5. Kabar Baik

961 127 30
                                    

Hari sudah menjelang pukul 9 pagi, kedua pasutri sedang mempersiapkan beberapa barang yang akan mereka bawa untuk pemotretan hari ini.

Kerja mulu emang gak capek?

"Kamu udah bawa semuanya?"

"Udah."

"Makanan?"

"Udah."

"Parfum? Make up?"

"Udah sayang."

"Hatiku?"

"Gombal terus."

Kuki terkekeh saat Juwi tersenyum malu-malu akibat pertanyaannya.

"Gapapa, biar kamu seneng terus di deket aku."

"Terusin aja terusin."

"Sensian banget sih ay."

"Ay, ay. Biasanya juga sayang juga! Gausah diubah-ubah gitu deh."

"Istriku yang cantik kenapa sih? Lagi PMS ya?"

"Gak tuh. Udah yuk langsung berangkat keburu telat!"

Juwi mendahului langkah Kuki.

'Moody-an banget punya istri.'

***

Jam kosong saat pemotretan mereka gunakan untuk istirahat di mobil. Mungkin tidak dengan Juwi, karena matanya tidak kunjung tertutup.

"Yang! Bangun."

Juwi mencoba membangunkan Kuki. Entah apa yang membuat Juwi melakukan itu, tapi ia ingin Kuki bangun dari tidurnya dan melakukan sesuatu yang nantinya akan ia suruh.

"Ngh!"

Terdengar lenguhan dari mulut Kuki. Matanya terbuka dan melihat wajah Juwi yang tengah cemberut.

"Kamu kok duluin aku tidur sih! Tungguin aku dong!"

Ngambek?

"Hah?" Nyawa Kuki ternyata masih belum terkumpul. Mungkin sangking lelapnya tadi ia tertidur.

"Au ah!"

"Kenapa istriku yang cantik jelita? Hmm?"

Kuki menghadapkan tubuhnya ke arah Juwi.

"Gak jadi. Udah kamu tidur lagi aja."

"Jangan gitu dong, maaf ya aku ninggalin kamu tidur. Lagian tumben banget kamu sensitif hari ini. Lagi datang bulan beneran?"

"Enggak tuh. Cuma lagi badmood aja karena kamu."

"Loh kok aku? Aku salah apa? Salah karena aku akhirnya nidurin kamu 3 minggu lalu? AAA APA JANGAN-JANGAN BENIH AKU UDAH TUMBUH DI DALEM PERUT KAMU?!"

"Jangan ngawur kalo ngomong!"

"Gak ngawur kok! Biasanya kalau hamil itu tanda-tandanya bisa jadi moody-an gini kayak kamu."

"Sok tau, lagian aku gak ada gejala mual terus baru telat 4 hari."

"Mungkin aja sayang! Abis pemotretan ini kita mampir ke apotek buat beli testpack. Semoga hasilnya positif ya!"

"K-kamu pengen banget ya punya anak?" Juwi menatap Kuki ragu.

"Sebenernya pengen, cuma aku tahan-tahan karena aku tau kalau kamu masih mau ngejar mimpi kamu di dunia ini."

"Maaf ya udah bikin kamu begini, aku belom siap banget!" Juwi menunduk, lantas Kuki mendekapnya dengan erat.

"Gapapa, kita saling ngerti aja aku udah seneng banget."

Tetangga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang