Nama : Kim Jisoo
Gender : Yeoja
Hobby : Suka berpindah-pindah sekolah
Sifat : AbstrakTerdapat seorang pria yang sedang mengucapkan 'cursed words' walau tak terdengar.
Pria itu bernama Kim SeokJin, kakak laki laki dari Kim Jisoo satu-satunya. Seorang Oppa yang paling pengertian untuk adik seperti Jisoo. Ia memang seorang pengangguran untuk sekarang. Namun ia berjanji demi orang tua dan adiknya ia akan segera mencari pekerjaan. Ia merasa sangat sedih dan merasa malu akan diri sendiri yang tidak berguna. Tidak becus menjadi seorang kakak maupun seorang anak.
"Oppa, lihat celana dalam Chu, gak? "
Dengan malas ia berkata, "Mengapa kamu menanyakan hal itu kepadaku? Jelas-jelas Chu jarang memakai benda itu."
Yeoja itu menampakan wajah anehnya.
"Jangan mikir macam-macam, aku tidak pernah melihatnya. Kau sendiri yang menunjukkannya." Ujar Jin kesal beda dengan Jisoo yang cengegesan.
●●●
Setibanya di sekolah, mereka berdua menuruni sepeda milik Jin itu. "Kalian telat." Sahut satpam sekolah tersebut dengan menyilangkan tangannya.
Merasa harus melakukan sesuatu yang jauh dari kata moral, Jisoo hendak mengeluarkan sesuatu dari celana pendek dalam roknya. Jin berbisik. "Apa yang mau kamu lakukan, Chu?" seraya memegang lengan Jisoo, ia menahannya.
Jisoo berdeham, ia menatap satpam dengan perawakannya yang bersih dan bertubuh tinggi itu hingga seperti menembus jiwa masing-masing.
"Hei! Ini bukan kontes siapa yang paling lama menatap! Hentikan!" Kata Jin mengingatkan dengan nada tinggi. Ia juga berdiri di tengah-tengah agar mengacaukan pikiran mereka berdua.Jisoo hendak bermaksud mengalihkan perhatian satpam pria tinggi itu. Walau gagal. Berkat kakaknya sendiri. Berterimakasihlah.
"Itu... Senjata api asli?" Tanya satpam itu. Jisoo menyibak roknya lagi, kemudian tersenyum. "Tidak." Jin gelagapan, ia buru-buru membuka pengaman sepedanya.
Dan meninggalkan Jisoo.
Kakak lelaki macam apa dia? Batinnya merasa kasihan kepada kakaknya itu.
"Dia bukan seorang siswa disini?"
"Tidak. Dia hanya tukang antar-jemput pribadi milikku." Jawab Jisoo seadanya.
Muncul satu namja yang sepertinya juga sama telatnya dengan Jisoo. "Oh! Jungkook-ah! Kau telat lagi?!" Sahut satpam itu kasar. "Bukan aku yang telat." Jawabnya. "Lalu?"
"Jam sekolah yang terlalu cepat masuknya."
Jungkook akhirnya mendapat tendangan tepat di bagian pangkal paha di sebelah belakang dan sebagai bonusnya, ia dipukul juga di bagian tubuh yang di atas leher tempat tumbuhnya rambut oleh satpam yang bernama Chanyeol.
Jisoo hanya tertawa kecil melihatnya. Hingga ia sendiri teringat harus cepat masuk ke dalam sekolah.
"Permisi, yang mulia Kim Jisoo ingin lewat." Ujar Jisoo. Ia mengambil ancang-ancang, kemudian bergerak menjauhi permukaan secara horizontal ke arah depan dengan sangat tinggi ditambahi gerakan jungkir balik di udara tanpa menyentuh tanah.
Jungkook bersiul. "Keren. Tapi, jika aku yang melakukannya akan lebih keren dua kali lipat." Jisoo tetap dalam keadaannya dan mengangkat salah satu bulu di dahi di atas matanya. "Oh, nantangin?" gumam Jisoo sambil menyilangkan kedua tangannya.
Dan benar saja, Jungkook melakukan hal yang sama seperti Jisoo lakukan sebelumnya. Ia juga tengah berdiri tepat di depan wajah Jisoo. Saat ini, sangat dekat.
"Luar biasa."
"Aku tahu, aku hebat."
"Oi! Mengapa kalian bisa meloncati pagar tiga meter?!" Tak direspon sekalipun, Jungkook dan Jisoo pergi dan memasuki sekolah tersebut dengan saling tertawa.
"Sudah gila!" Ujar Chanyeol. Sembari memegangi dahinya.¦ 19 03 21 ¦
See you.
KAMU SEDANG MEMBACA
𝐒weet But 𝐏sycho
Fanfic"I'm might be insane, but.. you'll see by yourself." -----------Kim Jisoo------------- Disclaimer : All of this is only a fanfiction.