Chapter 1, 'Siapa dia?'

1.8K 111 5
                                    

Matahari menyambut dengan cerah suasana sejuk terasa karena masih sangat pagi,
seorang gadis kecil sedang bersiap untuk pergi kuliah.

Memasukan semua buku kedalam tasnya, mengambil ponsel yang sudah terisi penuh.

"Dahyun apakah kau sudah ingin berangkat?Bisakah setelah pulang kau langsung ambilkan bunga pesanan unnie di toko ini."

"Nde unnie kirimkan saja nama bunga nya lewat pesan, aku akan mengecek nya nanti." Balas gadis itu sambil tersenyum.

Mobil dihidupkan, Dahyun mengendarai mobilnya dengan tenang karena dia tidak terlalu terburu-buru.

Dahyun menghentikan mobilnya tiba tiba karena ada sebuah kecelakaan mobil didepannya, untung saja kecepatan mobilnya masih terkendali.

Gadis tersebut keluar karena tidak ada satu pun orang yang berniat membantu orang kecelakaan itu.

"Permisi ahjussi, kenapa kalian tidak membantunya." Dahyun mencoba menembus kerumunan orang disekitarnya.

Seorang gadis cantik terlihat pingsan karena kecelakaan itu darah segar keluar dari kepalanya.

"Bisakah kalian menelepon ambulan? Tolong lakukan sesuatu, kenapa kalian diam saja."

"Kenapa kau membantunya nak tahukah kau dia anak mafia yang berasal dari jepang, anak dari tuan Minatozaki." balas seorang pria tua disitu.

Dahyun terdiam sesaat, diabingung pada orang orang disitu apakah siapa gadis ini penting sekarang sampai tidak menghiraukan kemanusiaan.

Setelah berpikir, Dahyun memilih mengangkat gadis itu dan membawanya untuk menuju rumah sakit terdekat.

Ditariknya kunci dan ponsel milik gadis itu dan segera membawanya pergi menjauh dari orang orang disekitarnya.

Dalam perjalanan Dahyun sempat panik karena gadis itu sepertinya sedikit merintih kesakitan namu Dahyun tetap melajukan mobilnya

"Tolong sabar sedikit nde, kita akan segera sampai." ucap Dahyun walaupun tidak mendapatkan respon

Sesampainya di rumah sakit Dahyun segera memanggil petugas medis yang sedang berjaga, dia berlari dan segera kembali menuju mobilnya.

Gadis itu dibawa pergi menuju UGD karena banyak kehilangan darah, Dahyun nampak panik dia tidak tahu siapa yang bisa dihubungi untuk menjaga gadis itu.

Setelah pergelutan batin yang cukup lama Dahyun pun memutuskan untuk pergi meninggalkan gadis itu dan kembali setelah kelasnya selesai.

Dia sebenarnya tidak ingin meninggalkan gadis itu namun dia pasti akan dimarahi oleh kakaknya jika dia tidak hadir dalam kelas

Dahyun menuju mobilnya dan segera meninggalkan area rumah sakit dengan cukup laju karena dia hampir telat.

Kunci mobil dan ponsel gadis itu masih berada padanya karena dia ingin mengembalikannya ketika pulang, saat gadis itu sadar nanti.

Beruntungnya Dahyun sempat memasuki kelasnya dan dosen mereka belum sampai, dia menarik napas lega karena hal itu.

Ponselnya langsung dicek oleh Dahyun dia sudah berpesan pada salah satu petugas di rumah sakit agar menghubunginya ketika gadis itu sudah keluar dari UGD.

Merasa tidak ada pesan yang masuk Dahyun kembali memasukan ponselnya kedalam tas dan segera mengambil bukunya karena dosennya sebentar lagi akan tiba.

Gelisah dirasakannya karena ia masih belum mendapatkan kabar tentang gadis itu walaupun kelas pertamanya sudah berakhir.

Hal itu membuat perhatian seorang pria tertuju pada Dahyun, karena dia melihat bahwa tingkah laku Dahyun tidak seperti biasanya.

Chance For Saida Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang