16 - Penyelesaian (End)

108 16 5
                                    

Since u're here, so enjoy
_______________________________________

"Rin? Liat aku." Pinta Yeonjun pada Arin yang masih menangis.

"Y-Yeonjun..hiks.." Lirih Arin yang mencoba menyeka air matanya.

"Sst, udah, jangan nangis lagi, hm?" Bisik Yeonjun untuk menenangkan Arin.

"Rin, kita beberapa bulan lagi nikah loh, kamu gak lupa kan?"

"Maaf.." Sanggah Arin. Yeonjun agak kaget mendengarnya entah kenapa.

"Aku gak mikirin perasaan Yeonjun.."

"It's okay, aku baik-baik aja kok? Aku lebih bersyukur kamu bisa nyadarin diri kamu sendiri." Balas Yeonjun sembari memeluk Arin.

"Sorry gue telat!" Ara yang baru saja sampai langsung menghampiri keduanya.

"Sudah jelaskan rin- kak?" Tanya Ara yang ngos-ngosan.

"I-itu napasnya tenangin dulu."

"Eh? Eh iya iya! Santuy."

"Iya..aku paham kok, makasih dan..maaf ya, ra.."

"It's okay! Yang penting masalah rebes!"

"Beres."
"Beres."

Potong Yeonjun dan Arin.

"Iya, itu..beres, hehe."

Setelah menyelesaikan masalah itu, Ara diantar pulang oleh Yeonjun dan Arin. Diperjalanan ia hanya diam, bukan karena apa, tapi ada yang ia pikirkan dengan..serius?

"Alah shibal! Pas banget gue lagi tamu hari ini kan jadi marah-marah ke dia! Kagak mau marah padahal tapi ya gimana ya? Shit."

Rupanya ia sama tidak tenangnya dengan Jisung yang mondar-mandir di rumah, menunggu kepulangan Ara.

"Thanks ya, hati-hati di jalan." Ujar Ara mengantar kepergian mereka. Ia pun masuk ke dalam rumah dan tidak menemukan siapapun.

"Hm? Mobilnya ada?" Heran Ara.

"Araa!"

Jisung berlari dari kamarnya dengan baju yang belum berganti.

"Aku minta maaf ya? Kamu gak kesel lagi kan? Jangan marah ya? Aku tau aku salah? Ya?"

"Buset gue mau ngomong dipotong mulu." Kesal Ara pada Jisung yang memegang bahunya.

"Maafin aku, Ra, aku salah.."

"Iya iya, gak papa, aku cuman kesal aja." Balas Ara sembari memegang pipi Jisung.

"Masalahnya udah kelar, sekarang ganti baju ya? Gue masakin makan malam." Sambung Ara.

Tanpa aba-aba Ara mengecup bibir Jisung dan tersenyum.

"Weh ngaco! Main cium aja!" Kaget Jisung.

"Lah? Gimana toh? Suami istri kok suaminya kaget di cium istri?" Heran Ara.

"Meh.."

Beberapa bulan kemudian...

"Aigo! selamat atas pernikahan nya pasangan Choi!" Ucap Ara begitu lantang di hadapan Sepasang pengantin baru yang duduk di altar pernikahan mereka.

Semua orang yang hadir di pernikahan itupun tertawa dan bertepuk tangan setelah Ara berkata demikian.

"Napa lu seneng bener?" Heran Jisung yang berdiri di samping Ara.

"Why? 2 sahabatku telah menikah" jawab Ara.

"Huh..terserah" ucap Jisung yang udah nyerah.

Yap, Yeonjun dan Arin, 2 Pasangan Choi itu akhirnya menikah. Semua Dance Crew datang untuk menyelamati mereka.

"Perhatian semua! Mungkin ini agak mengagetkan bagaimana Yeonjun dan Arin ternyata bertunangan, tapi lebih mengangetkan! 2 orang ini sudah menikah bahkan sebelum masuk ke Studio kita!"

Ucap Senior Lia menunjuk Jisung dan Ara.

"Senior~" Keluh Ara pada Senior Lia yang kini tertawa. Semua pun meledek Ara dan Jisung serta menggoda Arin dan Yeonjun yang sudah sah tersebut

Hari itu benar-benar hari yang tak akan bisa dilupakan, baik para tamu, maupun sang pengantin.

"Hyunjin dan Yeji..kemana mereka? Dari tadi gak keliatan?" Tanya Jisung ke Ara.

"Namanya orang pacaran enak nya pacaran di luar kerumunan lah." Sahut Ara sambil menyikut pinggang Jisung dengan sikut.

"Sini gak!" Jisung langsung mengejar Ara yang kabur. Semua tamu lagi-lagi hanya tertawa melihat tingkah laku mereka.

"Sebenarnya kita yang nikah, atau mereka sih? Kek bahagia banget" Heran Arin ke Yeonjun yang duduk di sebelahnya.

"Biarin aja, lagian aku senang kalo kamu bisa ngikhlasin Jisung." Sahut Yeonjun sambil menggenggam tangan Arin.

Bagaimana pun sekarang Ara dan Jisung sudah saling mengakui kalo mereka sama-sama mencintai dan berlaku layaknya suami istri.

Hanya saja mereka sedang dalam mode pacaran saat ini. Yeonjun dan Arin telah menikah, dan kita tunggu 2 Hwang nikah, entah kapan.

Memang sepertinya mereka Cocok satu sama lain, maka dari itu mereka dijodohkan.

Bagaimana pun mereka harus berterima kasih atas perjodohan itu karena sekarang mereka menemukan kebahagiaan mereka, sebagai suami istri.

-End
______________________________________

Yaha! Udah tamat deh! Intinya saya mengucapkan banyak terima kasih kepada brodi-brodi yang telah mampir dan menikmati karya Fy.

See ya!

Husbu Rasa Bestie | Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang