***
Awal aku berpesan di whatsapp dengan Ulul sangat kaku sekali, dan karena dia menggunakan niqab jadi aku memanggil dia umi, namun tidak seterusnya memanggil umi.
"assalamualaikum, umi ulul?" Aku
"iya, dep?" Ulul
"iya ini dep. Mi aku mau nanya boleh?" Aku
"silakan" Ulul
"kata umi mending memulai kisah baru atau memperbaiki kisah lama ya?" Aku
"kalo kata ulul baiknya memulai baru dep, lagi buat aja juga memperbaiki, toh nanti hasilnya bakalan sama" Ulul
"iya juga ya, buat apa memperbaiki, nanti dia nya juga sama aja, dan ga berubah ya" Aku
"iya dep" Ulul
"bingung banget tau aku mau ninggalin dia, apa bersikap biasa aja kaya temen, soalnya aku sayang banget sama dia lul" Aku
"dia jahat banget si, jangan karena dia tau dep suka sama dia, jadi dia bersikap seenaknya" Ulul
"iya lul, giliran aku ada buat dia, dianya malah bersikap supaya aku menjauhi nya, tapi giliran aku sudah menjauh, dia nyariin dan bales komen story aku" Aku
"aneh banget si dia" Ulul
"dah lah biarin aja lul, Malah jadi curhat kan hehe" Aku
"😅, gpp kok dep" Ulul.
Ternyata usaha ku di whatsapp begitu mudah, dan dia pun memberi respon dengan baik.
Besok nya aku memulai berpesan seperti biasa untuk berbasa-basi seperti biasa pula, ku harap responnya tetap sama.
"ululllllll" Aku
"iya depppppp, kenapaaa?" Ulul
"ulul suka nanjak ya?" Aku
"(Di kirim foto)" Ulul
"merbabu kah?" Aku
"bukan, lawu dep" Ulul
"oh kirain merbabu, kamu juga bisa maen gitar ya" Aku
"(di kirim video)" Ulul
"aku jadiin story gpp ya lul?" Aku
"iya gpp dep, tpi muka aku tutupin ya" Ulul
"siapppp boss" Aku.
Itulah saat aku bisa jatuh hati sama Ulul, dia begitu percaya dengan ku, hingga berani mengirim foto dan video kepada ku.
Saat aku membuat story banyak yang kaget dengan isi story ku, dan menanyakan,
"dep itu vivie kah"
"dep kayaknya bukan vivie"
"ganti lagi dep?",Sial, pertanyaan itu membuat ku semakin sulit untuk melupakan vivie.
Malamnya aku bertanya ke Ulul, apakah dia mau telefonan dengan ku,
Bersambung...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal Sebelum Bertindak
Short StoryAneh sekali, dia pergi meninggalkan ku, namun dia juga yang terluka, lalu menuduh ku bahwa aku yang membuat luka tersebut.