Five: Pria Misterius

1.5K 251 6
                                    


Silahkan diulang lagi musiknya sampai kalian selesai baca part ini.









Pria itu berjalan, membelah kerumunan orang yang sedang menari bebas mengikuti dentuman irama. Matanya mencari kesana kemari, seperti kehilangan jejak seseorang.

   Bibirnya terangkat mengukir senyuman saat gadis yang ia cari nampak berdiri di depan sana, dengan gaun yang indah.

   Baru ia hendak menyapa, gadis itu sudah melangkan diiringi senyuman, berjalan menjauhinya. Pria itu mengikuti arah pandangan sang gadis.

   Tangannya mengepal erat, menatap pria itu dengan penuh emosi. Sementara sang gadis kini sudah berpelukan dengan pria itu, saling memangut bibir.

   Tak kuat menahan perasaan sakit, pria itu berjalan menjauh. Dengan sedikit tergesa-gesa ia menabrak kerumunan, mengundang tatapan kesal dan bingung para pengunjung yang sedang menikmati musik.

   "Tidak, Jennie harus denganku."

Jennie menutup matanya saat bibirnya bertemu dengan bibir Taehyung. Tangannya perlahan merambat menyentuh rambut Taehyung, menyalurkan rasa nikmat.

   Jennie tidak sadar bahwa Taehyung kini menyunggingkan smirknya, menatap punggung pria yang dengan tergesa-gesa meninggalkan club itu.

   'Gotcha!'

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

4 bulan sebelum kematian.

   "Eomma, apa masakanku enak?" Jennie memandangi ibunya yang nampak menikmati sup buatannya.

   "Wah, kau belajar dengan sangat baik."

   Jennie terkekeh, itu berarti sup buatannya enak. "Aku belajar karena ibu bilang masakanku seperti masakan anak sd." Jennie memanyunkan bibirnya.

   Nyonya Kim terkekeh pelan, lalu senyumnya memudar diikuti dengan helaan nafas. Rasanya ada yang mengganjal di hatinya.

   "Eomma, berapa lama Eomma disini?" tanya Jennie tiba-tiba.

   "Kenapa kau bertanya begitu? Apa Eomma mengganggu mu, eoh?" Nyonya Kim terkekeh pelan.

   "Tidak, hanya saja jarang sekali Eomma mau mengujungiku, biasanya Eomma sangat enggan meninggalkan rumah." Jennie mendengus.

   Nyonya Kim kembali menghela nafas, "Pulanglah Jen."

   Jennie menatap ibunya itu, permintaan ibunya terasa sangat tiba-tiba. "Kau sudah lama tidak pulang, Appa merindukanmu."

   Jennie terdiam, ia menunduk sebentar. "Aku masih belum libur Eomma, lagi pula aku terlalu nyaman di sini. Seoul sangat menyenangkan."

   "Lalu kau akan melupakan orang tuamu eoh? Dasar anak nakal." Jennie terkekeh pelan.

   Benar, sudah 3 tahun ia tidak mengunjungi rumahnya. Sepertinya ia akan pulang secepatnya.























Jennie sudah berpakaian rapih sekarang, ia berjalan menyusuri stasiun, berdiri di depan garis tunggu line kereta.

   Stasiun nampak ramai, banyak orang yang berjalan tergesa-gesa. Jennie menghela nafasnya dan melepaskan kacamata hitam yang ia kenakan.

   "Kereta menuju Busan akan tiba dalam 5 menit, harap perhatikan barang bawaan anda dan berbaris sesuai jalur."

   Tidak lama kemudian sebuah kereta berhenti tepat di hadapannya, pintu itu kemudian terbuka dan nampak beberapa orang keluar dari sana.

DANGER: Agape ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang