7. Believe me

43 4 5
                                    

Bagiku, langit Korea tak seindah langit Indonesia. Bukan karena keindahan saja yang aku lihat tapi kehadiran seseorang, saat ini aku gak tahu harus bercerita dari mana kisahku. Aku hanya ingin berdoa kepada Tuhan agar dapat melewati hari-hari ku bersama manusia seperti Kim So Hyul.

Kim So Hyul adalah musuh terbesar eh sangat besar yang benar. Kedatangannya di tempat tinggal pada hari itu membuatku makin membencinya, kalau kalian tanya alasan aku membencinya. Aku juga gak tahu, bagiku Kim So Hyul adalah salah satu doa sialku yang dikabulkan Tuhan untuk mengisi hidupku di negara exo.

" Shillaww please." Ujar So Hyul

" GAK MAU PAK."

So Hyul menatap Shilla dengan tatapan sendu sambil sesekali mengumpat dengan jelas, Shilla bingung dengan kondisi saat ini. Shilla gak mau ada cerita apapun selama ia meraih cita-cita dinegara exo, baginya So Hyul adalah daftar orang terakhir yang akan ia mintai bantuan.

" Kenapa ? Kamu juga gak cantik ini. Jangan jual mahal."

Shilla langsung melepaskan genggaman So Hyul dan menggerakan tangannya seolah ingin meninju dada Kim sambil berucap " Sialan."

" Janji, cuman kita berdua doang yang tau. Saya janji."

" Buat apa saya bantuin kalau cuman kita doang yang tahu ?"

" Ohhhh jadi kamu mau kita publish aja gitu ?

" Engga gitu idiot."

" Apa kamu bilang ?"

" I D I O T."

" Saya anggep kamu terima aku."

" APAAN SIH, LU TUH-..."

So Hyul langsung mengusap kepala Shilla sambil berucap " Saya gak bisa janji gak akan nyakitin kamu tapi saya bakal berusaha buat bahagiain kamu."

" Kita kan bohongan, jangan serius banget nanti pendek umur."

" Kamu tuh sweet dikit kenapa sih, meskipun kita bohongan tapi saya mau kita ada kenangan nantinya."

" Kenangan mata lu."

" Shilla pake aku sekarang ya please."

Shilla terdiam karena tidak terbiasa mengucapan kata " Aku." baginya kata tersebut hanya untuk orang tersayangnya.

" Shillaw."

" Shilla bukan Shillaw."

" Aku."

" Aku ?."

" IYA."

" JANGAN TERIAK DONG, PUTUS NIH."

" JANGAN DONG BELOM JUGA SEJAM."

" KAN KITA BOHONGAN NGAPAIN PUTUS."

So Hyul pun terdiam dengan ucapan Shilla karena ia membenarkan ucapan Shilla, kenapa ia sebodoh ini.

" Jangan kebanyakan mikir pak, nanti pendek jodoh."

" Kamu emang pendek aku juga tau."

" Pede lu."

" Aku, Shilla."

" Aku iya aku."

" Kamu aku forever."

" Alay lu pak."

" Alay apa ?"

" Kamu tanya aja sama orang indonesia arti alay apaan."

" kamu kan orang indonesia juga."

" Kecuali aku. Sana pulang, besok mau kuliah. Aku ada kelas pak Kim yang matanya kaya laser."

So Hyul pun beranjak dari duduknya sambil tersenyum dan berjalan ke arah pintu keluar " Oke oke salam ya buat Pak Kim So Hyul, kamu gak mau anter aku sampe bawah ?"

" Gak mau, kamu dateng sendiri ya pulang sendiri lah." Ujar Shilla sambil memainkan handphonenya

" Yaudah aku pulang ya, jangan lupa pintu dikunci. Handphone jangan off, aku nanti chat kamu. Aku dapet kontak kamu dari seung wo ketua kelas. Udah jelas ?"

Shila menunduk sambil tersenyum mendengar penjelasan So Hyul yang sangat detail dan ia meresponnya hanya mengangguk.

" Yaudah aku pulang, besok bareng ?"

" Gak."

" Sama siapa kamu ?"

" Sama Gabriel naik bus nanti turun di halte depan kampus, PUAS ?"

" OK." Ujar Kim sambil memakai sepatunya

" Sana."

" Besok ketemu dikelas ya, jangan mancing aku sebagai pak Kim So Hyul buat omelin kamu ya."

Baru saja Shilla mengangkat kepalanya karena akan menjawab So Hyul. Akan tetapi, Kim sudah menghilang " YA TUHAN BANTU SHILLA."

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20, 2021 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Hilang dan KembaliTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang