Chapter 4

142 112 83
                                    

Happy reading ෆ╹

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Happy reading ෆ╹ .̮ ╹ෆ

***


"Siapa yang tidak hadir?" Kata Bu Tiara di depan kelas.

"Bima"

"Bima, kenapa?"

"Mungkin sakit bu"

“Yasudah,nanti istirahat perwakilan ya jenguk ke rumah Bima,” kata Bu Tiara sebelum meninggalkan kelas

***

Awalnya Daniel dan Leona sepakat untuk menjenguk ke rumah Bima, namun Leona berinisiatif mengundang Bianca temannya.

"Perasaan aku gaenak." Kata Daniel sedikit khawatir tentang Bima.

Dia mengira Bima akan melakukan sesuatu yang tidak masuk akal, seperti bunuh diri.

"Semoga tidak."

"Ga ngajak ketos?" Tanya Bianca

"Biarin, dia juga lagi sibuk ngurusin osis"

Mereka bertiga pergi ke rumah Bima dengan mobil Bianca.

***

Sesampainya di rumah Bima, mereka langsung mengetuk pintu, namun tidak ada jawaban.

Daniel melihat sekeliling rumahnya dan memeriksa semua jendela yang sedikit terbuka. Dia melihat Bima terbaring di lantai sambil memegang banyak obat.

Firasat Daniel benar, Bima melakukan sesuatu yang tidak masuk akal.Daniel segera mendobrak pintu dan segera mengangkatnya.Ketiganya membawa Bima ke rumah sakit terdekat.

Leona sudah meminta izin kepada wali kelasnya untuk menemani Bima ke rumah sakit.

Mereka sudah lama menunggu Bima bangun dari koma. Setelah dua jam berlalu akhirnya Bima sadarkan diri.

"Syukurlah."

"LO GILA HA?! LO EMANG PINTER BIKIN ANAK ORANG JANTUNGAN TAU GA?!"

"Bima ga gini caranya,kita semua ada buat kamu ko"

"Gue gakenal lo,tapi inget kata kata gue. Seberat apapun masalah lo dengan cara bundir ga banget. lo pikir dengan cara lo mati semuanya selesai gitu?"

Bima yang mendengarnya hanya menghela nafas, ia cukup menyesali perbuatannya. Jika saja mereka datang terlambat, Bima tidak akan ada di dunia ini lagi.

"Maaf"

***

Mereka bertiga kembali ke sekolah. Ketika Leona dan Daniel hendak masuk kelas, mereka berdua langsung dikerumuni anak kelas mereka.

"Bima bunuh diri?!"

"Dia mati ga?!"

"Bagaimana keadaannya sekarang?"

Leona dan Daniel bingung harus menjawab apa karena mereka tak henti-hentinya bertanya.

"BERISIK!!!"

Seketika mereka semua terdiam dan berbalik ke arah suara itu. Ivan yang berada tepat di depan kelas, merasa tidak nyaman karena terlalu berisik.

"Kalian semua duduk, biarkan Daniel dan Leona menjelaskan."

Mereka yang berada di kerumunan hanya mengangguk dengan patuh. Leona dan Daniel maju ke depan kelas.

"Kalian semua tidak perlu khawatir, Bima baik-baik saja ko."

Semua orang di kelas menarik napas lega.

"Syukurlah kalian datang tepat waktu"


***

Jangan lupa vote dan komen nya ya♡

NUMB | on goingTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang