Sepuluh

736 32 13
                                    

Sehun pun tidak kalah terkejut melihat Chanyeol ada di apartemen Aeris. Untung saja dia bisa dengan cepat mengubah raut wajahnya kembali tenang. Padahal dia sengaja datang tanpa memberi tahu karena ingin memberi kejutan pada Aeris. Namun, malah dia yang mendapat kejutan.

"Hai, Chanyeol," sapa Sehun terdengar kaku.

Chanyeol hanya diam. Ekspresi wajahnya terlihat sangat jelas kalau dia tidak menyukai lelaki yang berdiri tepat di hadapannya.

Untuk apa Sehun datang ke apartemen Aeris pagi-pagi sekali?

"Kenapa kau datang ke sini?"

"Aku ingin mengajak Aeris sarapan bersama," jawab Sehun sambil menunjukkan satu kantong pelastik berisi bubur ayam yang ada di tangannya. Dia memang sengaja membeli bubur ayam sebelum pergi karena Aeris sangat menyukai makanan tersebut.

Tatapan mata Chanyeol seketika turun, menatap sebuah kantong pelastik yang Sehun tunjukkan pada dirinya. Padahal dia dan Aeris ingin sarapan bubur bersama, tapi Sehun malah membawa makanan tersebut untuk Aeris.

Menyebalkan!

"Siapa yang datang, Chan?" Aeris yang berdiri tepat di belakang Chanyeol menelengkan kepalanya agar bisa melihat orang yang datang ke apartemennya.

"Oh, ternyata kau, Sehun."

"Kenapa kau tidak pakai baju?" Kedua mata Chanyeol sontak membulat karena Aeris hanya memakai handuk untuk menutupi tubuh polosnya. Dia pun cepat-cepat menyembunyikan gadis itu di balik punggungnya agar tidak terlihat oleh Sehun.

Bagaimana mungkin Aeris mucul di depan Sehun hanya memakai handuk? Apa gadis itu sudah tidak waras?

"Aku kan, habis mandi, Chan. Makanya cuma pakai handuk."

"Tapi di sini ada Sehun," desah Chanyeol terdengar kesal.

"Memangnya kenapa?" tanya Aeris polos.

"Apa kau tidak malu? Pakai baju dulu sana!" Chanyeol memamaksa Aeris masuk ke kamar. Tingkah gadis itu benar-benar membuatnya geregetan.

Sehun bergeming di tempat dengan jantung yang berdetak hebat. Rasa panas sontak menjalari wajah tampannya, merambat hingga ke telinga setelah melihat Aeris.

Gadis itu terlihat sangat sexy dan menggairahkan. Apa lagi dengan tubuh dan rambut yang sedikit basah. Bagaimana jika tangannya ini menjelajahi setiap lekuk tubuh gadis itu. Rasanya pasti sangat gila sekaligus mendebarkan.

"Sial!" geramnya berusaha menahan gairah.

--oOo--

"Kamu kenapa, sih?" tanya Aeris kesal karena Chanyeol memaksanya masuk ke kamar.

"Kenapa kau muncul di depan Sehun tanpa memakai baju? Apa kau tidak malu?" Kekesalan tergambar jelas di wajah tampan Chanyeol karena dia tidak suka jika ada lelaki lain yang melihat tubuh Aeris.

"Kenapa aku harus malu?" Aeris malah balik bertanya alih-alih menjawab pertanyaan Chanyeol sambil melepas handuk yang menutupi tubuhnya. Tanpa merasa malu sedikit pun karena Chanyeol sudah melihat seluruh tubuh polosnya.

Chanyeol tanpa sadar menelan ludah. Darah di dalam tubuhnya pun seketika berdesir karena tubuh polos Aeris terpampang jelas di kedua matanya. Gadis itu terlihat sangat menggairahkan membuat benda yang berada di antara kedua pahanya seketika mengeras.

"Bisa tolong pasangkan pengait bra-ku, Chan? Ini susah sekali." Aeris berdecak kesal karena gagal lagi memasang pengait bra-nya.

Chanyeol perlahan mendekat lantas memeluk tubuh Aeris dari belakang dengan begitu erat.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jul 20, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Friends With BenefitTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang