Taehyung berlutut di sana, menatap Jennie yang sudah berdarah-darah. Air matanya menetes sangat deras, tangannya bergetar berusaha menghentikan pendarahan.
Nafas Jennie terdengar lemah, peluru berhasil mengenai dada kirinya. Hingga tak lagi Taehyung dengar suara nafas lemah itu.
Tangan Taehyung sudah di penuhi darah. Pria itu bangkit, menatap Jennie dengan tatapan tak percaya lalu berlari meninggalkan Jennie.
Tidak lama kemudian orang-orang dari bar tergesa-gesa keluar. Keadaan mereka mabuk, langkah mereka juga gontai. Hingga Irene yang masih mabuk membelalak melihat Jennie yang sudah tergeletak bersimbah darah.
Irene hampir saja menghampiri Jennie, namun Suho menahannya. "Jennie! Jennie!!" Irene berteriak histeris diikuti oleh tangisan.
Gadis itu jatuh berlutut, namun yang lain hanya menatap bingung. Masih terbawa efek alkohol. "Suho! Panggil ambulance cepat!" Irene menarik tangan Suho, menyuruh pria itu agar bertindak cepat.
Pria itu mengangguk cepat lalu mengambil ponselnya, dengan tangan bergetar ia mengetik sesuatu. "Halo?"
Sementara Taehyung, pria itu pulang ke apartemennya yang tidak begitu jauh dari sana. Tubuhnya bergetar hebat masih dengan darah yang menutupi tangannya.
Taehyung terjatuh duduk, air matanya tak lagi bisa keluar. Dengan cepat Taehyung menghubungi seseorang lewat ponselnya. "Namjoon hyung, lakukan sesuatu untukku."
Beberapa menit setelah berbicara, Taehyung menjatuhkan ponselnya, mengambil air mineral dan membasuh tangannya, namun bekas darah itu susah hilang.
Kaos putih yang ia kenakan kini terkena noda darah, namun pria itu hanya menatap lurus, tidak bisa lagi mengekspresikan perasaannya. Cintanya, sudah pergi.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.Mobil polisi dan ambulance mengumpul di lapangan bar itu, garis polisi sudah du bentangkan di daerah TKP. Para polisi memeriksa tubuh Jennie, dan menemukan adanya kejanggalan.
"Bawa ke rumah sakit, lakukan otopsi!" para tim medis mengangguk lalu memindahkan Jennie ke dalam kantung jenazah.
Sementara seorang detektif yang menangani kasus ini hanya memandangi TKP, mencoba mencari barang bukti dan jejak pelaku.
"Doyoung~ssi, kami akan membawa korban ke rumah sakit, kalau hasil sudah di temukan, akan kami hubungi." pria berpakaian putih khas dokter bername tag Wonwoo itu menepuk pundak Doyoung.
Sementara Doyoung hanya mengangguk dan kembali melakukan observasi. Pria itu mendekati garis polisi dengan memegang senter.
Dapat ia lihat genangan darah milik Jennie di sana. Lalu matanya memicing saat melihat tetesan darah yang mengarah ke suatu tempat.
KAMU SEDANG MEMBACA
DANGER: Agape ✔
Mystery / Thriller❝A Women between 2 Obsession.❞ [Baku-Completed] ⚠️ {Mistery/thriller, romance} Siapakah pembunuh Kim Jennie yang sebenarnya? ©Jenniethink Presents Mei 2020