Happy Reading!
"Sebenarnya gue enggak mau ceritain hal ini karena menyangkut kehidupan pribadi Nini. Tapi gue rasa kalian bertiga harus tau tentang hal ini." Jean berkata sambil menatap Jisa, Lisa dan Rose bergantian.
"Cerita ini tentang awal mula kenapa gue bisa ada di dalam tubuh Nini."
Mereka semua yang berada dalam ruangan itu terdiam, memfokuskan diri untuk mendengar setiap ucapan Ruby.
"Mungkin kalian bingung kenapa gue bisa tau tentang hal ini. Nini dari kelas satu SMP udah mulai nulis diary. Sounds weird tapi dia cuman nulis hal-hal tertentu aja. Misalnya, kalo dia lagi bahagia atau sedih banget, itu udah pasti dia nulis di buku."
"Awal mula pas Nini pulang dari acara kelulusan SMP dia. Saat itu yang nemenin dia ke acara itu, ya, bibi Maria. Bibi Maria itu asisten rumah tangga mereka yang udah kerja di sana dari Nini masih umur enam tahun. Jadi dia berperan penting banget dalam pertumbuhan Nini."
"Karena papa mama yang lagi sibuk, akhirnya bibi Maria yang gantiin. Sampe rumah Nini harus liat hal yang enggak seharusnya dia liat."
"Nini harus liat mamanya yang berlutut sambil nangis, sedangkan papanya yang sibuk sama perempuan sialan itu," ujar Ruby sambil mengepalkan tangannya.
"Dan lebih sialannya ternyata itu istri pertama papanya Nini. Dua orang itu sempat cerai, lalu papanya nikah sama mamanya Nini. Setahun kemudian perempuan itu hamil, terpaksa dua-duanya rujuk secara diam-diam."
"Jadi selama ini Nini dan mamanya hidup dengan pengkhianatan papanya yang brengsek itu. Jangan lupa si jalang itu juga."
"Nini yang masih kecil udah dihadepin masalah kayak gitu udah pasti mentalnya keganggu. Untungnya bibi Maria enggak pernah lepas tangan buat rawat Nini."
"Karena rasa depresi, emosi yang enggak teratur, perlahan karakter Ruby kebentuk dalam diri Nini."
Mereka yang mendengarnya turut sedih. Jean yang selalu terlihat baik ternyata memiliki luka yang dalam.
"Ruby ...," panggil Azkan. Ruby tersenyum lalu melanjutkan ucapannya.
"Setelah itu, mereka terpaksa tinggal bersama. Kirain sampe situ aja, taunya setelah Nini lahir, perempuan sialan itu hamil lagi."
"Jadi, Jean punya dua saudara tiri dong?" Ruby mengangguk saat mendengar pertanyaan Junaldo.
"Brengsek juga si om ini." Jaeden berucap sambil menggelengkan kepala.
"Yura. Saudara tiri Nini yang lahir setelah Nini lahir."
"Katanya ada dua, trus yang satunya?" Dominic bertanya.
"Alex."
"Alex?"
"Orang yang nyulik Joshua, temen kalian."
"Hah?"
"Brengsek!"
"Satu keluarga enggak ada yang waras, anjing!" Jaeden heran.