6. PASAR MALAM

4.7K 660 259
                                    

Chapter 11
PASAR MALAM

Chapter 11PASAR MALAM

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

VOTE & KOMEN GAIS!

JANGAN LUPA FOLLOW AKUN IG AUTHOR 

¤¤¤¤

Via menatap banyaknya wahana yang berada di depan matanya dengan tatapan penuh binar. Ia berlari kecil menuju satu wahana yang menarik perhatiannya, dan meninggalkan Elang yang sedari tadi menatap datar sekelilingnya.

Gadis itu tersentak saat sebuah tangan kekar merengkuh pinggangnya. "E-eh."

"Kenapa lari-lari, hm?" ucap Elang melembut dengan wajah datarnya.

"Hehe, maaf Kak El," balas Via menyengir kecil.

"Nakal," kata Elang seraya mengecup puncak kepala Via.

"Kita naik itu yuk, Kak El!" Via menunjuk salah satu wahana bernama bianglala.

Sang Ketua Harzadous itu mengernyit. "Berani?"

Via mencubit pinggang laki-laki itu kesal. "Emangnya Via itu anak kecil apa?! Naik bianglala doang mah Via berani," ketus gadis itu.

"Mirip," ucap Elang singkat.

Mendengar perkataan Elang, Via mendelik tajam. "Apanya yang mirip?!"

Elang mengedikkan bahunya, lalu berkata dengan suara rendah, "Ayo naik, tadi katanya mau naik wahana itu."

"Ihhh, jawab dulu apanya yang mirip?! Apa jangan-jangan maksud Kak El mirip itu...."

"Diem, atau kita pulang?" potong Elang cepat.

Via mendelik tak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar dari ucapan laki-laki di depannya. "Kita baru aja sampai dan sekarang Kak El bilang pulang?" kata gadis itu kesal. "Kalo mau pulang, pulang aja sana sendiri," lanjutnya ketus.

Setelah selesai mengatakan ucapannya, Via langsung berlari kecil meninggalkan Elang dengan perasaan kesal.

Sementara sang Ketua Harzadous itu menggelengkan kepalanya kecil, lalu pergi menyusul kekasihnya yang sudah cukup jauh dari pandangannya.

"Wahhh, kalo liat dari deket ternyata tinggi banget ya," gumam Via dengan tatapan penuh binar tertuju pada wahana bianglala.

Cup!

Elang mengecup sebelah pipi Via singkat. "Udah gue bilang jangan lari-lari, kenapa masih aja lari-lari hm?"

Via mengusap pipi kananya kasar. "Ngapain sih cium-cium pipi Via?!"

Elang terkekeh kecil. Ia merasa terhibur dengan wajah kesal gadis itu yang tercetak jelas di wajahnya.

"Kenapa ketawa-ketawa??" ucap Via sinis.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

E L A N G  |  DANGEROUS BOYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang