16

72 8 6
                                    

"Sehun, apa kau akan terus tidur?" Ketika matahari sudah diatas kepala, Jin menggoyang-goyangkan badan adiknya dan Sehun masih bergeming dengan selimut yang masih menutupi

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Sehun, apa kau akan terus tidur?" Ketika matahari sudah diatas kepala, Jin menggoyang-goyangkan badan adiknya dan Sehun masih bergeming dengan selimut yang masih menutupi.

"Aish,, sejak kapan kau jadi pemalas begini?" Jin beranjak untuk membuka gorden dan jendela. Si albino akhirnya menggeliat ketika udara mulai menyerbu kamar Sehun.

"Aku ingin mengajakmu untuk balapan. Cepat kau pergi mandi." Jin menarik tangan adiknya dan menariknya menuju kamar mandi.

"Hyung, apa-apaan sih. Kau sama sekali tidak berprikemanusiaan."

"Salah sendiri, matahari sudah terik kau masih bergemul didalam selimut. Apa kau mau jamuran? Sudah jangan banyak komen, cepat kau mandi, kita keluar siang ini." Sehun akhirnya memasuki kamar mandi. Nggak perlu lama untuk seorang Oh Sehun mandi dan mengganti pakaiannya, dia akhirnya menuju ruang makan dan memakan sandwich yang sebelumnya sudah disiapkan oleh mamanya. Si kecil Dong Min yang melihat Sehun melahap sandwich menghampiri dan duduk disamping kakaknya.

"Hyung, kau belum makan ya?" Sehun menoleh dan mengangguk.

"Kata mama kita jangan menunda-nunda makan, nanti sakit."

"Kau anak yang cerdas." Sehun mengusap pucuk kepala adiknya sambil terus mengunyah sandwich. Tak lama Seok Jin ikut duduk, dia sudah terlihat rapih dengan jaket dan kaos oblong putih didalamnya.

"Kalian sudah rapih, mau pada kemana?" Tanya Oh Ji Ah.

"Kita akan jalan keluar ma. Penat dirumah terus." Jawab Seok Jin.

"Kalian harus hati-hati. Mama tidak mau terjadi apa-apa dengan kalian."

"Tenang ma, anak mama yang paling ganteng ini selalu menjaga diri dan menjaga nama baik keluarga." Seok Jin menjawab dengan penuh semangat dan percaya diri.

"Benarkah?"

"Bukankah di Amerika sikapmu berbanding terbalik dengan di Korea." Sehun masih dengan mengunyah sandwichnya sementara netra Seok Jin membulat dan meminta Sehun untuk tidak membongkar aibnya.

"Apa maksudmu Sehun?" Ji Ah penasaran pada ucapan anaknya yang kedua. Melihat reaksi Seok Jin, Sehun mengulas senyum dan beralih menatap mamanya.

"Maksud Sehun kebiasaan hyung yang selalu tidur tidak beraturan. Setiap pagi kasurnya tidak pernah rapih. Bahkan kalau kesiangan hyung tidak pernah membereskannya." Bibir  Sehun mengerucut yang membuat Seok Jin terselamatkan sekaligus tersudutkan.

Hati Seok Jin lega karena Sehun tidak membuka aibnya namun ketika si albino berkata bahwa hyungnya jorok dan pemalas, hati Seok Jin kembali penuh amarah, bisa-bisanya adiknya berkata hal yang privasi dan memalukan meskipun kenyataannya mamanya tahu sifat Seok Jin yang masih belum berubah. Oh Ji Ah hanya menggeleng menatap anak pertamanya.

"Jin janji akan berubah ma." Seok Jin tersenyum, Sehun memutar bola matanya, dia tidak sepenuhnya yakin akan perubahan kakaknya sementara Dong Min menatap heran kedua kakaknya itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 13, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Your My MindTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang