Since u're here, so enjoy
_______________________________________|6 tahun yang lalu|
Mungkin di masa ini Ara masih duduk di bangku SMP, tetapi Jisung, Yeonjun, dan Arin tengah menjalani masa awal kehidupan anak SMA.
Hari pertama itu rasanya campur aduk. Harus beradaptasi lah, mencari teman baru lah, menghapal denah sekolah lah, atau bila kau rajin menghapal setiap guru yang ada.
[Gue waktu kelas 1 gak hapal nama guru sih, paling Pak MTK, Bu Kimia, Pak Penjas hahahaha]
Seperti Arin, gadis usia 16 tahun yang baru saja turun dari mobilnya dan langsung mengekori siswa-siswi baru, masuk melewati gerbang sekolah.
"Huh..coba Yeonjun sekolah di sini." Gerutu Arin yang memang pemalu. Ia sudah bisa mencium bau-bau kesusahan mencari teman baru.
Drrt..Drrt..
"Baru diomongin, udah nelpon aja." Jawab Arin saat Yeonjun menelponnya.
"Hahaha, udah sampe belum?"
"Udah, ini di halaman sekolahnya, kamu sendiri?"
"Jelas, udah dapat kawan baru juga."
"Ih enaknya, aku gak tau nih kapan dapat temen baru, coba kamu sekolah di sini juga.."
"Mandiri dikit ya Rin, nanti aku punya pacar bisa-bisa cemburu kamunya."
"Ih, ngeselin, udah ya-"
"..Rin? Arin?"
Suara Yeonjun terus memanggil nama Arin dari gawai yang kini tergeletak di atas tanah sekolah. Seseorang baru saja menabrak bahu Arin.
"Maaf, gue gak hati-hati." Ujar pemuda itu, meraih gawai Arin dan menyerahkannya.
"G-gak papa, lagian aku juga yang berdiri di tengah-tengah.." Sahut Arin yang malu sembari mengambil gawainya kembali.
Siswa itu tak mengucapkan sepatah kata, ia langsung pergi dengan santai.
"Woy Park Jisung! Tungguin!" Seru siswa lain yang langsung menyusul pemuda itu dari belakang.
[By the way itu Hyunjin]
"Park..Jisung?" Gumam Arin yang terdiam di tempatnya.
Di sisi lain Yeonjun terheran karena Arin langsung mematikan gawainya, padahal biasanya ia yang mengakhiri panggilan.
"Mungkin telat." Gumam Yeonjun yang berlari menuju kelas barunya di sekolah lain.
|Jam makan siang|
"Huh..sendiri lagi.." Gumam Arin yang menyantap makan siangnya sendiri di bangku kafetaria sekolah. Tiada angin tiada hujan, tiba-tiba seseorang duduk di depannya dan langsung menyuap nasi.
"E-eh kamu?" Sapa Arin ragu.
"Gak ada kursi kosong." Sanggahnya datar tanpa menatap Arin.
"Eh iya gak papa, duduk aja.." Balas Arin yang melanjutkan makannya.
"Ngomong-ngomong kamu kelas satu juga?" Tanya Arin yang memberanikan diri.
Jisung, pemuda itu hanya mengangguk dan mengunyah nasinya.
"Cepetan bro, kata mau ngerjain tugas." Sela Hyunjin yang nampaknya sudah kenyang.
"Sabar jir." Sahut Jisung yang tak begitu peduli. Sementara itu, Arin yang duduk di depan mereka diam-diam tersenyum saat menyuap nasinya. Ia juga melirik ke name tag nya yang tertulis Park Ji-Sung.
|Jam Pulang|
"Masa aku harus nunggu setengah jam sih?" Keluh Arin yang baru saja keluar dari kelasnya. Ia mendapat pesan dari sang supir pribadi. Katanya akan terlambat karena hujan deras menyebabkan macet di jalan.
Ia berdiri di depan pintu gedung utama. Di sana ia melihat siswa-siswi yang menerobos hujan dengan payung, jas hujan, atau sekedar berpayungkan tas punggung mereka.
"Haruskah aku ke depan sekolah?" Gumamnya yang berpikir. Namun belum ia melangkah lebih, Arin malah terpeleset dan naas terjatuh dari anak tangga teras gedung.
Greb
Jelas dari matanya, orang yang saat ini menangkapnya agar tidak jatuh adalah Park Jisung.
"Lain kali hati-hati." Ujar Jisung yang langsung menjauh darinya setelah itu.
"Dia..baru aja nyelamatin aku kan?" Batin Arin menatap Jisung.
Sorot mata Arin terasa berbinar saat itu. Mungkin saat itu adalah momen di mana rasa yang dikenal dengan "suka" tumbuh dengan nama Park Jisung sebagai pupuknya.
_______________________________________
Vote brodi
ThanksNext↓↓↓
KAMU SEDANG MEMBACA
Husbu Rasa Bestie | Park Jisung
FanficGimana kalo kalian punya Husbu/Husband rasa Bestie? Coba deh tanya sama Ara, soalnya dia....Baca aja dulu→_→