Chapter 3
PULANG BARENG
Bel jam pulang sekolah telah berbunyi beberapa menit yang lalu. Para murid berbondong-bondong keluar dari kelasnya dan meninggalkan area sekolah. Tak terkecuali dengan Via dan teman-temannya yang tengah berjalan di koridor sekolah yang mulai tampak sepi oleh para murid.
"Lo balik naik apa, Vi?" tanya Kiara.
"Aku balik sama pak supir, Ra," jawab Via dengan senyuman manis tercetak dalam bibir berwarna pink alaminya.
"Oh," balas Kiara beroh ria.
"Kalo kalian berdua pulang naik apa?" Via berbalik tanya kepada kedua temannya.
"Gue naik mobil," sahut Kiara seraya sesekali meniup-niup kukunya yang berwarna merah muda bercampur ungu muda.
"Kalo kamu?" Via menatap Farasya dengan tatapan tanya.
"Gue bareng Kiara, Vi," kata Farasya dengan senyuman ramahnya.
"Oh gitu." Via mengangguk paham.
Tak terasa langkah mereka telah sampai di halaman sekolah yang masih cukup ramai diisi oleh para murid yang mungkin menunggu jemputannya datang.
"Jemputan lo udah datang, Vi?" tanya Farasya.
"Kayaknya belum datang deh," jawab Via sambil menatap sekeliling halaman sekolahnya.
"Ya udah, kita baliknya tunggu jemputan Via datang ya, Ra," kata Farasya seraya menatap Kiara lekat.
Kiara mengangguk. "Oke," balasnya singkat.
"Kalo kalian mau pulang duluan pulang aja, aku gapapa kok," jelas Via tersenyum yakin.
"Gapapa, Via. Santai aja, kita bakal tunggu sampai jemputan lo datang," sahut Farasya memasang senyuman ramah.
Via mengangguk kecil. Ia merasa sangat beruntung karena telah dipertemukan dengan teman-teman baik seperti Kiara dan Farasya. Tuhan memang sangat-sangat baik padanya, pikir Via.
"Sya, itu Kak El lagi jalan ke arah kita gak sih?" ucap Kiara menyela perkataan Via dengan cepat.
Farasya memicingkan matanya lalu berkata, "Kayaknya sih gitu, Ra."
"Gue kira penglihatan gue yang salah. Tapi kira-kira dia mau ngapain ya nyamperin kita?" ucap Kiara mulai menerka-nerka.
"Mungkin nyamperin lo, Ra. Lo kan sepupunya," sahut Farasya.
"Gak mungkin. Lagian ada urusan apa dia pake segala nyamperin gue ke sini, kalo ketemu aja dia jarang nyapa gue," cibir Kiara.
"Kamu sepupunya Kak Elang, Ra?" kata Via tampak terkejut.
"Pengen bilang enggak, tapi kenyataannya gue emang sepupu tuh es kutub," cetus Kiara.
Mendengar ucapan Kiara, Via terdiam mematung dengan segala pemikiran buruk yang mulai muncul di otaknya. Namun, sebuah tarikan pelan di pergelangan tangannya membuat ia tersentak.
"Ayo balik," ucap Elang dingin.
"E-eh, lepasin tangan aku ihh," gerutu Via kesal.
"Ayo kita balik, Via." Elang kembali mengulangi perkataannya dengan suara rendah.
"Gak mau! Lagian aku kan gak kenal kamu," ucap Via jutek.
"Kenalin gue Elang," kata Elang memasang wajah datar. "Udah, kan?" lanjutnya singkat.
"Udah apa?!" Via memasang wajah marah.
"Ayo balik, sayang." Suara lembut dari Elang mengalun indah di telinga Via. Namun, ia juga cukup terkejut dengan apa yang baru saja ia dengar.
KAMU SEDANG MEMBACA
E L A N G | DANGEROUS BOY
Teen Fiction[Follow sebelum Membaca!] Publish [10 Maret 2021] Repost [13 September 2021] Kata orang Elang itu manusia es yang kejam dan tak berperasaan. Tapi bagi seorang gadis bernama Via, Elang tak lebih dari laki-laki yang menyebalkan dengan semua sifatnya y...