11

1.6K 255 28
                                    

Mira pulang dengan keadaan babak belur, hal itu membuat sang Mami, Shani, khawatir

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Mira pulang dengan keadaan babak belur, hal itu membuat sang Mami, Shani, khawatir.

"Adek kenapa? Kenapa pulangnya telat? Terus kenapa mukanya lebam gini? Kamu habis berantem ya? Ya ampun, ayo masuk Mami obatin." rentetan pertanyaan tadi berasal dari Shani, Ia sangat khawatir dengan keadaan anak keduanya itu. Mira mengikuti perintah Shani untuk segera masuk rumah.

"ADEK KENAPA MUKANYA GITUU?" tanya Vienny, sang Mama, saat Mira baru saja memasuki rumah.

"Adek gapapa Ma, cuma luka dikit." jawab Mira.

"Luka dikit apanya, ayo ke rumah sakit." ucap Vienny khawatir.

"Ya Allah ya rabbi, lebay banget sampe ke rumah sakit. Ini diobatin sendiri juga sembuh kali." balas Mira.

"Lebay apanya, Mama khawatir tau! Udah kamu pulangnya telat, ga bisa dikabarin, eh pulang-pulang mukanya gini."

"Iya deh iya, Mira minta maaf. Tadi hp Mira lowbat."

"Udah-udah, kamu lanjutin dulu kerjaannya Kak. Sini Mira diobatin dulu." ucap Shani sembari membawa kotak P3K, Vienny menuruti perintah Shani dan kembali melanjutkan kerjaannya. Shani mengobati Mira dengan sangat lembut dan hati-hati. 

"Jujur sama Mami, kenapa muka kamu jadi gini?" tanya Shani di tengah-tengah sesi mengobati Mira. Mira terdiam sejenak sebelum akhirnya menjawab.

"Adek, Adek berantem," jawab Mira lirih, "Tapi dia yang mulai duluan, bukan adek."

"Siapa yang ngajak kamu berantem?" tanya Shani.

"Vivi, mantannya Chika. Mami tau Chika, kan? Dia ga terima Chika pacaran sama Adek. Dia belum move on dari Chika, padahal dulu waktu masih pacaran kerjaannya selingkuh mulu." jawab Mira. Berbicara tentang Chika, Mira teringat ingin menjenguknya sepulang sekolah.

"Mi, Mira pergi dulu ya. Ada urusan." izin Mira.

"Eh mau kemana? Ga, ga boleh, keadaan kamu lagi gitu." larang Shani.

"Sebentar doang, cuma ke rumah Chika. Adek pulang sebelum makan malem, beneran."

"Ya udah deh, tapi beneran ya makan malem udah di rumah." ucap Shani.

"Iya Mamii, udah ya Mira pergi dulu. Assalamualaikum."

"Waalaikumsalam."

***

Sekarang Mira berada di depan rumah Chika. Mira mengenakan masker berwarna hitam yang tadi sempat Ia beli sewaktu menuju rumah Chika untuk menutupi lebam di wajahnya. Mira menarik napas dalam sebelum akhirnya memencet bel.

"Eh Mira," ucap Gracia setelah membukakan pintu.

"Sore, Tante."

"Mau ketemu Chika ya? Sini masuk, kamu ke kamarnya aja, dia ada di kamar." ucap Gracia, Mira menuruti perintah Gracia untuk langsung ke kamar Chika. Setibanya di depan kamar Chika, dada Mira berdegup kencang. Lagi-lagi perasaan aneh itu datang kepadanya. Tenang Mir, tenang. Lu cuma jenguk temen lu kok, batin Mira.

Tok

Tok

Tok

Pintu diketuk oleh Mira sebanyak 3 kali. Terdengar suara dari pemilik kamar untuk menyuruhnya masuk.

"Masuk aja Mi, ga dikunci." Mira membuka pintu, pandangan pertama yang Ia lihat adalah Chika yang sedang fokus menonton televisi dengan selimut menutupi tubuhnya.

"Buat nelen masih sakit?" tanya Mira. Chika terkejut mendengar suara Mira, Chika kira Maminya lah yang mengetuk pintu.

"Kok ada lu sih?" tanya balik Chika.

Mira tak menghiraukan pertanyaan Chika dan berjalan menuju Chika untuk memeriksa suhu badannya. "Masih anget," gumam Mira.

"Ih jawab dulu pertanyaan gue." ucap Chika.

"Ya emang kenapa sih? Ga suka banget gue di sini." balas Mira. Pandangan Chika terfokuskan pada pelipis Mira yang terluka.

"Pelipis lu luka, kenapa?" tanya Chika.

"Gapapa, tadi jatuh di rumah. Oh iya ini gue beli vitamin buat lu, diminum ya." jawab Mira mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Buka masker lu." titah Chika. 

"Ga mau." tolak Mira.

"Mau buka sendiri atau gue robek?" ancam Chika dengan tatapan intimidasi. Akhirnya Mira membuka maskernya pasrah, Ia tidak berani ketika Chika sudah menatapnya tajam.

"Ini kenapa?" tanya Chika khawatir.

"Gue gapapa, cuma jatuh di rumah." jawab Mira.

"Luka jatuh ga kaya gini. Jujur sama gue, lu habis berantem ya?" tanya Chika lembut seraya mengusap wajah Mira pelan. Mira terkejut dengan perubahan intonasi Chika dan perlakuan lembutnya kepada Mira. Dadanya berdegup kencang.

Mira menyentuh tangan Chika yang berada di wajahnya, "Gue gapapa, beneran. Lu ga usah khawatir." jawab Mira sembari mengusap tangan Chika.

Chika menghela napas pelan, "Ya udah kalo lu ga mau jujur, tapi gue obatin dulu ya." Mira mencegah Chika yang akan mengambil kotak P3K-nya.

"Ga usah, tadi udah diobatin Ibu di rumah." ucap Mira.

"Ya udah." balas Chika. Terjadi keheningan selama beberapa menit sebelum akhirnya Mira membuka suaranya.

"Gue balik dulu ya, gue udah janji pulang sebelum makan malem." pamit Mira.

"Iya."

"Vitamin sama obatnya diminum, jangan sampe kelupaan."

"Iya."

"Banyak-banyak minum air putih."

"Iya."

"Jangan bega-"

"Iya Mira iya, bawel banget sih kayak Mami gue." potong Chika.

Mira mendengus keras, "Ya udah, gue balik ya."

"Gue anter ya." tawar Chika. "Ga nerima penolakan." ucap Chika sebelum Mira sempat menolaknya. Mira menganggukkan kepalanya pasrah.

"Gue balik dulu ya, cepet sembuh." ucap Mira sesampainya di depan pintu rumah Chika.

"Iya, hati-hati. Jangan ngebut." Mira mengacungkan jempolnya sebagai respon dari ucapan Chika.

" Mira mengacungkan jempolnya sebagai respon dari ucapan Chika

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Wah tembus 700++ words lagi. Bangga banget akutu.

aku mo nanya dong, kalian kalo nonton showroom member tuh nontoninnya oshi doang/member lain juga ditonton?

anw, sorry for the typo and thanks for your vote!

RULES - ChiMi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang