Chapter 13, 'Step for their relationship'

593 75 0
                                    

"Aku mau semuanya diganti rugi, aku sudah menghitung semuanya kira-kira kerugiannya tiga juta won" Wanita paruh baya itu meminta kerugian yang diulah oleh kekasihnya.

"Yak penyihir bagaimana bisa sebanyak itu, sayang dia hanya mau memeras kita" Sana menggoyangkan lengan Dahyun yang berada disebelahnya.

"Kau tahu apa yang kau perbuat? Kau bahkan hampir merusak seluruh restoranku." wanita itu menahan emosinya, wajahnya bahkan bisa terlihat sedikit memerah.

Sana mendengar hal itu malah bersikap acuh dan memainkan ponselnya, kekasihnya menghela napas, mengurus Sana benar-benar harus membutuhkan tenaga ekstra.

"Nde ahjumma saya akan mengganti semuanya tapi saya hanya membawa satu juta won" Dahyun berusaha membujuk wanita itu.

"Baiklah kalau begitu aku belum bisa mengembalikan sim milikmu"

Usahanya untuk tak peduli kini gagal Sana menoleh saat wanita itu mengatakan sim, apakah sim milik kekasihnya ditahan oleh wanita itu sebagai jaminan?

"Sayang ada apa? Kau memberikan sim milikmu sebagai jaminan?" Sana bertanya dan dijawab anggukan oleh Dahyun.

"Gadis ini baik hati dan mau menyelesaikan semuanya tidak sepertimu yang bahkan tak peduli dengan kesalahanmu sendiri" sarkas wanita itu tak suka.

Sana memiringkan kepalanya dan sedikit memberikan senyumnya "Wah sepertinya kekasihku sedang dipuji"

"Sayang kau memiliki seorang penggemar" Sana menatap kekasihnya.

Wanita tua itu kembali menahan emosinya geram karena Sana wajahnya pun terlihat lebih memerah sekarang, "Nak sebaiknya kau cepat meninggalkannya daripada kau yang sakit hati"

Kini Sana yang terlihat menahan amarahnya bahkan kini dia ingin berdiri namun tangannya ditahan oleh Dahyun kekasihnya itu menggelengkan kepalanya seolah memberitahukan 'jangan melakukan itu', dia tahu Sana sedang menahan kekesalannya.

"Yak penyihir kembalikan sim kekasihku aku akan mentransferkan sisanya, jadi kembalikan sekarang"

"Dasar tidak sopan, lagipula ini bukan milikmu" jawab wanita itu.

"Kalau begitu ahjumma saya permisi dulu nanti malam saya akan kembali lagi" Dahyun berdiri sedikit menundukan kepalanya.

Tangan kekasihnya kini diraihnya membawanya untuk kembali pulang karena dia perlu istirahat, "Kajja unnie kita pulang"

"Unnie buka pintunya, kenapa unnie keras kepala sekali" Dahyun mengetuk pintu kamar Sana

"Unnie aku harus pulang sekarang, Sayang buka dulu pintunya" pinta Dahyun dengan lembut.

Tak lama setelah Dahyun mengatakan hal itu suara kunci diputar kini akhirnya didengarnya, Sana membukakan pintunya.

Dengan langkah yang malas Sana kembali ke ranjangnya dan kembali berurusan dengan laptopnya.

Dirinya masih sangat marah pada Dahyun karena masalah sim tadi karena itu lah setelah sampai dirumahnya dia langsung menuju kamar dan mengunci pintunya.

"Nayeon unnie pasti akan marah jika tahu aku tidak berada dirumah sekarang, aku akan langsung pergi kecaffe"

"Unnie kau harus istirahat, aku akan pergi sekarang" Dahyun mengecup sekilas pipi kekasihnya dan segera pergi meninggalkannya.

Kakaknya mungkin akan kembali memarahinya jika dia tahu bahwa dirinya keluar dari rumah dan bersama Sana.

Menempuh perjalanan yang tak terlalu lama Dahyun mengambil tempatnya dimeja kasir dan segera melakukan tugasnya.

Chance For Saida Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang