¦ 3 ¦ The Prince of Ice never melted

855 80 2
                                    

Ketika mendengar kata dingin, yang pertama muncul dibenak kita mungkin sebuah bongkahan es, kutub utara, antartika, dan segala hal yang bersangkutan dengan sesuatu yang jauh dari kata hangat.

Min Yoongi. Ketua dari geng CRB. Yang memiliki kepanjangan yakni, Cool Rich Boys. Mungkin terdengar sedikit berlebihan. Namun, itulah faktanya. Geng ini telah bertahan lama sejak satu dekade dan selalu berganti anggota tahun demi tahun. Mereka terdengar seperti sebuah kelompok selayaknya mafia yang melakukan tugas kriminal. Tidak, itu hanya omong kosong belaka.

Anggota-anggota CRB termasuk siswa yang paling bakatnya menonjol diantara para geng lain, bahkan salah satu anggota CRB merupakan cucu dari kepala sekolah elit bernama ni. Tak lain, Park Jimin.

Tidak ada satu pun siswa yang akan masuk ke dalam geng tersebut dengan mudah, kecuali beberapa syarat tertentu.

Kembali ke topik utama, Min Yoongi. Dia namja yang sangat berbakat. Pintar di segala bidang yang ia kuasai. Terutama dalam basket, karena itu lah ia menjadi kaptennya.

Untuk Jisoo, Yoongi target yang empuk. Tidak bercanda, ia dengan suka rela akan 'mencairkan' sebuah es di dalam jiwanya yang telah melekat dari lama.

Langkah pertama, untuk mencairkan seseorang yang benar-benar terkenal dengan sifatnya yang dingin, harus mencari tahu tentang orientasi seksualnya. Apakah dia lurus atau malah berbelok jalur. Kali ini, ia sedang menjalani misinya yang pertama.

Jisoo mendatangi ruang OSIS. Faktanya, ia mengetahui Min Yoongi adalah ketua osis sekolah setelah mendengar perbincangan siswi di kelasnya. Alias gibah.

Sudah sore hari, target masih ada di tempat. Tanpa merasa canggung, gadis itu mendekati namja yang tengah duduk di sofa dan kedua bola matanya terlihat fokus membaca lembaran-lembaran kertas tersebut. Tanpa Jisoo sadari, Yoongi menyadari kedatangan yeoja itu di sampingnya.

"Kenapa tidak mengetuk pintu?"

"Aku sudah ketuk kok! Tapi sepertinya sunbae tetap tak dengar karena sibuk dengan kertas-kertas itu!"

"Untuk apa kau mendekatiku?" Tanyanya tanpa melirik Jisoo. Matanya sudah melekat terhadap lembaran-lembaran yang berisi berkas penting itu. "Ayolah, aku hanya ingin membuat hubungan denganmu." Ujarnya sambil tersenyum. Yoongi mengerutkan dahinya, memproses kata-kata yang barusan yeoja yang ada di sampingnya ini. Yang terdengar ambigu. Sekali lagi, tanpa meliriknya bahkan bergerak sedikitpun.

"Hubungan?" tanya namja itu memastikan. Bunyi suara lembaran kertas terdengar. Walau ia terlihat sibuk, Yoongi tetap saja bisa fokus kepada hal yang lain. Contohnya sekarang, mengobrol dengan adik kelasnya.

Senyuman yang terkesan nakal itu seketika muncul di wajah cantik miliknya. "Apa sunbae pikir, kalau aku ingin berpacaran denganmu?" pertanyaan miliknya tersebut membuat Yoongi salah tingkah walau dengan durasi yang singkat. Sekilas, Jisoo bisa melihat telinga dan pipinya merona, faktor mempunyai kulit seputih susu hingga rona merah itu terlihat. "T-tidak, aku tidak pernah sama sekali berpikiran seperti itu." Sepersekian detiknya, wajahnya kembali normal. Ya, wajah normal miliknya adalah wajah yang datar. Lalu ia kembali membaca lembaran kertas tersebut dan memulai fokusnya.

"Yoongi sunbae, imut." Ceplos Jisoo. Mulutnya tidak bisa dikendalikannya. Fokusnya buyar sehabis yeoja yang notabene adik kelasnya itu memujinya imut atau bahkan meledeknya. "Maksudmu apa? Aku imut?" Yoongi kali ini memutar tubuhnya, langsung berhadapan ke arahnya.

𝐒weet But 𝐏sychoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang