9. Pacaran gak na?

1.6K 240 26
                                    

"Jadi mama buat anak kita yuk?"

"Najis geli,"

Yangyang dan Haechan kini berada di kamar Yangyang untuk bermain game. Haechan duduk di kursi gamingnya meskipun tidak ikut bermain game sedangkan Yangyang mengalah untuk duduk di kursi belajarnya.

"Yah kok gitu? Gue serius loh padahal,"

Haechan hampir tersedak ludahnya sendiri. Mendengar ucapan Yangyang baru saja membuatnya terkejut.

"Udah malem, tidur aja yuk?"

Yangyang tersenyum tipis, ia belum mengantuk tetapi setelahnya mengangguk menuruti ucapan Haechan. Meskipun belum terlalu malam, ia tetap mencoba untuk memejamkan matanya.

Haechan menarik selimut sampai dadanya, ia menghadap Yangyang untuk memeluknya kemudian meletakkan kepalanya di dada Yangyang.

Yangyang mengelus rambut Haechan dengan lembut. Soal pertanyaan tadi, Yangyang berfikir apakah Haechan tidak mau menikah dengannya?

¤¤¤

Yang tadinya berada di kasur, kini berada di jalan untuk menuju asrama menemui Jeno dan Mark. Entah bagaimana cara Yangyang menyelinap keluar tanpa Haechan ketahui.

"Ngeteh mek?"

Yangyang duduk di kasur Renjun, hari ini Renjun dan Jaemin tidur di kamar Jaemin dan Mark tidur di kamar Jeno.

"Ngeteh mulu iduplu, kencing lu gak coklat apa?" Mark menggeleng menatap Yangyang yang meletakkan tiga botol teh ke atas meja. Menyetop minuman beralkohol untuk beberapa bulan, kata Mark.

"Terus? Piye? Haechan gak mau dijak rabi?" (Terus? Gimana? Haechan gak mau diajak nikah?) Jeno membuka suaranya menatap Yangyang yang mulai membuka segel kemasan teh botol.

"Gue rasa sih... dia ga mau, gatau kenapa dia langsung minta gue buat tidur abis gue tanyain," Yangyang tersenyum kecut, ia meneguk teh dari kemasannya.

"Yaa gimana ya? Secara gak mungkin juga Haechan masih straight..." Mark menatap Jeno dan Yangyang bergantian, ikut berfikir tentang masalah Yangyang soal Haechan yang mengalihkan pembicaraan ketika Yangyang mengajaknya menikah.

"Straight opo to?" (Straight apa sih?) Jeno menatap Mark balik dengan penasaran, sedangkan Mark sendiri menepuk keningnya lelah dengan Jeno.

"Straight itu lurus, gak belok," ucap Mark kemudian duduk samping Yangyang.

"Ooh ngono..." (ooh gitu..)

"Iya, ngono," Yangyang menirukan gaya bicara Jeno kemudian tertawa seolah melupakan keluh kesahnya yang baru saja ia ucapkan.

¤¤¤

Jaemin dan Renjun tentu saja tidak bisa menguping pembicaraan tiga orang itu alias Mark, Jeno dan Yangyang. Kamar mereka terhalang kamar Yangyang dan Haechan yang dikunci.

Renjun menghela napasnya, ia berbaring di kasur Mark yang dihimpitkan dengan kasur Jaemin agar terasa luas.

"Ngomongin apa sih mereka?" Renjun menatap pintu kamar yang tertutup, agak kesal karena Jeno memintanya untuk tidur di kamar Jaemin.

"Kalo lu nanya gue, trus gue mau nanya siapa?" Jawaban Jaemin membuat Renjun tersenyum paksa. Jaemin sendiri berbalik tidur memunggungi Renjun.
"Njun, lu gak mau apa baikan sama Haechan?"

MAMA - YANGHYUCK Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang