˗ˏˋ dart again 'ˎ˗
📖Happy reading📖˖꒰ Jenni pov ꒱
Di sepanjang jalan Dustin menceritakan tentang dart yang bertumbuh "tunggu, jadi kau sudah menemukan nya.. tapi kau tidak memberi tahu kami?" Tanya ku "mmm ya" jawab Dustin "shit" gumam ku "sebentar, seberapa besar?" Tanya Steven "pertama sebesar ini. Kini sebesar ini" jawab Dustin "aku bersumpah demi tuhan, bung. Itu hanya kadal kecil" ujar Steven "ini bukan kadal" ujar Dustin dan aku berbarengan "tahu dari mana?" Tanya Steve "bagaimana aku tahu?" Tanya dustin "ya, bagaimana kau tahu?" Ujar Steve "sebab wajahnya terbuka dan ia memakan kucingku" jawab Dustin lalu Steve pun terdiam "what? Dia memakan kucingmu? Sudah Mike bilang ia berasal dari upside-down" ujar ku "ya aku baru sadar" ujar Dustin sambil menundukkan kepala nya
ˏˋ°•*⁀➷ sampai rumah Dustin 🏠👨
Steven mengambil sebuah baseball dari bagasi yang sudah di beri paku lalu ia pun menutup kembali bagasi mobil nya.. lalu kami pun berjalan ke ruang bawah tanah rumah Dustin "aku tak dengar apapun" ujar Steven sambil menyenteri "dia di dalam" ujar Dustin. Lalu steven pun mengetuk pintu ruangan itu memakai baseball nya namun tidak ada jawaban apapun, "baik, dengar. Jika ini semacam lelucon Halloween, kau mati" ujar Steve sambil menyenteri muka Dustin "ini bukan lelucon" ujar Dustin "singkirkan dari wajahku" lanjutnya "kau punya kuncinya?" Tanya Steven lalu Dustin pun mengangguk...
Setelah mendapat kunci dari Dustin.. Steven pun memberanikan diri membuka pintu "coba kulihat" ujar Dustin sambil menyenteri ruangan itu "dia pasti berada di bawah sana" lanjutnya "aku akan tetap di sini. Seandainya dia mencoba melarikan diri" ujar ku dengan wajah takut lalu Steven pun melihat ke arah ku "ya me too" ujar Dustin lalu Steven pun menghela napas dan memberanikan diri untuk menuri tangga
Tak lama dari itu "Steve?" Teriak Dustin dari atas namun tak ada jawaban "Steve, apa yang terjadi?" Tanya ku lalu tiba tiba sebuah cahaya senter menyorot kami "kemarilah" ujar Steve lalu kami pun ikut masuk ke bawah.. terlihat Steve sedang mengangkat sebuah kulit kering berlendir di baseball nya "ooohhh..shit" gumam Dustin lalu Steven pun menyenteri ke arah sebuah tembok yang berlubang besar lalu kami pun mendekat ke arah lubang itu dan ternyata lubang itu cukup panjang "shit" gumam Dustin "tidak mungkin.. tidak mungkin" lanjutnya, kami pun memutuskan untuk mengecek kembali esok hari karena sekarang sudah malam
ˏˋ°•*⁀➷ keesokan hari
Kami sudah ada di hutan akan melanjutkan misi kemarin untuk mencari dart.. dan saat ini kami sedang mempersiapkan bahan untuk mencari dart lalu tiba tiba Lucas berbicara lewat alat telekomunikasi (walkie-talkie.. baru tau sekarang anjer) "ini Lucas, kau dengar? Dustin?" Ujar Lucas "wel wel wel.. lihat siapa ini" jawab Dustin "sorry men.. adik bodoh ku mematikannya" ujar Lucas "saat kau mengalami masalah dengan adik mu.. di sisi lain dart tumbuh lagi" ujar Dustin "ia kabur dan aku cukup yakin dia bayi demogorgon" lanjut Dustin "wait... What?" Tanya Lucas "akan ku jelaskan nanti.. temui aku , Jenni dan Steven di hutan" Jawab Dustin "Steve?" Tanya Lucas "bawa teropong dan roketmu" Ujar Dustin "Steve Harrington?" Tanya Lucas lagi "baiklah ayo" ujar Steve sambil menutup bagasi mobil "datanglah cepat. Selesai" gumam Dustin
Kami tengah melempar lempar daging ke tengah rel yang sudah tidak terpakai berniat untuk memancing perhatian dart agar keluar dari persembunyiannya "biar ku perjelas, kau menyimpan sesuatu yang kau tahu berbahaya untuk mengesankan seorang gadis yang baru kau temui?" Tanya Steve "itu terlalu menyederhanakan" ujar Dustin "kenapa seorang gadis suka siput?" Tanya Steve lagi "no aku tak suka" ujar ku "siput jika dipikir itu keren, pasti tidak.. aku hanya merasa kau terlaru keras untuk menyanjung max" lanjutku "who max?" Tanya Steve "grils" jawab ku "tak semua orang punya rambut sempurna sepertimu" ujar Dustin pada Steve "it's no about the hair, men" ujar Steve "kuncinya bersama gadis adalah bersikap kau tak peduli" lanjut Steve "bahkan jika kau peduli?" Tanya dustin "ya, agar penasaran" jawab Steve "lalu bagaimana?" Ujar Dustin "tunggu saja sampai kau merasakannya" jawab Steve "merasakan apa?" Tanya Dustin "ini seperti sebelum badai kau tak bisa melihatnya tapi kau bisa merasakannya seperti listrik, mengerti?" Ujar Steve "seperti Medan elektromagnetik saat awan di atmosfer?" Ujar Dustin "no no no no.. seperti ketertarikan fisik.. jika kau merasakan itu maka majulah" ujar Steve "jadi, saat itu kita menciumnya?" Tanya dustin "tidak, pelan pelan, Romeo" jawab Steve "apa yang kalian bicarakan sih.." tanya ku "nothing" jawab Steve dan Dustin berbarengan mereka tidak tahu bahwa aku sedari tadi mendengar "beberapa gadis. Ya. Mereka ingin kau agresif kuat, tanpa basa basi seperti singa,, tapi yang lain.. kau harus lamban diam diam seperti ninja" ujar Steve "nancy tipe seperti apa?" Tanya ku tiba tiba "a-a nancy berbeda... Dia berbeda dari gadis gadis lain" jawab Steve malu malu "ya, dia tampaknya cukup istimewa" ujar Dustin "yes" jawab Steve "tapi gadis ini spesial juga ada sesuatu tentang dia" ujar Dustin "tunggu,, kau tak mencintai nya kan?" Tanya Steve sambil memberhentikan jalan "no" jawab Dustin "ok good.. don't" ujar Steve lalu melanjutkan jalan "oke" ujar Dustin "dia akan menghancurkan hatimu dan kau terlalu muda untuk itu" jelas Steve lalu Dustin pun tersenyum tipis dan menunduk
Lalu kami pun sampai di tempat yang ingin kami tuju.. sebuah lapangan dengan di kelilingi bangkai mobil "oh ya.. ini cukup" ujar Steve "keputusan bagus kawan" lanjutnya lalu beranjak jalan lagi "aku bilang setengah matang!" Teriak seseorang dari jauh dan ternyata itu adalah Lucas "siapa itu?" Tanya Steve sambil melihat kearah max namun Dustin hanya diam sama "max" jawab ku lalu berjalan mendekat ke arah max.. lalu kami pun menyiapkan untuk jika dart datang Namun Dustin dan Lucas hanya mengobrol di belakang sebuah mobil.. lalu Steve pun berjalan ke arah mereka dan memukul mobil itu "berengsek! Kenapa hanya gadis gadis yang membantuku?" Tanya Steve "sekitar 40 menit lagi akan gelap, ayo!" Lanjutnya "let's g-" "alright asholle" ujar Dustin memotong ucapan Steve
Hari sudah malam kami pun masuk ke dalam sebuah bus yang sudah kami siapkan jika dart datang.. Lucas pun naik ke atas bus itu sambil memakai teropong nya untuk mengamati pergerakan pergerakan "kau pernah melawan makhluk seperti ini?" Tanya max pada Steve yang sedari tadi memainkan korek api "kau benar benar yakin itu bukan beruang?" Tanya max lagi "shit, jangan bodoh! Itu bukan beruang" ujar Dustin tiba tiba "kenapa datang jika tak percaya? pulang lah" Lanjutnya "astaga. Ada yang rewel. Ini sudah lewat waktu tidur mu?" Ujar max sambil beranjak berdiri dan mengikuti Lucas naik ke atas bus "itu bagus. Tunjukkan saja kau tak peduli" ujar Steve "aku memang tidak peduli" ujar Dustin "really?" Tanya ku dengan nada jahil "kenapa kau bertanya seperti itu? Hentikan" jawab Dustin..
Tak lama dari itu sebuah suara seram terdengar kami pun bergegas melihat asal suara itu lewat jendela "kau melihatnya?" Tanya Dustin "no" jawab Steve "Lucas? Apa yang terjadi?" Tanya Dustin pada Lucas "tunggu" jawab Lucas masih mencari asal suara dengan teropong nya "aku melihat nya! Arah pukul sepuluh" ujar Lucas "di sana" ujar ku sambil menunjuk arah sepuluh "apa yang dilakukannya?" Tanya Dustin "entahlah" jawab ku "kenapa dia tak memakan umpannya?" Tanya Steve "mungkin dia tak lapar" jawab Dustin "mungkin dia muak dengan sapi" lanjut nya lalu Steve pun beranjak berdiri "Steve apa yang akan kau lakukan?" Tanya ku "Steve?" Lanjutku. Lalu Steve pun mengambil korek nya "mari mulai, bersiaplah" ujar Steve sambil melempar korek api itu pada Dustin lalu Steve pun keluar dari bus sambil membawa baseball nya..
Suara suara aneh masih terdengar di banyak sisi lalu Steve pun berjalan ke salah satu sisi.. "Steve hati hati" teriak Lucas yang melihat binatang seperti dart "aku sedang sibuk" jawab Steve "arah pukul tiga! Kembali" teriak ku mulai khawatir.. "arah pukul tiga!" Teriak lucas lalu Steve pun melihat ke arah itu dan melihat binatang itu "Steve" teriak ku sambil berjalan keluar bus "Steve! Kembali!" Teriak ku "kembali!" "Kembali!!!" Teriak ku lagi.. "cepat!mundur" teriak Dustin namun salah satu binatang itu menyerang Steve untung nya Steve berhasil menangkisnya dengan baseball nya "Steve.. runnn!!" Teriak semua yang ada di mobil "Steve! Cepat!" Teriak ku (ihhh sumpah greget banget anjim) lalu Steve pun berlari ke arah bus lalu ia pun berhasil masuk.. namun binatang itu masih mengikuti dan menggebrak gebrak pintu mobil "holly shit!" Gumam dustin "apakah mereka gila?" Ujar max.. lalu kami pun mencoba menahan pintu dengan sekuat tenaga "mereka tak bisa masuk!" Ujar Dustin namun ia salah binatang itu bertambah banyak dan membuat bus berguncang seperti gempa salah satu binatang itu berhasil memasukan kepala nya namun Steve dengan cepat memakai baseball nya untuk memukul kepala bintang itu
"Apakah ada yang dengar? Mike?Will?siapa saja!" Ujar ku pada walkie-talkie namun tidak ada yang menjawab "shit" teriak ku sambil memukul alat itu, binatang binatang itu mulai merusak kaca kaca "kami di tempat barang bekas dan kami akan mati" ujar ku berusaha berucap pada walkie-talkie lagi namun lagi lagi tidak ada yang menjawab.. lalu tiba tiba sebuah langkah terdengar dari atas bus lalu salah satu bintang itu pun muncul dari atas max menjerit ketakutan "minggir! Kau mau apa?ambil ini!" Ujar Steve lalu ia pun hendak memukul bintang itu.. namun binatang itu tidak menyerang dan malah mengeluarkan suara lalu binatang itu pun pergi dan seketika yang lainnya pun pergi "what?" Tanya ku.. sudah tidak terdengar lagi suara suara itu lalu kami pun mencoba keluar dari bus "apa yang terjadi?" Ujar Lucas "entahlah" jawab ku "Steve membuat mereka takut?" Tanya Dustin "tidak, tidak mungkin. Pasti mereka pergi ke suatu tempat" jawab Steve
(=^・ェ・^=)
Haii guyss ga kerasa dah sampai sini aja hhee.. Tinggal beberapa chapter lagi niee guyss.... so gimana? Suka ga sama cerita nya?semoga suka ya.. and thank you yang dah baca ya.. see you next chapter byee!!
12-03-2021✍️

KAMU SEDANG MEMBACA
The Monster - Stranger Things [END]
Фанфик⇢stranger things X Oc ❝apakah itu nyata?itu terdengar seperti cerita di cerita novel ❞ ❝ya, atau seperti kata dokter hanya dikepalamu?❞ ❝ entahlah, tolong jangan beritahu yang lain, ya?mereka takkan mengerti ❞ ⋆✧ ✦ ❲ start 11/6/2021 ❳ ❲ end 15/8...