Pada malam itu, rona merah membawa ceria
Sepasang makhluk asik bercerita
Telusuri kota, menjadikan angin sebagai perantara
Sederhana, namun terasaBerbaris rapi, lengkap dengan suasana membuat terlena
Lampion cina katanya
Di sepanjang jalan temani padatnya jalanan kota
Celotehku tak berarah
Segala hal terucapkan
Sederhana, lagi, begitu terasaKau lihai menjadi pendengar
Malam itu, banyak hal kuceritakan
Lampion-lampion itu saksinya
Kau tahu? Bahagia sesederhana itu ternyata
Ya, sederhana. Saat kau menyimak celoteh perempuan yang kau boncengi menyusuri malam di kota Khatulistiwa.
Apa ini bualan? Tanyakan saja pada lampion-lampion itu.Terima kasih, walau sederhana namun hatiku bahagia
Minggu, 22 Februari 2021
KAMU SEDANG MEMBACA
Ilusi dari Jiwa
PoesiaHai . . . . . . . . . . #1tentangku 16 Juni 2020 #2tentangku 10 Juni 2020 #2puisialam 10 Juni 2020 #3puisiromantis 14 Juni 2020 #3sajaksenja 18 Juni 2020 #3puisiromantis 18 Juni 2020 #4puisiromantis 13 Juni 2020 #4puisisedih 25 Juni 2020 #5puisirema...