Happy reading ෆ╹ .̮ ╹ෆ
***
Kini Daniel dan Leona berada di atap sekolah mereka duduk di bangku yang ada di sana dan memikirkan kejadian tadi.
"Aku tidak mengerti apa yang dipikirkan oleh Rian" Ucap Daniel.
"Aku pernah melihat orang yang seperti Rian, persis sekali sifatnya." Ucap Leona.
"Apa mungkin,dia punya gangguan.. "
"Iya, semacam itu"
"Sakit jiwa?" Ucap seseorang di belakang mereka berdua.
Daniel dan Leona refleks menoleh ke arah suara tersebut. ya, itu Ivan. Daniel memutar bola matanya malas karena lagi-lagi setiap dia bersama dengan Leona pasti ada saja Ivan.
"Lo! ngapain si ngikutin aja kita!" Kesal Daniel.
"Terserah gue lah!" Ketus Ivan.
"Dasar pengganggu!"
"Lo yang pengganggu!"
"Apa lo bilang?!"
"PENGGANGGU!"
Daniel lalu mencengkram kerah baju Ivan Kesal. Ivan hanya diam dan menatap Daniel dengan tajam.
"Lo sebagai anak baru gausah belagu! gue yang pertama kali disini"
Leona yang melihat mereka berdua bertengkar hanya terdiam dan bingung, pasalnya dia tidak mengerti mengapa mereka berdua selalu bertengkar jika ada dia bersama kedua cowok didepannya.
"Gue gapeduli! dan gua gapeduli lo ketos atau siapapun itu!" ucap Daniel lalu menarik lengan Leona dan pergi meninggalkan Ivan ditempat.
Leona menoleh kebelakang dan melihat Ivan yang menahan emosi dengan raut muka yang tidak bisa dijelaskan.
ekspresi ivan dan Daniel nih, terus ekspresi Leona bingung. Gemoy😌
⚠️ Jangan liat dari potonya, liat ekspresi nya⚠️
***
"Jadi bapak mau sekolah liburan selama tiga hari setelah kejadian yang menimpa Bima?!" Ucap bu tiara agak kesal.
"Kamu turuti saja keputusan saya!" Ucap pak kepala sekolah.
"Tapi pak-"
"Apa salahnya sih bu?! saya ini kurang baik apa?! setelah kejadian itu semua murid saya pulang kan lebih awal dan sekarang-"
"Sudah turuti saja keputusan saya! mau saya pecat?!"
"Baik pak"
***
"Gue anterin ya pulangnya" Ucap Daniel.
"Engga usah, makasih." jawab Leona
Ketika Leona hendak pergi, Daniel memegang tangannya untuk mencegahnya pergi.
"Gada penolakan!" Ucap Daniel dan mengkodekan Leona agar cepat naik motornya dan akhirnya Leona mengalah dan menuruti keinginan Daniel.
Akhirnya mereka berdua tiba di depan rumah Leona.
"Ini rumah kamu?" ucap Daniel lalu melepaskan helmnya.
"Iya, thanks ya"
"hm, boleh masuk?"
"Ayahku sedang sakit, dia tidak suka ada orang asing."
"Oh...yaudah gua balik dulu, salamin buat ayah lo dan semoga cepat sembuh."
***
Leona lalu memasuki rumahnya dan pergi ke kamar meletakkan tasnya di meja belajar dan memasuki kamar ayahnya. Leona menatap ayahnya yang sedang terbaring dengan intens.
"Ayah..."
"Aku mempunyai seorang teman, tapi aku tidak menyukainya"
"Karena dia terlalu mirip denganmu."
***
Pagi harinya kini semua murid Sma Trisakti berkumpul di lapangan karena ada yang ingin di sampaikan oleh ketua OSIS.
"Pagi semuanya!"
"Saya di sini ingin menyampaikan sesuatu kepada kalian... "
"Lusa kita akan berlibur selama tiga hari di villa milik kepala sekolah"
Semua yang berada dilapangan terkejut. Ada yang senang, ada yang masih kebingungan karena terlalu mendadak, ada pula yang tidak suka.
"Pokoknya besok kalian persiapkan semuanya, terima kasih."
***
"Nanti besok beli snack bareng yuk?" Ucap Daniel.
"Engga deh niel." Jawab Leona
"Yaudah kamu anterin aku aja ya?" Ucap Daniel
memohon.Leona melihat Daniel memohon seperti itu akhirnya mengalah dan mengangguk setuju.
"Hmm, ok."
"YES!" Ucap Daniel kegirangan.
***Sekali lagi aku mau ngomong makasih banget yang udah baca sampe part ini ♡(˃͈ દ ˂͈ ༶ )
See u next chapter 👋
KAMU SEDANG MEMBACA
NUMB | on going
Mystery / Thriller[FOLLOW BOLEH DONG SEBELUM BACA] ⚠️CERITA INI MURNI DARI PEMIKIRAN SAYA⚠️ | Update tidak pasti, ] Leona gadis cantik dan penuh dengan rahasia. Dia dikenal berhati dingin karena memiliki kepribadian secara emosional "tidak peka" dan tidak peduli deng...