Tanpa berpikir panjang, Kyungsoo mengangkat tubuh Minhae. Mereka semua masuk ke dalam mobil dan langsung melaju cepat ke arah rumah sakit terdekat. Setelah sampai, Minhae langsung di bawa ke UGD. Kyungsoo tak henti-hentinya menatap Minhae. Ia khawatir. Ya.. Ia khawatir sampai jantungnya berdegup kencang. Setelah mereka memeriksa keadaan tubunya, dokter itu memanggil dokter lain untuk membantunya. Tak lama setelah itu, salah satu dokter melihat ke arah kami. Ia kemudian berjalan ke arah kami.
"Kalian keluarganya?" tanya sang dokter
"Kami bukan keluarganya, tapi kami yang membawanya kemari," jawab Junmyeon
"Kalau begitu dimana keluarganya?" tanya dokter
"Ibunya sudah meninggal, dan ayahnya di penjara,"
Dokternya terhenyak mendengar perkataan itu
"Baiklah kalau begitu kalian saya anggap walinya, ikut saya," ajak sang dokter sementara Minhae di bawa oleh mereka ke arah salah satu kamar disana.
Minhae's POV
Sesaat setelah aku bangun pagi, aku merasa ada yang aneh dengan diriku. Kepalaku sangat pusing dan aku jelas tidak dapat melakukan apapun dengan benar. Tanganku bahkan kesemutan dan tidak menghilang. Setelah selesai mandi, kepalaku semakin pusing. Tubuhku seperti terkejut dan semuanya menjadi gelap.
"Minhae-ya cepatlah sadar,"
sebuah suara menggema di kepalaku.
Kyung..kyungsoo oppa.
Kepalaku masih terasa sangat pusing. Aku membuka mataku dan menatap lelaki di depanku. Ia tampak sedih.
"Kyung-soo, o-ppa," mulutku sangat sulit untuk digerakan.
Dia terlihat terkejut dan panik.
"Minhae-ya, Bagaimana-perasaanmu? apakah-ada-yang-sakit? kenapa-kau-bisa-pingsan-seperti-itu? apakah-kau-tahu-aku-sangat..." dia menarik nafasnya, "sangat mengkhawatirkanmu?" ujarnya dengan cepat sampai aku tidak dapat mencerna setiap pertanyaannya.
Aku tersenyum melihat perilakunya.
"Tenanglah hyung. Dia baru saja bangun," ujar Jongin berusaha menenangkan kyungsoo yang kuyakin itu tidak berguna karena ia hanya menjadi seorang Do Kyungsoo.
"Kalian.. tidak sibuk?" tanyaku melihat mereka semua ada disini.
"Hari ini kan seharusnya kita jalan bersama, Minhae-ya. Kau ingat?" tanya junmyeon oppa
Aku terdiam sejenak. Ah benar juga. Aku seharusnya jalan dengan mereka ke taman bermain. Tapi berakhir dengan.. aku yang disini. Tapi kenapa aku harus sampai masuk ke rumah sakit?
"Kenapa? Kenapa.. aku sampai.. masuk.. rumah sakit?"
aahh, sulit sekali untuk berbicara.
Mereka hanya diam. Tidak menjawabku.
"Kyungsoo-oppa, ada apa?" tanyaku berharap ia juga memberi tahuku
"Ani-" *cegukan*
yep. mereka semua menyembunyikan sesuatu dariku
"Jangan berbohong, Kyungie-oppa." ujarku yang mulai tidak sulit untuk menggerakan bibirku.
Ia menunduk, "Maafkan aku," ujarnya dengan suara bergetar
"Kenapa?" tanyaku semakin penasaran sekaligus takut
"Kau.. kau menderita kanker otak,"
"apa?" aku terkejut
"Kalian bercanda kan?" tanyaku
Mereka semua tidak ada yang berani menatap mataku. Mereka semua.. benar-benar terdiam tanpa berkata apapun.
"Kalian semua.. bercanda kan?"
tak terasa air mata menetes dari mataku. Tangan Kyungsoo oppa bergetar. Aku merasakan basah di tanganku.
Dia..
menangis.
-tbc
KAMU SEDANG MEMBACA
Syndrom (EXO Fanfiction)
Fanfic[COMPLETED] Manusia gabisa lepas dari yang namanya kebohongan Tapi gimana kalo kita emang ga bisa bohong? Kehidupan dua manusia yang bermusuhan yang kemudian kejadian sesuatu terhadap mereka mengubah kehidupan mereka satu sama lain. ---•••---Do K...