Flash Back
Suasana ruang tengah sangat sepi ketika tuan Oh memulai pembicaraan. Oh Ji Ah melihat putra keduanya dengan tatapan intens, sementara Oh Sehun menanggapi dengan ekspresi datar. Meskipun datar, otaknya berputar mencerna setiap kalimat yang dilontarkan papanya.
"Bagaimana menurutmu?"
"Jika memang itu yang terbaik untuk papa dan mama, aku akan turuti. Tapi jika untuk harus melupakan Yoona, aku tidak bisa." Intonasinya terdengar jelas ditelinga kedua orangtuanya.
"SEHUN!!"
"Maafkan Sehun ma."
"Kau...." Tangan mamanya hendak menampar muka putih anaknya, namun ditahan oleh suaminya.
"Cukup ma." Tuan Oh meredakan tensi emosi istrinya yang hendak membludak dan Sehun masih duduk tenang.
"Papa cukup mengerti maksudmu, tapi papa harap kau tidak akan pernah mengecewakan papa dan mama." Sehun menatap sekilas papanya lalu dia mengangguk.
"Apakah pembicaraannya sudah selesai?"
"Ya. Kau boleh masuk kamar." Lalu Sehun beranjak pergi meninggalkan kedua orangtuanya.
Flash back off
🦋***🦋
Satu minggu sejak kejadian itu, Sehun mulai berangkat lagi ke sekolah. Tapi apa yang terlihat, dia bukan memakai seragam sekolah, melainkan baju kaos berwarna dark grey dan celana jeans hitam. Dia bersama papanya menuju ruangan kepala sekolah. Sudah bisa ditebak sepertinya sehun akan keluar dari Junior School. Kepala sekolah nampak terkejut akan kehadiran Sehun bersama papanya, karena yang dia tahu Sehun sebagai ketua osis dan baru dilantik sekitar 3 minggu yang lalu.
"Kami akan sangat merasa kehilanganmu Oh Sehun. Kau adalah siswa terbaik kami yang dapat membanggakan sekolah ini. Namun sayang kau harus mengenyam pendidikan di negeri paman Sam. Bapak harap kau disana lebih berprestasi lagi dan bisa menjadi kebanggaan kedua orangtuamu. Terlebih kau harus dapat menjaga dirimu disana!" Kepala sekolah menepuk bahu kekar Sehun, Sehun hanya tersenyum.
Disela-sela pembicaraan tuan Oh dengan kepala sekolah, sehun menyempatkan mengirim pesan pada seseorang.
To : Yoona
Aku ingin ketemuSekitar 20 menit mereka berbicara dengan kepala sekolah, akhirnya Tuan Oh dan Sehun berpamitan. Wajah Sehun terlihat kecewa ketika ponselnya belum terdengar notifikasi, alisnya mengerut, dan itu semua dapat dilihat oleh papanya.
"Kau kenapa?"
Tak ada jawaban sama sekali dari Sehun. Matanya menatap tajam kearah jalanan sambil mengemudikan mobil papanya.
Ya Sehun memang dari sejak usia 10 tahun sudah belajar mobil, wajar saja ketika sekarang dia berusia 14 tahun dia sudah lancar mengemudi. Bahkan ketika kakaknya Oh Seok Jin pulang, mereka tak segan-segan untuk balapan mobil di area yang kosong dan bebas hambatan."Apa tidak ada yang mau kau beli?" Sehun menggeleng menanggapi pertanyaan papanya.
"Sepertinya sangat begitu berat untuk melepasnya. Terlalu berartikah dia?" Sehun mengerem dengan tiba-tiba sehingga terdengar sebuah decitan. Iris hazelnya menatap sekilas papanya dan dia menghembuskan nafas pelan. Bibirnya masih diam tak mengeluarkan suara sampai akhirnya sebuah getaran ponsel terdengar, lalu dia merogoh sakunya dan membuka notifikasi.
From : Yoongie
BaiklahAkhirnya senyuman dibibirnya terukir ketika matanya melihat jawaban dari gadis yang dia puja. Papanya melirik putra keduanya, dia hanya tersenyum melihat tingkah putranya yang beranjak remaja.
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Mind
RandomSemua berjalan dengan sempurna oleh skenario Tuhan. Tetap syukuri disetiap episodenya. Aku akan membuktikan bahwa aku bisa [Oh Sehun] Aku merindukanmu [Im Yoona]