Chapter 4, 'Jika bertemu kembali'

588 96 8
                                    

Hari sudah menjelang malam, Dahyun kini dapat berganti dengan pegawai lain dia mengambil ponselnya dan kuncinya untuk pulang kerumah.

Kakaknya sudah mengatakan bahwa akan pulang malam oleh karena itu Dahyun juga ingin sedikit berjalan-jalan daripada dirumah sendiri.

Sebuah taman yang tak jauh dari caffenya menjadi pilihan Dahyun untuk melepas penat dia duduk di salah satu bangku taman dan melihat sekeliling.

Kedai es krim menarik perhatian Dahyun, dia dengan cepat menuju kedai itu untuk membeli es krim kesukaannya, es krim cokelat.

Tidak perlu waktu lama untuk mengantri Dahyun kini kembali duduk ke bangku yang pertama dia duduki dengan membawa sebuah es krim.

Dahyun memakan es krim itu hingga habis dan akhirnya dia mengingat sesuatu, Jihyo menyuruhnya untuk mengirimkan nomor rekening miliknya.

Dahyun menekan ponselnya memasukan nomor milik Jihyo mencoba menyapa dan memastikan apa benar jika itu nomor milik Jihyo.

Beberapa detik setelah pesan terkirim ponsel Dahyun sudah berbunyi itu pesan dari Jihyo, benar saja nomor ponsel itu milik Jihyo.

Dahyun dengan cepat mengirimkan nomor rekeningnya pada Jihyo sebelum gadis itu memarahinya.

"Apakah tidak apa-apa jika hal ini dilakukan? Aku seharusnya tidak boleh mengharapkan uangku kembali karena aku menolong orang. " Dahyun bingung pada dirinya sendiri.

Kunci mobilnya telah berada ditangannya Dahyun ingin pulang sekarang dia sudah cukup lelah apalagi besok dia memiliki kelas yang cukup pagi.

"Unnie apa kau melihat flashdisk milikku." Dahyun berteriak di pagi hari karena mencari flashdisk miliknya.

"Kenapa kau bertanya padaku, bukankah kau sendiri yang menyimpannya." balas Nayeon tidak kalah nyaring.

"Apakah kalian berdua selalu saja ribut di pagi hari huh?" Jeongyeon bertanya pada Nayeon yang berada disebelahnya.

"Bukankah kau harusnya membantunya? Kudengar dia punya kelas pagi." timpal Jeongyeon lagi.

"Kenapa kau selalu saja membelanya sebenarnya dia adikmu atau adikku?" Nayeon mempoutkan bibirnya pada kekasihnya.

Jeongyeon langsung mencubit pipi Nayeon, hal itu membuat nayeon menatapnya tajam dan menarik tangan Jeongyeon menjauh.

"Unnie aku akan pergi sekarang, setelah pulang aku akan langsung ke caffe." Gadis itu sudah menemukan barang yang dicarinya.

Gadis itu menoleh karena dia melihat kekasih kakaknya berada dirumah di pagi hari seperti ini.

"Jeongyeon unnie ada di sini? Maaf unnie aku tidak bisa lama aku akan pergi, sampai jumpa nanti." ucapnya lagi kali ini untuk jeongyeon.

Jeongyeon terkekeh melihat adik kekasihnya itu "Jangan lupa sarapan disana Dahyun, jika tidak nanti kau akan sakit."

"Nde unnie tentu saja." Dahyun berlari menuju mobilnya.

Sebenarnya gadis itu belum terlambat salahkan saja sifatnya yang dramatis itu, kelas saja bahkan baru akan dimulai satu jam lagi.

Dia hanya tidak ingin mengemudi terburu-buru gadis itu sangat tidak menyukai hal itu.

Dahyun memarkirkan mobilnya dan memasuki area kampusnya, kelasnya masih akan dimulai sekitar 45 menit lagi.

Dia pun akhirnya menuju kantin mengingat dirinya belum sarapan.

Gadis itu membeli nasi goreng dan tak lupa segelas susu cokelat, dia sangat menyukai apa pun yang berhubungan dengan cokelat.

Dia memilih tempat duduk dihadapan temannya, Bae joohyun atau sering dipanggil Irene.

Chance For Saida Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang