08 - Senior

90 17 0
                                    

Since u're here, so enjoy
_______________________________________

"Arin? Arin? Siapa?"

Orang yang memanggil nama Jisung tersebut telah menghampiri mereka dan memperkenalkan diri sebagai Arin. Ara tidak mengenalnya, namun saat melihat wajah Jisung, Jisung terlihat begitu dingin dan malas.

"Ara masih ingat kan sama kakak?" Tanya perempuan bernama Arin tersebut.

"...aku-"

"Senior lu waktu SMA." Sela Jisung seraya meneguk air.

"C..Choi Arin ya?" Ujar Ara yang akhirnya ingat.

"Betul! Boleh gabung gak?"

Sekilas Ara melirik Jisung yang hanya diam dengan tatapan yang tak teralihkan dari Ara.

"Iya boleh, kak." Jawab Ara ramah. Ia pun meminta kursi tambahan pada waiters.

"Kalian pacaran ya?" Tanyanya tanpa basa-basi, membuat Ara cukup panik.

"Ka-"

"Gak, makan malam aja." Sahut Jisung.

"Oh gitu! Sekarang Ara kuliah di mana?"

"Udah selesai kuliahnya ka." Jawab Ara.

"Oh iya, Jisung! Gimana kabarnya?" Perbedaan perlakuan yang nampak dari Arin pada Ara dan Jisung langsung disadari oleh Ara.

"Dia kenapa si? Gatel banget nampaknya." Batin Ara.

"Lebih baik, sebelum lu datang." Jawab Jisung dengan sifat dinginnya yang sudah lama tidak Ara lihat.

"Hm kok gitu?" Tanya Arin polos. Rupanya hal tersebut semakin membuat Jisung tidak nyaman.

"Kak! Kakak sendiri sekarang lagi kuliah?" Sela Ara.

"Kakak? Kakak lag-" Tak sempat ia menjawab, gawainya berdering.

"Eh bentar ya!" Saat Arin menjauh untuk mengangkat telpon, Ara langsung mengajak Jisung bicara.

"Ji, lu kenapa?" Heran Ara. Namun Jisung nampak lelah dan hanya menggeleng. Membuat Ara memiringkan kepala dalam kebingungan.

Arin kembali, namun langsung berpamitan karena mendapat urusan mendadak. Entah kenapa hal itu membuat Ara lega, sedangkan Jisung terlihat mengatur emosinya di depan Ara. 

"Ji, aku tanya sekali lagi, kenapa?" 

Yep, bila Ara serius, kata "gue" akan berubah menjadi "aku".

"Pulang aja, ra." Elak Jisung sembari berdiri dan meraih tangan Ara untuk pergi dari sana. Namun Ara tidak menyerah, saat Jisung ingin membuka pintu mobil, Ara berdiri di depan pintu itu.

"Kalau capek jangan nyetir lah!" Ujar Ara yang langsung merebut kunci mobil dari tangan Jisung. 

"Ra, maafin gue."

"Hah? Maaf kenap-"

Cup

Tanpa disangka Ara mendapat kecupan dari Jisung. Ia terdiam menatap mata Jisung yang jaraknya sangat dekat. Suasana hati Jisung tidak baik saat itu, sehingga Ara pun bingung harus bersikap seperti apa.

"Hati-hati bawa mobilnya, ya?" Pinta Jisung yang kemudian beranjak masuk ke dalam mobil, duduk di samping kursi supir. Menyerah, Ara pun masuk dan menyetir mobil sampai ke rumah, sementara Jisung hanya diam sampai ia terlelap.

"Park Jisung!"

"Sup! What!" Spontan Jisung latah saat Ara menyerukan namanya tepat di telinga.

"Yakali gue gendong lu ke kamar, sana!"

Intinya, malam itu mereka pingsan di kamar masing-masing. Semoga saja mereka tidak lupa kalau besok mereka mendaftar ke i12 DS.

_______________________________________

Vote brodi
Thanks

Next↓↓↓

Husbu Rasa Bestie | Park Jisung Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang