Seorang gadis duduk termenung di balkon kamarnya, memandang langit oranye yang menandakan waktu menjelang malam.
Gadis itu hanya terdiam, dengan secangkir teh yang ia pegang sedari tadi, teh yang tak lagi hangat karena terlalu lama di abaikan.
Setetes air jatuh ke dalam teh itu. Tidak, sore itu sangat cerah. Air mata gadis itu yang menetes. Dadanya masih terasa sesak, bagaimana bisa ia menjadi adik yang baik? Bahkan ia belum bisa mengunjungi kakak nya sampai saat ini.
"Aku rindu... Aku ingin mendegar suara mu lagi, senyum itu... Senyum persis seperti milik ku."
Gadis itu mengelap air matanya, ia putuskan untuk menyudahi tangisan nya dan bergegas masuk ke kamarnya. Ia harus fokus agar bisa berkuliah di luar negri, ia sudah janji pada kakaknya.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Jungkook berjalan dengan santai, jaket hitam dengan rambut yang sudah lama tidak ia potong, membuatnya terlihat lebih tampan. Pria itu hanya menunduk ke bawah, enggan menatap lurus sehingga tidak menyadari banyak gadis yang menatapnya kagum.
Brukkkk! Ia menabrak seseorang, sepertinya gadis dilihat dari sepatu dan gaun di atas lutut yang tak sengaja ia lihat. Keduanya terjatuh, namun gadis itu kembali bangkit dan berlari terburu-buru.
"Maafkan aku."
Jungkook mengerjap, ia terdiam sejenak. Suara itu... Membuka kembali kenangan di ingatan nya. Bagaimana bisa? Suara itu persis.
Jungkook yang sadar segera membalik tubuhnya, melihat gadis dengan gaun hitam se atas lutut itu sudah berlari menjauh, high heels yang digunakan sama sekali tidak memperlambat laju gadis itu.
Dengan segera Jungkook mengejar, tatapannya tertuju pada gadis itu, rambut panjang bergelombang yang ikut bergerak selaras dengan tubuh gadis itu. Namun nahasnya tubuh itu hilang di dalam kerumunan yang hendak menyebrang jalan.
Jungkook melihat kesana kemari, tidak sadar dirinya berdiri di tengah jalan. Saat jalanan semakin sepi, lampu berubah menjadi hijau. Mobil saling bersahutan klakson, menyuruh Jungkook untuk segera menyingkir.
Pria itu pun segera menyingkir, namun tatapan nya tertuju ke sebrang sana, dimana gadis itu menghilang tanpa jejak. "Mungkin hanya kebetulan."
Pria Jeon itu berusaha menepis pikiran nya lalu kembali berjalan. Ia harus segera mengunjungi seseorang.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Seorang sipir membuka pintu salah satu sel tahanan, di dalam sana nampak pria yang duduk terdiam. Menyender dan menatap lurus ke tembok penuh coretan di hadapan nya.
"Kim Taehyung! Seseorang datang menemuimu."
Taehyung hanya melirik sipir itu dan tetap bergeming. Ia kembali menatap tembok di hadapan nya bertuliskan Jennie. Melihat reaksi Taehyung, sipir itu pun menggebrak pintu sel.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGER: Agape ✔
Mystery / Thriller❝A Women between 2 Obsession.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Mistery/thriller, romance} Siapakah pembunuh Kim Jennie yang sebenarnya? ©Jenniethink Presents Mei 2020