Sudah satu bulan sejak Chika mengakhiri kontrak mereka berdua. Tentu saja satu sekolah heboh dengan berita putusnya hubungan Chika dan Mira. Ada yang senang, ada yang sedih, dan ada pula yang tiba-tiba menjadi ahli ramal yang katanya sudah menduga hal ini.
Mira mengunci rapat mulutnya saat ditanya perihal hubungannya dan Chika. Saat ini Mira memaksakan dirinya fokus belajar untuk menghadapi ujian.
"Jadi anak--"
Tok
Tok
Tok
Ucapan Pak Dyo terpotong oleh suara ketukan pintu, "Silahkan masuk,"
"Maaf Pak mengganggu waktunya," ucap siswa yang mengetuk pintu tersebut.
"Ada apa?" tanya Pak Dyo.
"Anu Pak, Mira dipanggil Bu Melody. Disuruh ke ruangannya sekarang." jawab siswa itu.
Mira yang namanya disebut pun merasa bingung, Ia menatap Ara heran. Ara yang ditatap pun ikut bingung, padahal Mira tidak pernah membuat masalah namun kenapa dipanggil?
"Ya udah Mira, kamu ke ruangan Bu Melody dulu." titah Pak Dyo. Mira mematuhi perintah Pak Dyo dan pamit menuju ruangan Kepala Sekolah.
***
Setibanya di depan ruang KepSek, Mira menarik napas dalam sebelum akhirnya mengetuk pintu tersebut.
Tok
Tok
Tok
"Masuk!" ucap seseorang dari dalam ruangan.
Mira kembali menarik napas dalam sebelum membuka pintu, "Permisi Bu, kata Gito Ibu manggil saya?" ucap Mira sopan.
"Eh Mira, iya bener saya manggil kamu. Ayo sini duduk." ucap Bu Melody mempersilahkan Mira duduk.
"Ada apa ya Bu? Tumben Ibu manggil saya." tanya Mira setelah dipersilahkan untuk duduk.
Bu Melody tidak langsung menjawab, namun Ia memberikan sebuah amplop berwarna putih kepada Mira. "Ayo dibuka amplopnya," ucap Bu Melody dengan senyum cerah.
Mira menatap amplop itu bingung, lalu Ia membuka amplop itu hati-hati.
"To Miss Amirah Fatin Yasin. Congratulations, You got a full scholarship to Oxford University to study criminology. You are one lucky women to have defeated thousand of others participant. We are looking at your strong ambition and of course we see deep potential in you. We like the way you think. Your mind is winning this thing. Further information will be sent through e-mail. We hope you will not miss this chance. Best regards, Arthur Hamilton." Mira masih diam mencoba mencerna isi surat itu. Mira masih tidak percaya dengan isi surat yang mengatakan kalau Ia memenangkan ujian beasiswa di universitas impiannya itu.
Tanpa disadari, setetes air mata jatuh dari mata Mira. "Bu... Ini beneran?"
Bu Melody memeluk Mira yang menangis, "Bener Mira, kamu dapet beasiswa di Oxford." ucap Bu Melody yang ikut menangis terharu.
"Saya camaba Oxford Bu!" ucap Mira yang kembali menangis dan membalas pelukan Bu Melody.
Bu Melody mengangguk dan memeluk Mira lebih erat, lalu Bu Melody melepas pelukannya dan mengusap air mata Mira.
"Selamat ya, saya ga heran kalo kamu bisa dapetin beasiswa itu. Nanti kalo udah sukses jangan lupain saya loh ya," ucap Bu Melody.
"Siap Bu, saya ga akan lupain Ibu sama sekolah ini." balas Mira kemudian memeluk kembali Bu Melody sebelum akhirnya kembali ke kelas.
mau ngasih tau aja, 2 part lg selesai
KAMU SEDANG MEMBACA
RULES - ChiMi [END]
Fanfiction"Peraturan nomer 1, kita ga boleh jatuh cinta satu sama lain." Warn! GxG