juga nih Sana." Kesal Momo sambil mengusap perut buncitnya yang sudah sebesar buah semangka itu.

"Makhlum, anaknya kan dua." Jawab Jihyo yang kembali menekan bel rumah Sana.

"Telpon aja udah. Lagian punya teknologi kok gak dipake!" Seru Momo semakin kesal.

Bagaimana tidak kesal? Ibu hamil berdiri di siang bolong hampir 5 menit lebih.

"Gak diangkat." Nayya yang mencoba menelpon Sana ternyata tidak diangkat.

"Yaudah, samper yang lain dulu. Kayak temen dia doang. Masih banyak yang belom, Mina dulu tuh cuma 7 langkah paling ke sana."

Nayya dan Jihyo mengangguk. Mereka akhirnya memilih untuk mendatangi rumah Mina terlebih dahulu.

Tiba-tiba saja pintu gerbang terbuka  menampilkan Sana yang masih menggunakan daster ala-ala ibu rumahan.

"Hoi!" Sana berteriak ketika melihat 3 wanita yang berjalan membelakanginya.

Salah satu dari mereka menoleh. Ya, Jihyo. Mungkin hanya wanita itu yang mendengar teriakan Sana.

"Ngapain ngebel terus? Anak gue lagi tidur."

Akhirnya Nayya, Momo dan Jihyo kembali ke tempat Sana.

"Lo di telpon gak diangkat, di panggil dari tadi gak dijawab. Lagian kita udah omongin ini di grup ibu-ibu."

"Hah serius? Gue lagi gak megang handphone. Lia dari tadi rewel banget soalnya."

"Jadi lo ikut gak?"

Sana berpikir sejenak. "Gue tanya suami gue dulu deh, kalo boleh gue kabarin."

"Yaudah, jangan lupa kabarin!"

"Iye!"

***

Kini giliran Nayya yang menekan bel rumah Mina. Sekali tekan, beberapa menit kemudian Mina keluar bersama Robin di dalam gendongannya.

"Aduh, mau kumpul-kumpul ya?"

Dengan kompak, mereka bertiga mengangguk saat menjawab pertanyaan Mina.

"Gimana ya, gue gak ada baju lagi."

"Coba bilang sekali lagi?" Pinta Momo.

"Gue gak ada baju lagi. Baju yang lama udah gue pake, masa mau hang out pake baju lama."

"Astaga Mina, gak berubah ya lo. Masih mentingin penampilan. Padahal orang-orang juga pasti gak tau kalo lo udah pake baju itu." Nayya menatap jengah ke arah Mina.

Memang wanita itu tidak pernah berubah dari zaman putih abu-abu beberapa tahun silam. Bagaimana bisa Jimin mencintai wanita yang gila gaya seperti Mina?

"Tapikan-"

"Udah deh cepet ganti baju kalo mau ikut. Gue udah pegel nih berdiri."

"Ah yaudah, lo samper yang lain dulu gih."

***

Tetangga terakhir yang mereka datangi adalah Dubu. Dengar-dengar gadis itu akan menikah, tapi tidak tau kapan akan dilaksanakannya.

"Eh kalian, mau hangout? Ayo, gue udah siap nih." Dubu memperlihatkan gaya berpakaiannya pada Nayya, Momo dan Jihyo. Dan itu membuat ketiganya menggeleng-gelengkan kepala.

"Lo mau kondangan apa hangout."

"Hangout lah, lagian jarang-jarang gue pake baju ini."

"Yaudah ayo kita tunggu mereka di depan gapura. Nanti pesen taksi onlinenya 2 karena gak cukup."

"Siap bos Nay!"

***

Semua sudah tiba di depan gapura yang tidak jauh dari perumahan mereka tinggal. Namun ada yang kurang, Juwi tidak bisa ikut karena Kuki tidak memperbolehkannya.

Alasannya Juwi sedang mengandung dan kandungannya masih kecil. Kuki takut kalau Juwi jadi kecapekan. Padahal Momo yang sudah hamil tua saja masih ikut bersosialita bersama tetangga-tetangganya itu.

"Taksi onlinenya gue bayarin dulu. Tapi nanti ganti! Kalian patungan!"

Semua merengut saat Nayya membayar taksi onlinenya tapi nantinya akan diganti oleh uang mereka.

"Perhitungan banget lo."

"Hemat, lagian kita kan rame, patungannya juga jadi murah kali!"

Nayya bisa-bisa bersaing nih sama Namjun yang merupakan orang terpelit di circle pertemanan mereka.

"Orang kaya bisa takut miskin juga." Sambar Alenna yang dibalas plototan oleh Nayya.

***

Mereka kini sudah ada di cafe yang Nayya maksud. Hal pertama yang dilakukan ibu-ibu rempong adalah menentukan tempat duduk. Mereka butuh tempat yang luas.

"Aduh rame banget Nay. Mana gak ada tempat yang luas."

"Eh tapi liat deh itu cowok-cowok yang ada di ujung." Dubu menunjuk gerombolan pria yang duduk di ujung sudut ruangan.

"Lah iya, suruh pindah aja yuk!" Seru Momo yang langsung berjalan ke arah gerombolan tersebut.

"Misi mas, bisa tolong pindah tempat gak? Soalnya saya bawa warga banyak banget."

"Aduh neng jangan ganggu. Kita lagi sibuk nih!" Semua tidak ada yang menoleh ke Momo.

"Kalian tega liat ibu hamil gini berdiri seharian nunggu kalian pergi?!"

Salah satu dari mereka akhirnya mengangkat kepalanya. Betapa terkejutnya Momo melihat Hobi yang juga sama terkejutnya.

"Hobi?! Ngapain disini?!"

Bersambung

Yaampun, itu kenapa tiba-tiba bapack-bapack juga ikut nongkrong ditempat yang sama😭

Jangan-jangan mereka ngintilin istri-istrinya lagi🤭😲🤣

19 Februari 2021

Tetangga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang