Kami adalah sekelompok teman sepermainan di komplek perumahan yang kami tinggali. Meskipun berbeda grade dan gender, kami tetap solid dalam sebuah arti persahabatan. Dari mulai hal-hal yang konyol sampai hal serius. Pernah suatu ketika si hitam Kai mempunyai tugas sekolah yang mengharuskan meneliti metamorfosa kupu-kupu, kita semua yang dibuat pusing dan capek dari mulai mencari dan merawat telur kupu-kupu sampai prosesnya menjadi kupu-kupu, sementara yang mempunyai tugas hanya santai saja. Menyebalkan bukan? Ya tentu saja. Tapi meskipun Kai memiliki sipat menyebalkan dia adalah teman kami dan dia masih mempunyai sisi sifat baik.
Sekolah kami mempunyai grade dari mulai tingkat dasar, junior sampai senior high school. Muridnya lumayan banyak dengan fasilitas yang cukup bagus dengan guru-guru yang kompeten dibidangnya. Kami merasa nyaman dengan bersekolah disini. Apalagi jika musim semi semua siswa dari berbagai tingkat selalu mengunjungi panti asuhan yang berada di kota Seoul, sekedar berdonasi, berbagi ilmu dan pengalaman, dan bercengkrama dengan mereka.
🦋***🦋
Aku sudah memasuki grade junior school, kelas dimana aku mengenal teman-teman baru meskipun ada sebagian temanku yang bersekolah disini, hanya saja kita berbeda kelas.
"Hai Yoong, ke kantin yuk?"
Tiba-tiba suara Kai mengagetkanku. Nggak biasanya dia berlaku manis padaku, apalagi dia mengajakku ke kantin. Yang kutahu dia adalah anak yang pelit dan menyebalkan.
"Aku membawa bekal dirumah."
"Tsk, ayolaah temani aku dong. Nanti aku akan mentraktirmu." Kai memelas agar aku mau menemaninya.
"Lain kali saja ya, aku harus pergi ke perpustakaan."
Yoona beranjak pergi dari kelasnya menuju perpustakaan. Sementara Kai menatapnya dengan perasaan dongkol.
"Bisa-bisanya dia menolak tawaranku. Padahal aku sedang jadi orang baik" Dengusnya.
Yoona mulai mencari-cari buku yang dibutuhkannya dan menghabiskan waktu istirahatnya hanya di perpustakaan.
Jam bel pulang berbunyi, semua siswa junior school berhamburan keluar. Begitupun Yoona yang sudah siap pulang dengan tas gendongnya dan menenteng beberapa buku ditangannya termasuk kamus bahasa Inggris.
Dia melangkah menyusuri koridor sekolah yang lumayan panjang dan berbelok, sampai pada akhirnya dia sudah berada didepan pintu gerbang bersama teman-temannya yang lain menunggu jemputan datang.
🦋***🦋
Yoona, Kristal, Jessica, Sehun, Park Chanyeol, Suho dan Kai adalah teman bermain meskipun beda generasi. Yoona, Jessica, Park Chanyeol, Suho dan Kai adalah satu angkatan, mereka berada di grade junior school, sementara Sehun dan Kristal masih di basic grade. Mereka bersekolah di yayasan yang sama, membuat hubungan sosial mereka dekat meskipun beda tingkat.
Ketika mereka bermain dan belajar tak ada rasa canggung, sama-sama membantu, care, meskipun terkadang mereka kesal dengan tingkah Kai yang menjadi biang kerok.
Disela-sela ketika mereka belajar sambil bermain Yoona pergi membeli makanan dengan toping saus gochujang, dia memang pecinta pedas, setiap makanan atau masakan pasti harus ada saus gochujang.
Yoona kembali ke markas tempat bermain mereka, tapi dia tidak mendapati teman-temannya. Hanya Kristal yang sedang memejamkan mata sambil menghitung angka. Oh, ternyata mereka sedang bermain petak umpet. Yoona berjalan sambil menenteng makanannya, sementara dia fokus pada makanannya tiba-tiba kakinya menginjak kulit pisang seketika itu pula keseimbangannya goyah.
Daaan Bruuuk...
Yoona terjatuh dan menimpa seseorang. Sebuah adegan yang tidak baik dilihat oleh Kristal, jika saja yang lain melihatnya, tamatlah riwayat Yoona, dan makanannya itu menimpa seseorang dibawahnya, dia berteriak kencang karena saus gochujang itu mengenai pelipis dan cipratan saus mengenai si mata hazel.
"Aaaaakhh,, periiih..." Pekiknya.
Dengan perasaan takut dan canggung Yoona membersihkan saus gochujang yang mengenai pelipis dan mata orang itu. Dia terlihat tak terima ketika Yoona membersihkan wajahnya dan menepis tangan Yoona yang putih dan bersih.
"Maaf, aku ceroboh." Nada Yoona penuh penyesalan. Namun orang itu tak menghiraukan ucapan tulus Yoona, dia masih membersihkan sisa saus yang menempel disudut matanya, dia terlihat meringis karena perih.
"Hun maafin aku yaa.." Yoona meraih kedua tangan Sehun yang sedang sibuk membersihkan saus.
"Lain kali kalau jalan jangan asal injak." Bentaknya. Dia langsung pergi mencari air untuk membasuh mukanya. Yoona tertegun sambil melihat punggung Sehun yang pergi meninggalkannya.
Permainan petak umpet pun berhenti karena insiden itu. Semuanya menyalahkan Yoona karena kecerobohannya, tapi Jessica dan Kristal mencoba menghibur Yoona agar tidak merasa bersalah sepenuhnya.
🦋***🦋
Suasana sekolah seperti biasanya, siswa-siswa sudah memasuki jam kelas pertama. Terasa hening ketika jam pelajaran dimulai. Beda halnya dengan kelas Yoona, kebetulan jam pertama dikelasnya adalah olahraga, otomatis murid-murid pada keluar untuk melakukan olahraga yang dipandu oleh guru. Dan mungkin ini sebuah kebetulan juga, kelas Sehun sedang melakukan olahraga basket. Sehun terlihat sedang berlari dan menunggu umpan dari teman timnya sementara Yoona terlihat lelah ketika dia selesai volly, dan lapangan volly maupun basket sedikit lengang karena aktifitas selesai. Hanya sedikit dari para siswa yang mungkin penasaran ingin memasukan bola basket ke ring. Keringat membasahi rambut hingga wajah Sehun, dia terlihat keren tanpa menghilangkan sisi tampannya. Dia bersama teman-temannya pergi ke kantin untuk membeli minuman penghilang dahaga. Caranya berjalan yang santai dan berwibawa terlihat meskipun usianya masih belia, membuat anak-anak perempuan kagum. Bahkan ada beberapa siswi junior school pernah menyatakan cinta padanya, namun ia tolak mentah-mentah, mengingat Sehun hanya menganggap mereka kakak kelasnya.
Sehun dan temannya duduk di kursi dekat pohon menghadap aliran sungai yang airnya jernih. Mereka bercanda-canda sambil menyantap makanan dan minuman yang sudah tersedia dimeja. Disisi lain Yoona melihat tingkah polah mereka. Ada sekelumit yang harus dia ucapkan pada Sehun tentang insiden kemarin. Yoona melangkah menghampiri meja Sehun dan teman-temannya, kebetulan memang suasananya lagi sepi karena sebagian siswa masih pada masuk. Kedatangannya memancing tatapan Sehun dan teman-temannya.
"Hun, aku pengen ngomong sama kamu."
Sehun tak menjawab, dia malah menatap tajam membuat Yoona jadi salah tingkah.
"Hey Yoona, ada perlu apa kau sama Sehun?" Tanya salah seorang temannya.
"Aku hanya ingin ngomong sama dia sebentar." Yoona menarik tangan Sehun agar berdiri dari tempat duduknya, dan berhasil, Sehun kini berdiri dihadapan Yoona masih dengan tatapan tidak suka.
"Jika sudah tidak ada keperluan sebaiknya kau pergi." Ucapan Sehun membuat dada Yoona seperti ada yang menonjok. Yoona tak menghiraukannya dan dia kembali pada permasalahannya.
"Hun, maafkan aku ya. Karenaku matamu jadi merah dan perih." Manik rusa Yoona memperhatikan mata kiri Sehun yang memang merah di pojok kirinya, ada tatapan sendu Sehun ketika Yoona memperhatikannya, namun itu hanya sementara, dia kembali dengan tatapan tajam dan datar.
"Kau menarik tanganku hanya sekedar meminta maaf?
"Hmmh. Yoona mengangguk. Tanpa berkata lagi Sehun pergi meninggalkan Yoona.
"Sehun.." Yoona menggenggam tangan Sehun, si albino menatap tajam kearah tangannya yang dipegang Yoona, alis tebalnya terangkat satu menandakan apa maksudnya kau memegang tanganku. Seolah mengerti isyarat yang dikatakan Sehun, Yoona akhirnya melepaskan pegangannya.
"Maaf.." Setengah berbisik namun masih dapat didengar oleh Sehun.
Sehun meninggalkan Yoona yang masih diam berdiri menuju tempat tadi berkumpul bersama teman-temannya.Tbc...
🦋___🦋
KAMU SEDANG MEMBACA
Your My Mind
RandomSemua berjalan dengan sempurna oleh skenario Tuhan. Tetap syukuri disetiap episodenya. Aku akan membuktikan bahwa aku bisa [Oh Sehun] Aku merindukanmu [Im Yoona]