Chapter 8, 'Nomor Ponsel'

520 93 5
                                    

Sebuah mobil mewah, Maserati Ghibli kini tampak terparkir di halaman rumah Nayeon dan Dahyun.

Mobil itu adalah milik Jeongyeon yang ingin menjemput dua kakak beradik itu.

Keduanya memang sudah pulang kerumah mengingat Jeongyeon akan mengajak untuk pergi dan makan malam bersama.

Dahyun berusaha menyantap makanannya sekarang walau sedikit malu melihat kemesraan kedua kakaknya saat ini.

Nayeon terlihat menurunkan sumpit miliknya "Aku ingin pergi ketoilet sebentar." ucapnya seraya berdiri.

"Mau kutemani? Aku juga ingin pergi ketoilet. " Jeongyeon menawarkan hal itu dan tentu saja diangguki oleh gadis itu.

Adiknya itu menghela napas, dia sangat iri dengan kakaknya bahkan hanya ketoilet pun perlu kah mereka pergi bersama? Dahyun tak habis pikir.

Sana melangkah pelan menuju sebuah meja yang sebelumnya telah merka pesan, tanya saja pada sepupunya kenapa dia lebih memilih makan diluar sedangkan memesan makanan dapat dilakukan dari rumah?

Seorang gadis yang nampak tak asing bagi Sana kini sedang duduk tak jauh dari meja miliknya, dia berusaha memperhatikan dengan baik apakah itu memang dirinya?

"Sana-chan sepertinya ada seorang gadis menarik yang sedang duduk sendirian disana." ucap Momo yang tentu saja tak ditanggapi.

Merasa tak dihiraukan Momo kini mulai menatapnya geram, Sana memutar bola matanya malas ingin melihat siapa gadis yang sedang dia bicarakan.

Damn! Ternyata Momo sedang membicarakan tentang gadis yang daritadi Sana perhatikan.

"Jaga dirimu Momo-chan dia bukan target yang akan kau mainkan kan?" Sana berharap pikirannya itu tidak benar.

"Kita lihat saja nona, dia sangat menarik haruskah aku menemui dirinya dan langsung mengajaknya bersenang-senang malam ini? Ahh sepertinya akan menyenangkan." Momo masih menatap gadis itu dan berdiri.

Kakinya melangkah mendekati Dahyun yang sedang duduk sendirian, kakaknya dan kekasih masih saja berada ditoilet.

"Hey baby girl, kau sendiri disini? Apakah kau ingin menghabiskan malam bersamaku?" Tawar Momo pada Dahyun dengan tatapan ingin menerkam.

Momo mencoba memegang pipi Dahyun namun dengan cepat ditepis oleh Sana "Momoring bisakah untuk diam sebentar saja? Kau bahkan baru saja tiba eoh, perhatikan dirimu aku mengenal anak ini." ucapnya dengan dingin.

Dahyun terkejut gadis itu belum mencerna apa yang terjadi dihadapannya sekarang, kenapa Sana ada disini? Dan siapa gadis yang bersamanya kali ini?

"Annyeong Sana unnie, sedang apa kau disini?" tanya Dahyun menghilangkan rasa bingungnya, Momo tertawa mendengarnya.

"Eoh apa lagi yang dilakukan jika sedang disini? Apakah kami terlihat sedang mencuci mobil?" Tanya Momo yang masih tertawa.

Mendengar tawa itu entah kenapa membuat Dahyun gugup, dia tidak mengerti apa yang lucu? Dia hanya spontan bertanya itu, dia sudah tahu jika mereka sedang berada di salah satu restoran mewah di itaewon.

"Bisa kau tutup mulutmu sedikit? Kau membuatnya takut." Sana menatap sepupunya tajam, "Anniyo, dia sangat lucu sekali Sana-chan sepertinya aku benar benar akan memaksanya untuk menghabiskan malam ini bersamaku" jawab Momo lagi lagi masih bersama dengan tawanya.

Nayeon semakin melajukan langkah miliknya ketika mendapati adiknya kini sedang berdiri seperti ketakutan pikirnya bersama dua gadis yang tak dia kenali.

Kakaknya itu langsung menggenggam tangan kecil milik adiknya menariknya menjauhi dua gadis itu, "Sayang ada apa" Tanya Jeongyeon pada kekasihnya yang belum memperhatikan sekitarnya.

Chance For Saida Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang