[3] Perizinan

468 41 8
                                    

Tsuji Gymnastique Basecamp, 14.00 WIB


Keesokan hari nya, Yori duduk di sofa sambil memasang wajah bingung nya. Dia menatap polos pada kedua Kakak nya yang ada di hadapan nya itu.

Yona, Kakak pertama nya itu tampak melihat lihat kearah kertas berwarna putih. Sementara Vivi, Kakak kedua nya, sesekali melirik kearah kertas tersebut.

"Kakak sebenernya kita mau apa?? Viyo capek ngeliatin Kakak mulu, ga ngomong ngomong. Viyo mau main sama Kityyy." ucap Yori setelah menyerah akan penungguan untuk kedua Kakak nya.

Yona melirik kearah Yori. Dia tersenyum melihat wajah lucu Yori yang cemberut dan mengembungkan pipi nya. "Viyo kata nya mau sekolah kan?" Yori mengangguk antusias.

"Nah, sebelum sekolah, Viyo harus kerjain soal soal ini dulu. Dan harus bener semua." ucap Yona memberikan kertas tersebut.

"Ha? Kalo ada yang salah?"

"Ya ga boleh sekolah."

"Ngerjain nya sendirian?"

"Iya dong," Yona menoleh kearah Vivi. "Vi, kamu timer ya. Waktu nya cuman 60 menit. Abis itu kamu koreksi semua nya."

"Lah, terus Kakak mau kemana?" balas Vivi.

"Mau liat murid murid dulu. Kakak kesana ya, jagain Viyo nya." Vivi mengangguk, dia menatap Yona yang keluar dari ruangan lalu menatap Yori yang hanya diam menatap dirinya dengan tatapan polos yang membuat nya gemas.

"Kok diem aja? Ayo kerjain." ucap Vivi.

"Pulpen, pensil sama kertas jawaban nya ga ada. Viyo kerjain nya dimana?" tanya nya polos membuat Vivi menepuk dahi nya.

"Aishh ngapa bisa lupa sih? Bentar ya." Dia berjalan menuju meja kerja Yona dan mengambil selembar kertas, pulpen, pensil, penghapus, penggaris lurus dan busur derajat.

Yori mulai mengerjakan soal soal di kertas tersebut yang ternyata semua soal nya adalah soal di pelajaran Fisika, Kimia, Biologi dan Matematika. Dan semua nya adalah materi anak kelas 11.

Vivi pun tak tinggal diam. Dia mulai men-timer sejak Yori menggerakkan tangan nya untuk menjawab soal. "Waktu nya cuman 60 menit ya, Viyo. Kalo ga selesai nanti ga boleh sekolah."

5 menit..

10 menit..

15 menit...

25 menit...

30 menit...

"Udah, Kak."

Vivi menatap tak percaya dan sedikit ternganga pada gadis bermata sipit itu. Waktu nya baru saja berjalan 30 menit tapi Yori telah selesai mengerjakan semua soal itu. Terdapat 10 Pilihan Ganda dan 5 Essay di 4 pelajaran tersebut, jadi jumlah nya 60 soal. Jumlah yang cukup untuk waktu 60 menit jika satu soal hanya butuh waktu 1 menit mengerjakan nya.

Vivi mengambil kertas tersebut dan meneliti setiap jawaban nya. Dia semakin tak percaya dan ternganga karena jawaban nya benar semua. Bahkan semua soal disitu adalah soal soal PAT atau Penilaian Akhir Tahun anak kelas 11.

"Bener ngga, Kak?" tanya Yori.

"Hah? Apa? Be-bener s-semua k-kok.. Vi-viyo sekarang boleh main sama Christy." ucap sedikit terbata.

Yori tersenyum, dia berdiri mendekati Vivi dan mencium pipi Kakak nya itu. "Viyo main dulu ya."

"Iya, tapi jangan keluar dari markas ya. Nanti dimarahin sama Kak Yona."

"Okee." Yori keluar dengan langkah riang meninggalkan Vivi yang masih shock akan tingkah ajaib adik nya itu.

Memang benar kata orang: "Jangan menilai Seseorang hanya dari penampilan luar nya saja." Dan Vivi membuktikan bahwa hal itu benar. Selama ini dia mengira Adik nya itu hanya bermain dengan hewan dirumah, belajar pelajaran sesuai tingkat nya, dan sesekali bermain dengan nya juga. Tak pernah terpikirkan bahwa gadis muda itu memiliki IQ yang tinggi.

Fight(Er) [TAMAT]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang