Kedua mata Ashilla tak lepas dari buku yang sedang ia baca sambil memakan cemilan yang ia bawa dari rumah. Gabriel yang baru saja sampai kelas langsung tersenyum melihat Ashilla yang sedang membaca buku sambil sesekali tersenyum, mungkin ceritanya tentang kisah kasih anak sekolah pikir Gabriel.
Ashilla yang sadar akan kehadiran Gabriel pun menolehkan kepalanya ke arah pintu masuk dan ia melambaikan tangan kanannya yang sedang memegang cemilan tersebut.
" Iyel wahhhhh keren gua kira lu gak bakal masuk, soalnya dosen hari ini cukup tua." Celoteh Ashilla sambil menggeserkan posisi duduknya agar Gabriel bisa duduk disebelahnya
Gabriel mencibir Ashilla lalu duduk dan mengambil cemilan yang temannya bawa " Mana ada bolos, mulut lancar banget."
Ashilla pun menjawab cibiran Gabriel hanya dengan mengangkat kedua pundaknya. Waktu demi waktu pun berlalu dengan sangat cepat, saat ini suasana kelas sudah ramai seperti biasanya. Padahal banyak teman-teman Ashilla lainnya yang lebih memilih kelas online dari pada tatap muka, bukan hanya dosennya sudah berumur tapi sangat sangat galak. Jarak dari tempat dosen ke tempat paling belakang tuh jauh banget tapi dosen itu bisa dengar temannya a.k.a Davin sedang bermain game. Luar biasa.
Ketika kelas lagi riuh oleh mahasiswa lainnya, gerakan pintu menghentikan mereka dan senyum pun tercetak sangat jelas di wajah teman-teman wanita Ashilla. Gabriel yang sadar akan ituasi pun langsung menarik rambut Ashilla agar berhenti membaca buku dan memasukan cemilan Ashila ke dalam kantong jaket bagian dalam yang ia gunakan.
" Kelas udah dimulai, voldemort udah dateng."
" Cepet banget, perasaan baru kemaren dia jadi yoda." bisik Ashilla yang masih menundukkan kepalanya karena ia takut menatap dosennya.
Ashilla dan Gabriel pun mentertawakan khayalan mereka masing-masing, disaat mereka sedang asik dengan dunianya. Sebuah suara mampu menghentikan tawa mereka berdua.
" Apa yang kalian tertawakan ?"
Gabriel langsung menghentikan tawanya, mengangkat kepalanya menatap dosen dan menjawab dengan lantang " Mentertawakan novel yang sedang dibaca Ashilla, miss."
" Apa judulnya ?"
Gabriel langsung melihat judul novelnya " Ivanna Van Dijk, Risa Saraswati."
Ashilla mengigit pipi bagian dalam untuk menahan dirinya agar tidak mentertawakan Gabriel yang sedang menjadi bahan inceran dosen tersebut dan Gabriel yang sadar akan hal itu langsung menginjak kaki kanan Ashilla menggunakan kaki kirinya. Ashilla yang sadar akan kelakuan Gabriel pun makin menundukkan kepalanya untuk menahan tawa dan menahan sakit.
" Seperti novel hantu, bagian mananya yang lucu ?"
" Bagian 1 miss."
" Kenapa ?"
Gabriel tersenyum sambil menggaruk tengkuknya munggunakan tangan kanan meskipun tidak gatal " Bukunya berbahasa Indonesia, miss."
Seisi kelas pun menertawakan jawaban dari Gabriel dan Ashilla menertawakan Gabriel bukan karena jawabannya tetapi karena ia tahu bahwa temannya ini berbohong.
" Cila jangan ketawa, gila. Lu gak tau paniknya gua tadi." Bisik Gabriel sambil menundukkan kepalanya kembali
" Maaf ya, iyel. Lucu banget lu sumpah pen mati gua saking lemesnya."
" Jangan mati dulu, Cil. Liat depan dulu bentar baru deh mati."
Ashilla pun melakukan perintah Gabriel dan betapa kagetnya ketika ia menghadap depan bahwa cowo itu, cowo yang ia anggap sebagai musuhnya ada di depan mata dia. Kapan dia disitu ?
" Kaget kan lu, Cil. Yuk mati gih sana." Gabriel tertawa mengikuti temannya yang sedang mentertawakan dirinya dan dirinya mentertawakan reaksi Ashilla.
Ashilla, tawat riwayatmu nak.
PUBLISH || 30 MARET 2020
KAMU SEDANG MEMBACA
Hilang dan Kembali
FanfictionIsh ini siapa sih yang dateng gak ketok-ketok dulu, gak punya tangan kayanya deh masa dateng ke hati orang gak ada permisinya sama sekali - Ashilla Widura Cewe aneh - Kim So Hyul Sifat menjadi salah satu perbedaan terbesar dalam memulai suatu perte...