18

2.9K 256 20
                                    

Besok Mira sudah berangkat, jadi Mira mengajak Chika bertemu untuk terakhir kalinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Besok Mira sudah berangkat, jadi Mira mengajak Chika bertemu untuk terakhir kalinya. Mira mengajak Chika bertemu di taman dekat rumahnya. Ia mengedarkan pandangannya dan menemukan sosok Chika yang sedang duduk di salah satu bangku taman.

"Hai Chik," sapa Mira.

"Kenapa?" tanya Chika to the point.

Mira mengusap tengkuknya canggung, "Ergh, gue besok berangkat. Gue- gue cuma pengen liat lu. Setidaknya untuk terakhir kalinya."

"Gitu doang? Gue kira penting." ucap Chika dan berdiri dari duduknya.

Mira menatap Chika tak enak, "Sorry kalo ganggu waktu lu. Gue... kangen lu,"

"Kenapa lu suka gue?" Chika menatap tajam Mira dari tempatnya.

"Gue juga ga tau," jawab Mira lirih.

"Harusnya lu ga boleh suka gue," Mira menundukkan kepalanya mendengar ucapan Chika.

"Gue benci lu." lanjut Chika yang kemudian pergi meninggalkan Mira sendiri.

Tubuh lemas Mira jatuh dengan sendirinya, tangis Mira pecah tepat dengan kepergian Chika.

Chika sudah berada di rumahnya, Ia menangis kencang sesampainya di kamarnya. Chika merasa hatinya sakit karena mengatakan hal jahat pada Mira. Sejujurnya Ia ingin menangis saat melihat raut sedih Mira. Chika sebenarnya ingin mengatakan bahwa Ia juga merindukan Mira, Ia tidak ingin Mira jauh-jauh darinya, namun gengsinya lebih besar dari rasa rindunya.

Chika mengambil handphonenya dan mencari kontak Muthe. Setelahnya, Chika menelepon Muthe untuk mengeluhkan perasaannya. Omong-omong, Muthe sudah Chika ceritakan tentang pacaran kontrak miliknya dan Mira itu.

"Mutheeee," panggil Chika sesenggukkan.

"Kenapa lagi?" jawab Muthe dari seberang sana.

Chika menceritakan semua yang terjadi pada Muthe. Mulai dari Mira yang mengajaknya bertemu dan Ia yang mengatakan hal jahat pada Mira. Muthe mendengarkan cerita Chika dengan seksama.

"Gue ngerasa bersalah banget ngomong gitu ke Mira." lirih Chika.

Suara helaan napas terdengar dari seberang telepon.

"Udah berapa kali sih gue suruh lu turunin gengsi lu? Asli lu jahat banget sampe ngomong benci gitu Ya Tuhan."

"Ya gue juga ga tau kenapa bisa ngomong gitu."

"Saran gue cuma satu, turunin gengsi lu dan jujur ke dia. Udah ya, gue tidur dulu." ucap Muthe yang kemudian mematikan teleponnya.

Chika menghela napas panjang, ucapan Muthe terngiang terus di kepalanya. Apakah Ia harus jujur ke Mira? 

RULES - ChiMi [END]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang