Chapter 15, 'Minatozaki's new assistant'

756 77 4
                                    

Seminggu sudah berlalu semenjak Dahyun berada dirumah Sana, dirinya masih belum berani berhadapan dengan kakaknya, takut perkelahian semakin memberi jarak hubungan persaudaraan mereka.

Caffe milik kakaknya yang berada di Apgujeong sekarang berada dipengawasan dirinya, dia tau pasti kakaknya berada dicaffe pusat.

Pada hari dia harus bekerja Dahyun langsung menghubungi kekasih kakaknya dan memberi tahu jika dia akan mengambil alih tugas disana.

Kegiatannya tetap berjalan seperti biasa termasuk kuliah, sekarang adalah hari dimana dia harus menyelesaikan kelasnya.

"Dahyun!" Sapa seorang gadis dari kejauhan.

Merasa dipanggil Dahyun pun mencari sumber suara yang memanggilnya, gadis yang memanggilnya adalah Irene.

"Annyeong unnie" Dahyun menyapa gadis itu saat dia sudah mendekat.

"Kau tahu aku sudah menyelesaikan kuliahku, dan lima hari lagi aku akan lulus" ucapnya bangga.

"Ah nde unnie selamat" Dahyun tersenyum mengapresiasi Irene. "Ah aku akan mengundangmu untuk malam pesta kelulusan bersama dengan teman-temanku, ini" Irene mengulurkan tangannya memberikan sebuah undangan dengan nuansa hitam putih pada Dahyun.

"Wah gomawo unnie aku pasti akan datang" Dahyun lagi lagi tersenyum, "Tentu, gadis kecil kesayanganku ini harus datang" Irene terkekeh.

"Apa kau sudah mau melanjutkan kelasmu?" Tanya irene dijawab anggukan oleh Dahyun.

"Kalau begitu unnie pergi, ingat jangan lupa untuk datang nde" Teriak Irene sambil berlari kecil menjauh dari Dahyun.

Dua jam mendengarkan ocehan dari dosen membuat Dahyun lelah dan memutuskan untuk membeli sebuah minuman dingin dikantin kampusnya.

Seperti biasa jika selesai kelas seperti ini Eunwoo pasti akan bersamanya, "Dahyun apa Sana akan menjemputmu?" Tanya Eunwoo disela-sela saat sedang meminum minuman miliknya.

"Nde tentu saja" Dahyun memutar tubuhnya dan menghadap pria itu, "Aku akan ikut menunggu sebelum kau dijemput Sana" mendengar itu Dahyun tak langsung menjawab.

Dia ingat seberapa sensitifnya gadisnya saat tahu jika dirinya bersama dengan Eunwoo, "Oppa pulang saja, aku bisa menunggunya sendiri" Dahyun akhirnya menjawab.

Hal itu tentu saja ditolak mentah mentah oleh Eunwoo "Tidak ada penolakan nona" ucap Eunwoo segera menarik tangan Dahyun untuk menuju area luar kampus mereka.

Ingin menarik tangannya dari genggaman Eunwoo namun dia tak sempat, dia akhirnya hanya mengikuti arah tarikan tangan pria itu.

Hampir setengah jam mereka hanya menunggu disana dan Dahyun hanya bolak-balik memikirkan kekasihnya, kenapa Sana tidak menjemput dirinya? Bukankah dia sudah berkata bahwa akan menjemputnya pulang hari ini.

Kekhawatiran gadis itu semakin meningkat saat dia mencoba menelepon kekasihnya namun tidak ada jawaban.

"Dahyun apa kau yakin dia akan menjemputmu?" tanya Eunwoo khawatir melihat raut wajah Dahyun, "Aku akan mengantarkanmu pulang jika dia tidak bisa" tawar Eunwoo lagi.

Tanpa berpikir Dahyun langsung menganggukkan kepalanya mengiyakan tawaran Eunwoo dia ingin tahu dimana gadisnya sekarang.

"Antarkan aku ke-" Dahyun menghentikan perkataannya saat ponselnya berdering.

"Unnie dimana?" Tanya Dahyun segera mengangkat telepon dari kekasihnya.

"Mwo? Kapan unnie berangkat? Kenapa tidak bilang padaku?"

"Apa semuanya baik-baik saja unnie? Kenapa tiba-tiba?"

"Ah nde aku pergi ke caffe sendiri, jaga dirimu aku akan segera meneleponmu jika pulang kerja nanti." Jawab Dahyun sebelum mematikan sambungan teleponnya, tentu saja dia tidak akan mengatakan bahwa dia bersama Eunwoo.

Chance For Saida Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang