One: Can't Help Falling in Love with You

7.6K 541 77
                                    

Setel videonya sebagai musik pengiring!

Setel videonya sebagai musik pengiring!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

   Can't Help Falling in Love with You

Gadis itu menikmati pesta temannya dengan ditemani minuman berkadar alkohol rendah. Meskipun usianya legal, gadis itu tidak pernah menyentuh minuman di atas bir.

   Gadis berbaju pink itu hanya tidak kuat dengan alkohol, ia memang sengaja juga tidak membiarkan dirinya mabuk agar ia bisa membawa mobilnya pulang.

   Hingga matanya tertuju pada seorang pria di pojok sana, yang menatapnya dengan lirikan sensual seolah menggoda gadis itu agar mendekat.

   Seolah menangkap sinyal yang di berikan sang pria, gadis itu beranjak dan berjalan membelah kerumunan, menghampiri sang pria yang nampak menopang dagu.

   "Hei Jane, masih menikmati pesta huh?" tanya pria itu dengan senyum khasnya.

   Gadis yang di sebut Jane itu mengangguk seraya tersenyum, ikut duduk di samping pria itu dan menyodorkan sekaleng bir.

   "Kau mau?" tanya Jennie.

   Pria itu menggeleng, "Aku tidak akan minum sebelum pukul 2 pagi, akan sangat memalukan kalau aku berulah saat mabuk." pria itu kembali tersenyum.

   "Ah, kau hanya minum bir? Meskipun kau tak kuat minum, setidaknya lakukanlah sekarang dan nikmati pesta ini."

   Jennie meminum birnya dan menatap pria itu dengan alis diangkat, "Tidak, aku tidak mau terlalu mabuk, aku bawa mobil." jawab Jennie santai.

  
















   Kepala Jennie terasa pusing, langkahnya sedikit gontai. Oh setidaknya ia masih memiliki setengah ke sadarannya.

   Mulutnya terus bergumam merutuki kebodohannya yang memilih memparkirkan mobilnya lebih jauh dari letak club.

   Akhirnya ia memilih berjalan menuju letak mobilnya di tengah malam menjelang pagi ini, setelah sebelumnya berpamitan dengan Irene yang sudah tidak sadarkan diri.

   Namun langkahnya terhenti tiba-tiba saat ada seorang pria yang mendekatinya, membuat Jennie was was dan menjaga jarak.

   Kakinya perlahan mundur saat pria itu mengucapkan beberapa kata. Bibir Jennie terus mengucapkan kata jangan, sementara kakinya terus melangkah mundur.

   Hingga matanya membelalak dan semuanya gelap.

.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

Seminggu yang lalu

Jennie nampak tertawa kencang mendengar lelucon dari seorang pria. Nampak guratan bahagia terpancar dari wajahnya.

   Tangannya memeluk boneka panda berukuran sedang yang tadi di berikan oleh pria itu, sementara sebelah tangannya memegang gula-gula kapas berwarna merah muda.

DANGER: Agape ✔Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang