"Ayo pacaran kontrak." ajak Chika.
"Hah?"
Mira terkejut mendengar ajakan Chika. Ya habisnya dia sama Chika aja ga deket terus sekarang ngajak pacaran kontrak? Ngadi-ngadi nih bocah.
"Buat apaan coba pacaran kontrak?" tanya Mira heran.
"Ya biar mantan kita ga ngejar-ngejar lagi. Tadi katanya capek kan?" jawab Chika.
"Ya iya sih, tapi ga pacaran kontrak juga kali."
"Ya terus gimana? Gue udah kehabisan akal buat ngehadepin Vivi."
"Mira? Amirah kamu di mana sih?" terdengar suara Oniel dari luar. Sontak Mira menyuruh Chika diam agar tidak ketahuan. Setelah suara Oniel menghilang, Chika menatap Mira dan menyunggingkan bibirnya. Mira yang melihatnya pun menghela napas.
"Oke, ayo buat kontraknya." ucap Mira.
***
Mira menghela napas kasar. Ia masih sedikit tidak percaya dengan kejadian saat istirahat. Pikirannya melayang mengingat kejadian beberapa jam yang lalu.
Chika tersenyum lebar mendengar ucapan Mira.
"Ada kertas sama pulpen ga?" tanya Chika.
"Buat apaan?" tanya balik Mira.
"Buat nulis peraturaannya lah."
"Ga ada kertas sama pulpen, pake hp aja lah ribet amat."
"Oke."
"Peraturan nomer 1, jangan ada yang jatuh cinta. Peraturan nomer 2, kita kelihatan deket di depan orang lain aja, di luar itu kita ga deket. Peraturan nomer 3, kalo ada yang jatuh cinta kontrak ini selesai. Setelah kontrak selesai, anggap aja kita ga saling kenal. Oh iya, jangan bilang ke siapa-siapa kalau kita pacaran kontrak meski itu temen sendiri. Deal?" ucap Chika seraya mengulurkan tangan. Mira menganggukan kepalanya pasrah dan menjabat tangan Chika.
"Deal."
Mira menggaruk kepalanya frustasi. Ara yang duduk di sebelahnya pun menatap heran.
"Lu kenapa sih Mir? Gue perhatiin frustasi banget daritadi." tanya Ara. Mira hendak menceritakan kontraknya itu, namun ia teringat perkataan Chika.
"Gapapa, gue cuma bingung belom belajar buat ekonomi nanti." jawab Mira tak sepenuhnya berbohong. Ia juga frustasi memikirkan ulangan ekonomi yang diadakan setelah jam istirahat kedua.
***
Sekarang waktunya pulang sekolah. Chika segera merapikan peralatan tulisnya dan bergegas keluar kelas. Tapi lagi-lagi Viona Fadrin menahannya dan mengajak pulang bersama.
"Chik, ayo pulang bareng. AC mobil gue dingin loh." ajak Vivi.
"Gue bilang ga mau ya ga mau Vivi, udah ah gue mau balik." tolak Chika. Mendengar ucapan itu tidak membuat Vivi menyerah. Vivi tetap menahan Chika.
Sepertinya hari ini Tuhan Yesus sedang berpihak padanya, Chika melihat Mira yang sedang berjalan keluar kelas. Chika menatap Mira dengan wajah memohon dan melirikkan matanya ke arah Vivi. Mira yang paham segera berjalan ke arah Chika dan merangkul pundaknya.
"Sorry ngab, Chika pulangnya sama gue. Yuk pulang." ucap Mira.
Mereka pun pergi meninggalkan Vivi yang sangat terkejut.
uwu part 2~Kira-kira mereka beneran pulang bareng atau cuma gimmick?
Jawabannya ada di part 3 ya!
Sorry for the typo and thank you yang udah ngevote!
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES - ChiMi [END]
Fiksi Penggemar"Peraturan nomer 1, kita ga boleh jatuh cinta satu sama lain." Warn! GxG