Tujuh

1.2K 79 11
                                    

Sehun pernah mendengar seseorang mengatakan jika cinta pertama tidak akan pernah berhasil, tapi Sehun memiliki tekad kuat untuk memperjuangkan cinta pertamanya. Dia akan berusaha keras untuk membuat Aeris jatuh hati pada dirinya.

"Mau, ya?" Sehun bertanya sambil menatap Aeris dalam-dalam. Berusaha menyelami apa yang sedang gadis itu rasakan sekarang.

Jika Aeris bersedih, dia akan berusaha untuk membuat gadis itu kembali tersenyum.

Jika Aeris terluka, dia rela menjadi obat untuk menyembuhkan luka gadis itu.

Apa pun akan Sehun melakukan demi Aeris. Apa pun itu.

Aeris tertegun, lidahnya mendadak kelu. Gadis itu tidak bisa berkata-kata setelah melihat kesungguhan yang terpancar jelas dari kedua mata Sehun. Bukan hanya sekali dia jatuh karena cinta, tapi dua kali. Rasanya sulit sekali bagi Aeris untuk membuka hati sekarang. Dia belum siap menjalin hubungan dengan lelaki lain, lagi pula dia masih mencintai Chanyeol.

"Nggak bisa." Aeris menarik tangannya dari genggaman Sehun dengan paksa.

Jantung Sehun mencelus. Entah kenapa, seperti ada sesuatu yang menghilang dari dirinya saat jemari mereka tidak lagi saling bertaut. "Kenapa?"

"Aku nggak mau nyakitin kamu." Sehun lelaki yang begitu baik. Dia berhak mendapat gadis yang baik pula dan itu bukan dirinya. Aeris sadar jika dia bukan gadis baik. Dia kotor. Sering menghabiskan waktu di kelab malam dan melakukan hubungan sex dengan Chanyeol.

"Kamu gadis terbaik yang pernah aku kenal, Aeris. Aku yakin sekali kamu nggak mungkin nyakitin aku." Sehun bersikeras membujuk Aeris agar mau membuka hati untuknya.

"Aku nggak sebaik yang kamu kira, Sehun!" Suara Aeris naik satu oktaf. Kesabaran gadis itu sudah habis. Aeris bingung harus melakukan apa lagi agar Sehun berhenti memaksanya untuk mencoba membuka hati.

"Tolong beri aku kesempatan."

Aeris menggeleng.

"Satu kali saja, please ...."

Tujuh tahun bukan waktu yang sebentar. Sehun sudah memendam perasaannya pada Aeris sejak lama. Dia benar-benar tulus mencintai gadis itu. Dia bahkan sengaja mendirikan Wirldwinds Magazine karena Aeris menyukai dunia fotografi. Dia bahkan rela tinggal jauh dari kedua orang tuanya agar bisa dekat dengan gadis itu. Apa pun akan Sehun lakukan demi Aeris.

Aeris menarik napas dalam-dalam. Pelan, dia mengangguk. Gadis itu ingin mencoba membuka hati dan memberi kesempatan untuk Sehun meskipun tidak yakin dengan keputusan yang sudah dia ambil sendiri.

Sehun tersenyum lantas menarik tubuh Aeris dalam dekapan. Perasaan hangat sontak menjalari hatinya karena Aeris mau mencoba membuka hati untuknya. Sehun merasa bahagia. Dia akan berusaha membuat Aeris melupakan Chanyeol dan jatuh cinta pada dirinya.

"Terima kasih, Aeris."

"Ya," sahut Aeris tanpa membalas pelukan Sehun.

--oOo--

Pesta pembukaan beauty center sekaligus pertunangan Chanyeol dan Karina berlangsung meriah. Tepat tengah malam pesta selesai digelar, para tamu sudah banyak yang pergi meninggalkan tempat acara, menyisakan beberapa pelayan yang terlihat sibuk membersihkan bekas pesta.

Di tengah-tengah pelayan yang sibuk membersihkan meja, ada seorang lelaki yang masih bertahan di tempat duduk sambil memainkan ponselnya. Decakan kesal berulang kali lolos dari bibir lelaki berwajah tampan itu karena gadis yang berhasil menyita seluruh pikirannya tidak bisa dihubungi. Ponsel Aeris tidak aktif.

Friends With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang