9. Hang Out (2)

441 52 8
                                    

Momo dan Hobi berpandangan cukup lama. Namun Nayya segera memecahkan suasana yang hening itu.

"Wah mas Jin katanya lagi meeting?" Tanya Nayya pura-pura tersenyum lebar.

"Oh anu Nay. Tadi dibatalin meetingnya-iya dibatalin," Jin menggaruk tengkuknya yang tak gatal sembari cengengesan.

"Ini kenapa tiba-tiba pada kumpul? Lo Kuk, istri lo ditinggalin dirumah gitu? Parah banget," kini giliran Sana menyeletuk.

Kuki yang kebinggungan meminta yang lain untuk menjawab. Tapi sayangnya tidak ada yang bisa membantunya karena masing-masing pasangan mereka juga sedang disidang, kecuali Yoggi.

"Juwi lagi di rumah mertua kok jadi aman. Lagian urusin aja noh suami lo San yang bolos kerja,"

"Sebenernya ini sih gak bolos kerja. Emang udah jam makan siang ternyata," Jihyo menengahi semua tetangganya yang ribut.

Kemudian semua ibu-ibu pun melihat ponselnya dan benar saja sudah waktunya makan siang.

"Tapi kantor mas Jin tuh jauh dari sini. Kenapa kamu bisa nyasar hah?" Nayya masih belum bisa berhenti menginterogasi suaminya.

"Udah mending duduk dulu deh. Kasian Momo bawa semangka gede banget," ujar Yoggi asal.

Ngelawak ye masnya.

"Jangan gitu ah," Jihyo menyengir pada Momo. Wajahnya menggambarkan agar memaklumi ucapan Yoggi.

Semua akhirnya duduk. Walau anak-anak yang mereka miliki harus dipangku juga karena tempatnya sudah tidak muat.

"Oh iya omongin rencana nikahan lo dong Dub!" Alenna menyenggol lengan Dubu. Berhubung keduanya memang bersebelahan.

Dubu jadi malu-malu kocheng. Wanita itu malah balik menyenggol lengan kekasihnya yaitu Vernon.

"Udah pada denger ya. Mungkin sekitar sebulan lagi,"

"Wah sebulan? Duh bareng gue 7 bulanan dong!? Wihh tetangga bakal keluar duit banyak nih kayaknya," jawab Momo asal yang mendapat decakan Nayya.

"Acaranya barengan aja. Biar keluar satu amplop,"

Punggung tangan Nayya langsung ditepuk oleh Jin.

"Yaelah Nay lo kan kaya,"

"Kayak apa!? Kayak monyet hah?!"

"Dih dia yang nanya dia yang jawab,"

Semua tertawa. Mina dan Jimin yang sedari tadi menyimak pun ikut tertawa.

"Omong-omong kapan punya momongan Yog?" Jimin mulai mengalihkan pembicaraan.

Mendengar hal itu membuat Jihyo tersedak setelah minum sekaligus gelagapan. Yoggi langsung sigap menepuk-nepuk punggung belakang Jihyo.

"Aduh mas suami udah mulai meleleh nih ya," ledek Dino yang langsung mendapat tatapan tajam Yoggi.

"Ampun om,"

"Kita mah belum ada ren-"

"Udah ada rencana kok!" Yoggi memotong ucapan Jihyo. Pipinya memanas mendengar itu.

"Berapa anak nih? Mau yang jumlahnya kayak tim sepak bola gak? Atau mau kayak Sana tuh sekali keluar dua," kini giliran Kuki yang membuka suaranya.

"Kalo yang mau sekali keluar dua tanya Tae gimana cara buatnya woi,"

"Ah gampang itu mah. Lo calling-callingan aja Yog sama gue. Nanti gue kasih kok tipsnya," ucap Taeran yang mendapat jitakan Sana.

Yeji, Leo dan Lia yang merasa dicuekin oleh orang tuanya mulai caper agar kembali diperhatikan.

Mulai dari Leo dan Lia yang tiba-tiba berebut sedotan. Serta Yeji yang menangis akibat godaan dari Momo.

"Mo jangan ganggu anak gue apa! Demen banget lo gangguin anak gue," ujar Nayya kesal karena sedari tadi Momo memainkan pipi, hidung bahkan sampai rambut Yeji. Padahal gadis kecil itu masih ada dipangkuan ibunya.

"Apaan sih Nay. Gue lagi coba kepangin rambutnya Jidah juga! Sewot banget lo jadi emak," cibir Momo yang langsung ditenangi Hobi.

Berbeda jauh dengan Robin yang anteng duduk dipangkuan papanya.

"Eh guys, gue balik dulu deh. Jam makan siang udah abis nih, sekalian aku anter kamu ya?"

Dino pamit pada yang lain diikuti Alenna. Kemudian berujung semua ikut pamit termasuk Momo dan Hobi.

Dan kini tersisa Sana dan Tae yang masih menenangkan anaknya.

"Kamu minta sedotan lain gih. Aku jagain disini," suruh Sana.

Tapi Tae malah menggeleng.

"Kamu aja. Aku risih daritadi kasirnya liatin aku terus."

Mata Sana seketika melotot dan mencari keberadaan si penjaga kasir. Benar saja ada seorang gadis yang crui-curi pandang pada suaminya.

Sontak Sana yang tidak mengenal tempat memutuskan untuk mengecup dahi, pipi kanan dan kiri hingga yang terakhir bibir. Dan kecupannya cukup lama. Taeran yang mendapatkan berlakuan seperti itu kaget dan juga keenakan.

Tapi hal itu berhasil membuat gadis penjaga kasir itu menatap keduanya risih bahkan lebih ke arah jijik.

'Bodo amat yang penting suami gue gak dilirik-lirik cewek lain!' batin Sana.

Bersambung

Ih gilak baru update aku:(
Mian, jadi agak sibuk akunya. Susah bagi waktu terus lawakan dicerita ini udh ga dapet lagi WKKW.
Tapi aku akan up terus walau slow update mwehehe.

26 September 2021

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Tetangga Masa Gitu?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang