3. Dari Yang Sweet Kenapa Jadi Ngeselin Gini?

1.7K 164 39
                                    

"Masak apa?"

Suara Yogi mengagetkan Jihyo.

"E-emh, tuna asam manis."

Yogi hanya mengangguk ringan lalu berjalan menuju kulkas, mengambil sebuah apel yang masih terlihat segar.

"Kamu suka kan?"

Lagi, lagi Yogi mengangguk. "Tapi, kalo bisa yang lebih spesial lagi."

"Apa?"

"Kamu!"

Jihyo kaget, apa hubungannya dia dengan makanan yang istimewa.

"Kamu kayaknya enak buat makan malem nanti."

Apa Yogi baru saja kesurupan? Sejak kapan ia bisa ngalus gini? Biasanya juga cuek, marah terus.

"Emang aku makanan?"

"Bukan, tapi enak kalau dicoba."

Pipi Jihyo merona.

"Cepat masaknya, aku sudah lapar."

Huh, sekarang dia sudah kembali ke Yogi asli. Yaitu cuek.

"Udah mateng kok ini."

Jihyo menyajikan makanan tersebut diatas meja makan.

"Minumku?"

"Aku juga yang harus mengambil?"

"Tentu, kamu kan udah jadi istri aku dan harus nurutin kata suami!"

Jihyo menghela napasnya, baru selesai masak ia sudah direpotkan lagi walau hanya sekedar mengambil segelas air.

"Bagaimana? Enak?"

"Seperti biasa."

"Aku belum pernah memasak ini, kenapa kamu bilang seperti biasa?"

Yogi mengangkat bahunya acuh dan melanjutkan acara makannya yang sangat lahap. Udah kayak gak makan setahun loh^^

"Pelan-pelan!" Jihyo terus memandang ke arah wajah Yogi yang dipenuhi keringat.

Apa karena makanannya? Padahal Jihyo hanya memasukkan 5 biji cabe rawit didalamnya.

"Pedes ya?"

Yogi mengambil airnya. "Pedes, kamu masaknya pake emosi ya?"

"Enggak kok! Cepat habiskan."

"Iya nyonya Yogi!"

Ah Jihyo malu, akhirnya ia mendapat panggilan baru dari suaminya. Entah kenapa ia senang karena Yogi semakin dekat dengannya.

Yogi telah menyelesaikan makannya. Jihyo merapikan piring yang Yogi pakai dan mencucinya.

"Ingat, nanti malam makanannya yang spesial."

"Emang kamu maunya aku masak apa? Ayam kari kesukaan kamu?"

Yogi menggeleng.

"Tadi sudah ku bilang, dan tidak ada pengulangan lagi sayang."

Ck, lagi lagi dan lagi Jihyo merona. Ia merasakan banyak kupu-kupu yang menggelitik di dalam perutnya.

Ah bahagia sekali. Bagaimana tidak? Sosok Yogi mengatakan sayang untuk istrinya pertama kali.

Daebak!

Yogi kembali ke kamarnya. Ngapain lagi kalo bukan rebahan.

Jihyo juga ada pekerjaan hari ini. Yaitu pergi ngegosip bareng Nayya.

***

"HOBI, SINI CEPETAN! AKU UDAH GAK KUAT."

"Ada apa Monnaraku sayang beserta bayi yang didalam perutmu?"

Tetangga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang