Jam 19.30 WIB
Usai makan malam tadi, Yori duduk di ruang tamu bersama Christy dan Fiony. Dia menyender di bahu Fiony sambil terus mencomot cemilan yang ada di tangan nya. Sesekali juga Fiony ikut mencomot atau Yori menyuapi Fiony.
"Kity, film nya ganti dong, jangan yang uwu-uwu. Aku uwu-phobia," Fiony terkekeh mendengar nya. Christy pun menuruti permintaan Yori untuk mengganti saluran dan berhenti pada saluran yang menunjukkan sebuah berita.
"Pemirsa, kembali lagi dengan Saya, Ravi. J. Jambul. Dimana ada bahaya, disitu ada Saya. Sekarang Saya ingin menunjukkan sebuah kejadian yang tiba-tiba menggegerkan warga. Ditemukan nya mayat seorang wanita di tepi sungai. Polisi menduga bahwa ini adalah kasus pembunuhan. Tak hanya pembunuhan, tapi juga kasus seksual karena ditemukan nya luka aneh di bagian kemaluan wanita. Polisi juga menduga bahwa ini adalah ulah dari para Psikopat atau Mafia. Karena luka pada kemaluan dan luka lain yang diperban sangat rapi. Luka lain nya adalah, luka sayatan pisau, pergelangan tangan yang tak lagi utuh atau terpotong juga luka jahitan yang rapi. Media tidak menunjukkan berita tentang ini karena pelaku nya menyuap semua media untuk tidak membocorkan nya. Saya, Ravi. J. Jambul, melaporkan dari tempat kejadian. Dimana ada Bahaya, disitu ada Saya." tv mati tiba-tiba membuat mereka menoleh.
"Ka Fia?"
"Kok dimatiin, Kak?" tanya Yori.
"Kalian kenapa nonton berita begitu?"
"Emang kenapa? Kita cuman mau tau berita aja, Kak. Ga aneh-aneh." balas Fiony.
"Pelaku nya siapa ya kira-kira? Pinter banget sampe nyuap semua media, Polisi pun gatau lokasi pelaku ada dimana." tanya Christy.
"Itu ulah Mafia yang waktu itu menculik Yori." ucap Ariel membuat mereka menoleh.
"Cici tau darimana?" tanya Christy.
Ariel tersenyum tengil. "Ya tau dong, Ariel gitu loh." jawab nya membuat mereka semua memutar bola mata nya malas.
"Ariel! Fia! Bantuin aku!!" teriak Celine dari arah gudang membuat mereka menghela nafas dan pergi menuju gudang.
"Yor, kita main PS aja yuk." ajak Christy, Yori mengangguk lalu memberikan toples cemilan itu pada Fiony dan berjalan menghampiri Christy yang sudah duduk dibawah.
"Main apa?" tanya Yori.
"Kamu mau nya apa?"
"Naruto versus aja, biar seru."
"Eehh, jangan."
"Kenapa?"
"Nanti kamu..."
"Tenang, aku udah sembuh, aku gapapa kok." Yori tersenyum berusaha untuk meyakinkan Christy bahwa dia tidak apa-apa.
"Beneran?"
"Iyaa."
"Yaudah, deh." mereka memulai permainan mereka. Yori memilih Naruto Uzumaki dan Christy memilih Kakashi Hatake.
Mereka memulai permainan mereka. Fiony sengaja sedikit menaikkan volume nya untuk menambah sensasi dan dia hanya duduk manis di sofa sambil memperhatikan dua bocah itu.
"Fi, lo lagi apa?" tanya Zee yang baru datang dan duduk.
"Duduk aja liatin Kity sama Viyo. Mau?" Fiony menawarkan cemilan di tangan nya. Zee hanya mengangguk dan mencomot cemilan nya.
"Mir, gue minta maaf, Mir. Mira! Gue minta maaf." suara Vivi terdengar membuat Fiony dan Zee menoleh. Christy dan Yori tetap fokus dan tidak mendengarkan ucapan Kakak-kakak mereka.
KAMU SEDANG MEMBACA
Fight(Er) [TAMAT]
ActionKisah 14 remaja putri yang hidup di tengah-tengah pertarungan. Mereka di besarkan oleh sekelompok Mafia yang di pimpin oleh kedua orang tua angkat mereka. Sebuah tragedi pembunuhan kedua orang tua angkat mereka yang terjadi di depan 14 remaja putri...