13

66 6 3
                                    

Sudah enam musim Sehun berada di Amerika. Dia sudah terbiasa dengan lingkungannya, namun ada satu hal yang tidak berubah dia masih tetap cool pada lingkungan sekitar, bicara seperlunya tanpa basa basi beda sekali dengan sang kakak Oh Seok Jin.

"Kau bernama Oh Sehun?" Sehun melirik pada asal suara.

"Aku Chou Tzu-yu. Kau bisa memanggilku Tzuyu." Lagi-lagi Sehun terdiam maniknya masih terfokus pada buku yg digenggamannya.

"Kita satu tim dalam observasi ke perusahaan yang ditunjuk oleh Mr. Smith."

"Lalu."

"Kau harus segera siap-siap karena siang ini kita harus segera berangkat." Tanpa berucap apapun Sehun pergi meninggalkan Tzuyu.

"Sial, makhluk apa yang aku temui barusan." Tzuyu mendengus kesal.

🦋***🦋

Sehun mengepalkan tangan kirinya ketika melihat chat yang Kai kirimkan. Ia memejamkan mata sambil mengatur perlahan nafasnya. Sampai suatu ketika ada seorang gadis yang bergelayut manja didada bidangnya, gadis berambut pirang bermata coklat terang yang diketahui bernama Clariss.

Sehun menyingkirkan tubuh Clariss yang sedang memeluknya membuat alis wanita bertubuh seksi itu mengerut, dia tak terima didorong oleh Sehun, disaat orang lain mengharapkan pelukan atau senyuman darinya tapi tidak berlaku untuk seorang Oh Sehun, bahkan dia merasa jijik ketika diperlakukan oleh Clariss yang notabene menurutnya murahan. Dengan perasaan dongkol dan kesal Clariss pergi meninggalkan Sehun.

Dari kejauhan Tzuyu menghampiri Sehun meminta agar si albino tampan segera pergi bersamanya untuk melakukan observasi. Sehun akhirnya pergi bersama Tzuyu, gadis cantik dan imut bersurai hitam panjang bermata bulat, membuat orang yang melihatnya merasa gemas.

Observasi telah dilakukan. Sehun maupun Tzuyu sudah banyak mengantongi data-data yang relevan bahkan tak segan mereka melakukan perbandingan data dengan data yang sudah ada dalam perusahaan membuat sang co Ceo merasa bangga akan observasi mereka.

"Bolehkah aku menjamu kalian untuk sekedar makan siang?" Co Ceo bernama Tony menawarkan.

"Kami tidak mau merepotkanmu." Sehun tersenyum, pertama kalinya Tzuyu melihat pria berkulit pucat itu tersenyum, hatinya berkata tampan sekali dia. Kenapa dia jarang sekali tersenyum, apakah dia phobia tersenyum. Oh tidak Tzuyu sudah bergumam yang tidak-tidak, pikirannya kembali fokus pada Sehun maupun Tony.

"Bagaimana Miss.Tzuyu?"

"Baiklah."

Mereka bertiga menuju restoran yang elit, disana banyak tersaji berbagai masakan diseluruh dunia.

"Kalian mau memesan apa?" Seorang pelayan menghampiri.

"Kimbap."

"Sushi."

Sehun dan Tzuyu berbarengan menjawab, Tony hanya terkekeh melihatnya.

"Kalian menjawab berbarengan dan memesan menu juga sama. Mungkin kalian berjodoh."

"Tidak Mr. Tony, kita hanya teman satu kelas."

"Tidak menutup kemungkinan bukan begitu Mr. Sehun?" Sehun hanya mengulas senyum. Dia tak mau ambil pusing akan pertanyaan Tony. Mereka melalui makan siang bersama dengan dibumbui candaan Tony, sementara Tzuyu tersipu dan si albino memilih bersikap datar.

🦋***🦋

"Hyung, aku ingin pulang ke Korea." Tiba-tiba Sehun berbicara. Bukannya dijawab malah kepalanya terkena jitakan Seok Jin. Sehun meringis kesakitan sambil mengusap kepalanya berkali-kali.

"Pabbo! Nggak semudah itu kita izin pulang. Kita ibarat terikat kontrak di asrama sekolah ini. Kau, baru saja dua tahun sudah meminta pulang." Dengus Seok jin.

Your My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang