Since u're here, so enjoy
_______________________________________|⚠️ Ada adegan panas, bisa skip ke bagian Hari Kompetisi|
Malam sebelum kompetisi, Ara menghabiskan waktu di studio menemani Jisung yang melakukan gladi. Setelah kejadian sebelumnya, Arin menjadi jarang muncul di studio. Yeonjun pun nampak menghindari Ara dan Jisung.
"Damn people, ni studio hawanya panas banget!" Ujar Ara yang datang membawa Tteokbokki dan gorengan, serta soda yang satu paket dengan ayam goreng. Kru lain hanya tertawa dan segera mengambil tempat untuk makan malam bersama di lantai studio.
"Kek otak lu tuh, panas mulu." Sahut seorang kru.
"Dih asbun." Balas Ara, membuat yang lain terhibur.
"Eh, bentar ya." Ujar Ara yang beranjak keluar ruang tari. Jisung pun tanpa berucap mengikuti Ara.
Rupanya Ara pergi ke restroom yang ada di ruang pelatih untuk mengganti kompres gel, yah dia merasa nyaman memakai itu kala badannya belum benar-benar pulih.
"Mau dibantu gak?"
"Buset! Lu jalan apa melayang si kagak ada bunyi?" Latah Ara pada Jisung yang bersender di ambang pintu restroom.
"Teleport gua." Jawab Jisung datar.
"Gak usah, bisa sendiri gue." Balas Ara. Entah angin dari mana, tetapi Jisung menghampirinya dan memeluk Ara dari belakang.
"Ji, mandi keringat lu sumpah." Keluh Ara yang langsung mengambil tisu dan berbalik menghadap Jisung untuk menyeka keringatnya.
"Thanks." Bisik Jisung.
"Hah?"
Seperti lampu hijau, Jisung langsung melumat bibir Ara yang lantas terbuai.
"Duh ni anak tau banget kelemahan gue." Batin Ara yang kini mengalungkan tangannya dileher Jisung. Jisung dengan lembut meraba pinggangnya, mengelusnya, lalu mengangkat badan Ara untuk duduk di kabinet wastafel.
"eugh- Ji.." Lirih Ara, menahan diri untuk tidak mendesah saat Jisung mengelus pahanya. Namun Jisung tidak menghiraukan Ara dan terus melumat bibirnya. Deru napas terus beradu di sana, dan Ara yang selalu pasrah mengikuti permainan Jisung.
Mungkin mereka tidak pernah melakukan hubungan suami istri yang lebih dalam, tetapi Jisung selalu ingin Ara hanya diam menikmati permainannya, di manapun dan kapanpun.
Ciuman itu semakin memanas, Jisung mengalihkan bibirnya ke leher Ara dan mengecup setiap sudut lehernya. Saat ini Ara bahkan tidak duduk dengan tenaganya, tapi ditahan oleh tangan Jisung.
"Jisung- eugh..hmph." Jisung kembali melumat bibir Ara. Mereka merasakan gairah yang terus memanas.
"Eugh- ah..hahh.." Ara semakin tak bisa mengikuti permainan Jisung.
Jisung mungkin tidak akan berhenti bila Ara tidak berusaha."Ji." Sontak Ara menarik Jisung dalam dekapannya.
"Nanti aja, jangan di sini, hm?" Pinta Ara pada Jisung yang meletakkan wajahnya di leher Ara. Jisung pun mengangguk dan mencium dahi istrinya itu sembari mengelus kepalanya.
Beberapa saat kemudian Ara dan Jisung kembali ke ruangan seolah tak terjadi apapun. Malam itu terasa menegangkan untuk Ara. Namun sesampainya di rumah, Ara nampak lelah. Jisung khawatir suhu badannya tidak stabil, pada akhirnya ia menggendong Ara ke dalam kamar dan tidur bersama, alih-alih melanjutkan gairahnya.
***
|Hari Kompetisi|
"15 menit lagi pembukaan, jangan jauh-jauh!" Ujar Lia Kim pada anggota kru yang ingin berjalan sebentar mengelilingi kawasan kompetisi yang penuh dengan makanan dan minuman.
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbu Rasa Bestie | Park Jisung
FanfictionGimana kalo kalian punya Husbu/Husband rasa Bestie? Coba deh tanya sama Ara, soalnya dia....Baca aja dulu→_→