***
Besoknya aku bergegas untuk Menuruti ajakan Ulul untuk ke makam bersamanya, di perjalanan Ulul selalu mendapat ledekan dari ku, agar dia tidak sedih terus.
"lul..." Aku
"apa dep?" Ulul
"udah jangan sedih" Aku
"kangen dep" Ulul
"iyaiya kangen deh" Aku
"iya dep (air matanya sudah mulai menetes)" Ulul
"ih cemen nangis, yuk kuat yuk, lebay banget ih hehe" Aku
"depppp..." Ulul
"iyaiya hehehe" Aku.
Selesai dari makam, kita memutuskan untuk jalan-jalan menyusuri kota, mumpung tidak panas.
Di perjalanan kita banyak sekali mengibahi pasangan lain yang lewat."dep liat deh" Ulul
"pelukannya kaya koala hehe" Aku
"kalo aku gitu gimana? Hehe" Ulul
"ya ga kenapa kenapa, kalo mau jangan gengsi hehe" Aku
"ntr di labrak pacar kamu lagi hehe" Ulul
"LAGII!!, PACAR!!!, apa maksudnya lul?" Aku
"tapi kamu jangan marah ya dep" Ulul
"iya engga, cepet apa?" Aku
"jadi kemaren ada yang marah ke aku dep, dia mengatas namakan pacar kamu, aku sempet kaget dia bilang begitu, cuma aku yakin kamu ga bohong soal status mu dep" ulul
"siapa namanya lul?" Aku
"namanya vivie" Ulul
"haaaa?, ngapain si dia coba" Aku
"ehhh, kamu kenal ternyata? Apa emng bener?" Ulul
"engga lul, dia sebenernya mantan aku, repot emang anaknya. Udah kamu block nomernya?" Aku
"Udah si, abisnya nelfonin terus dep" Ulul
"yauda, harusnya emang begitu" Aku.
Betapa menyebalkan nya Vivie, dia mencoba membuat aku dan ulul bertengkar, syukurnya ulul percaya kepada ku.
Selesai jalan dan mengobrol, aku mengantar Ulul pulang, agar dia bisa istirahat, hari sudah mulai sore juga, dan juga besoknya sahur, aku takut Ulul kesiangan.(Pagi harinya)
"pagi ibu negaraa hehehe" Aku
"ih apaa si ibu negara hehehe" Ulul
"sahur heyy" Aku
"iya udah dep astaga hehe, nanti buka puasa di rumah aku mau dep?" Ulul
"aduh gimana ya, hari pertama sama keluarga aku dulu yaa.." Aku
"yaudah besok berarti, ibu kangen katanya hehehe" Ulul
"ya allah, dep kangen juga bilang ibu" Aku.
Besoknya sehabis pulang kerja, aku sempatkan untuk mampir ke rumah ulul.
Bersambung...
***
KAMU SEDANG MEMBACA
Gagal Sebelum Bertindak
Short StoryAneh sekali, dia pergi meninggalkan ku, namun dia juga yang terluka, lalu menuduh ku bahwa aku yang membuat luka tersebut.