Sinar mentari menerobos celah-celah jendela yang tidak tertutup sempurna oleh gorden berwarna biru. Nampak disana gadis berambut coklat panjang masih tertidur manis menikmati mimpi indahnya. Rupanya hari ini ia jadikan hari untuk bermalas-malasan sampai bunyi alarm pun ia abaikan. Dibalik pintu terdengar ketukan beberapa kali namun anehnya gadis itu seolah tuli sehingga tak mendengar bunyi apapun, sampai akhirnya pintu terbuka menampakkan seorang wanita yang sama persis cantik dengan gadis itu. Dia langsung membuka jendela yang masih tertutup rapat dan membukanya agar udara dari luar masuk. Nampak gadis bersurai coklat panjang itu menggeliat karena merasakan hembusan angin dan terpaan sinar matahari pagi mengenai wajahnya yang halus dan putih.
"Ibuu kenapa kau membuka jendelanya. Padahal hari ini aku malas untuk bangun." Dia menarik kembali selimut sampai menutupi kepalanya.
"Kau ingin menjadi gadis pemalas? Aku tidak pernah menuruni sifat seperti itu." Im Yu Ra menarik selimut anak gadisnya dan Yoona dengan malas terpaksa duduk dengan mata yang masih terpejam.
"Cepat mandi! Ibu tidak suka melihat anak gadis yang malas." Yu Ra berlalu pergi meninggalkan kamar Yoona. Namun apa yang terjadi Yoona malah kembali tidur sambil memeluk guling, untung saja Yu Ra tidak benar-benar meninggalkan kamar anaknya, dia kembali menoleh sambil menggelengkan kepala dan menghampiri Yoona.
"Im Yoona cepat banguuun!" Suara Yu Ra begitu nyaring ditelinga Yoona membuat dia meringis sambil memegangi sebelah telinganya.
"Ibu kenapa sih, aku tidak tuli bu."
"Cepat kau mandi! Ganti baju! Ada temanmu menunggu?"
"Apa? Nnn maksudku siapa?"
"Ibu tidak tahu. Cepat kamu pergi mandi!" Yu Ra akhirnya pergi meninggalkan kamar Yoona.
Yoona masih duduk diatas kasurnya, alisnya mengerut.
"Kurasa aku tidak punya janji dengan siapapun?" Lirihnya.
🦋***🦋
Diruang tamu nampak seorang pria yang sedang memainkan ponselnya, dia menatap serius layar ponsel dan entah apa yang ia lihat bisa jadi hanya sebagai penghalau rasa bosan. Dari kejauhan Yoona memperhatikan pria itu, benaknya berkata bahwa dia mengenalinya, perlahan Yoona menghampiri. Dengan ujung matanya pria itu mengetahui keberadaan Yoona, dia langsung membungkuk dan memberikan senyuman manisnya. Ya sebuah senyuman yang tidak sembarangan dia berikan pada siapapun, tapi dengan mudahnya didepan Yoona dia menampakannya bahkan dengan memperlihatkan sederetan giginya yang putih dan rapi, padahal dia dan Yoona bukan teman akrab maupun teman dekat, mereka hanya baru saling mengenal lebih tepatnya satu tahun yang lalu ketika mereka berkecimpung di organisasi. Yoona membalasnya tak kalah manis dan dia mempersilakan pria itu duduk kembali.
"Ada kabar apa sehingga kamu kemari?" Yoona memulai pembicaraan.
"Aku ingin mengajakmu keluar."
"Mwo." Ekspresi Yoona benar-benar kaget mendengar ucapannya.
"Ne." Si pria tersenyum manis.
"Apakah kau sedang bercanda?" Yoona terkekeh masih dengan perasaan yang kalut. Bisa-bisanya pria yang baru kenal dekat dua bulan mengajaknya keluar.
"Tidak. Bahkan aku sudah mengantongi izin ibumu tadi."
"Apa? Kau meminta izin pada ibu?" Yoona semakin kaget namun dia menanggapi santai.
"Yoong, kau boleh pergi keluar dengan catatan tidak melakukan hal yang bukan-bukan." Tiba-tiba Im Yu Ra menghampiri mereka. Wajah Yoona benar-benar pucat mendengar ucapan ibunya.
"Cepat kau dandan yang rapi, dia sudah terlalu lama menunggu." Manik rusanya masih membulat sempurna tak berkedip menatap ibunya.
"Kau seperti baru melihat hantu ya? Cepat pergi sana!" Yu Ra mendorong anaknya menuju ke kamar.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Mind
RandomSemua berjalan dengan sempurna oleh skenario Tuhan. Tetap syukuri disetiap episodenya. Aku akan membuktikan bahwa aku bisa [Oh Sehun] Aku merindukanmu [Im Yoona]