¦ 20 ¦ The another weirdest day

59 7 2
                                    

Sabtu sore hari. Hari dan kondisi suasana yang pas sekali untuk berendam air panas. Apalagi cuaca diluar sangat jauh dari kata hangat.

"Oppa!!"

Kedua pria yang sedang berendam itu pun merasa terpanggil dan menolehkan kepala mereka bersamaan. "Aigoo, kamu manggil siapa, Chu?" Tanya Jin. Berbeda dengannya, Chanyeol sedang memperdalam air. Atau bisa dibilang ia malu dan merosotkan dirinya ke dalam air hangat itu. "Bluk, bluk, bluk, bluk! (Kenapa Jisoo bisa masuk kesini?!)" Seakan paham akan ucapan Chanyeol, Jisoo berkata, "biasalah!!" dengan nada tinggi.

Akhirnya pria yang mempunyai wajah layaknya bayi namun jangkung itu pun memunculkan tubuhnya di permukaan. "Woah! Chu tak tahu kalau Chanyeol-oppa punya perut kotak-kotak!" Dan kalimat itu berhasil membuat Chanyeol masuk ke dalam air lagi.

"Oppa juga punya tahu!" Sahut Jin tak mau kalah.

"Pasti satu kotak doang."

"Kok tahu!?"

"Sering ngintip oppa mandi." Untung saja tidak didengar oleh Chanyeol. Ia sibuk berenang di dalam air. Lebih tepatnya menyembunyikan rasa malunya.

"Yak!! Kim Jisoo-yaa! Siapa yang mengajarimu?!"

Jin langsung menyeborkan satu bucket berisi air ke arah Jisoo. "Rasakan itu!" Dan kena. Ia super basah. "Yaudah! Kalau gitu, Chu bakal mandi bersama kalian!" Jisoo sudah bersiap-siap untuk melepaskan hampir semua busananya. Hingga Chanyeol naik dan bergegas untuk menutupinya dengan towel. Pria itu tersenyum khawatir. "Tidak usah. Chu sudah besar. Bisa mandi sendiri kan? Ayo, biar oppa antarkan." Gadis itu terharu. Hampir saja menangis.

"Tidak! Baiklah! Chu bakalan pergi! Dadah!"

Yah, kesempatan hilang begitu saja. Batin Jin.

Gila kau ya?  Batin Chanyeol. Saling berbicara lewat batin. Kalau iya memang kenapa?  Batin Jin lagi membalasnya.

Chanyeol menghela napasnya panjang. "Aku sudah selesai." Kemudian ia mengambil towel dan pergi dari sana.

¦ Minggu pagi, 06 : 30 KST

Secara tiba-tiba Jin mengetuk pintu kamar Chanyeol. Dan menanyakan tentang pekerjaannya selama ini.

"Pekerjaanmu.." Lirih Jin.

"Penjaga sekolah." Kata Chanyeol menambahkan.

Jin merasa tak enak berkata seperti itu kepadanya. Wajahnya terlihat khawatir. Pasalnya, ia takut menyinggung soal pekerjaannya. Menurut mayoritas kebanyakan orang, pekerjaan itu masih terlihat tidak terlalu membanggakan. They said.

"Kau tahu? Aku baru-baru ini dipecat." Kata Chanyeol. Jin yang terkejut pun sampai mulutnya melebar. "Kenapa tidak protes?!" Ujarnya. "Hei hyung, dengar dan lihat ini." Perintah Jin seraya menodorkan telepon genggamnya secara vertikal. Menampakkan seorang pria disana.

"CEO Jun?!" Kini Chanyeol yang gantian terkejut.

["Hei! Aku bukan artis! Santai saja." ] Katanya di panggilan video call.

"Bagiku, CEO Jun seorang artis! Kau begitu keren!" Pria yang kerap dipanggil Suho itu tertawa mendengar ucapan Chanyeol.

Setelah setengah jam, percakapan itu diakhiri dengan Chanyeol yang mendapatkan sebuah pekerjaaan baru. Seorang bodyguard dari idol. Bukankah itu pekerjaan yang cocok untuk seseorang yang berbadan kekar seperti Chanyeol, kata Suho sewaktu di panggilan vidcall. Jin juga sangat setuju dengan hal itu. Gajinya pun tidak main-main. Apalagi kinerja kerja bagus. Bisa-bisa gajinya melebihi idol yang ia jaga.

𝐒weet But 𝐏sychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang